"Kita akan mengerti penderitaan orang lain setelah mengalami penderitaan dan luka yang sama"
Hari ini Yurina ada janji dengan teman-temannya. Dia pun bangun pagi lalu bersiap-siap untuk segera berangkat.
LIME!
ANDA MENDAPATKAN 1 PESAN MASUK.Yurina mengecek pesan masuk tersebut.
Axel
Axel: Kau jadi pergi dengan temanmu?
Yurina: Iya ini lagi otw
Axel: hm ....... gitu
Yurina: ???
Axel: gpp
Yurina: k.
Yurina: off"Kenapa dia? " gumam Yurina.
Yurina pun memasukkan ponselnya ke tasnya lalu menuju tempat perjanjian."Maaf kak , apa sudah menunggu lama?" Seru Yurina setelah sampai ditempat tujuan.
"Ah enggak. Aku juga baru saja sampai kok. " kata seorang laki-laki berpostur tinggi dan berparas ganteng yang berada tepat di depan Yurina.
Yurina segera merapikan tampilannya.
"Ah ayo kak kita segera kesana" Yurina menunjuk suatu gedung.
Laki-laki itu tersenyum pada Yurina.
"Ayo" katanya.
Merekapun menuju gedung tersebut.Di dalam gedung
"Kak, materi yang ini memakai buku ini? " tanya Yurina sembari membawa sebuah buku.
"Bukan . Bukan yang itu rin. Sebentar ku carikan saja" diapun segera mencari buku yang dimaksud.
Rupanya mereka sedang berada di dalam perpustakaan.
Laki-laki itu adalah tetangga Yurina sekaligus Seniornya satu sekolah dulu.
Yurina memintanya untuk mengajarinya materi untuk ujian.
"Nah , yang ini . Ayo kita mulai belajarnya" kata laki-laki itu.
Merekapun segera mencari tempat duduk lalu memulai belajar khusus untuk Yurina.Sementara itu di Lime
Geceh pribadi(5)
Rara: pagi uy :v
Fia: psgi
Fia: pahi
Fia: agi
Fia: PAGI
Rara: kwkwk typo lu fi :v
Fia: keyboaaard kamptet
Fia: kampretttt
Shakilla: njir kwkwk
Fia: CIE YANG UDAH PUNYA PACAR
Shakilla: apaan njir
Rara: udahlah Fi , dasar jomblo :v
Fia: oke ra , oke. Gw otw mau nampol lu
Rara: njir :v canda uy
Rara: si Yurina sama Axel kagak muncul
Rara: jangan2 :v .....
Fia: Yurina ada janji katanya kmaren
Shakilla: janji ? Sama siapa? Pacarnya ??
Fia: entah
Rara: hm, mencurigakan :v
Shakilla: jangan2 si Axel gak muncul gegara itu
Rara: itu???
Fia: ha?
Fia: apaan?
Shakilla: tau dah -_-
Fia: njirDi tempat Rara
"Rara ! Kamu itu main hp terus ! Belajar !" Teriak suara wanita paruh baya dengan nada tinggi.
"Iya iya mak" Rara pun segera meletakkan ponselnya lalu bergegas untuk belajar.
'Huh... padahal belum ada sejam pegang hp udah dimarahin aja' batin Rara.Di tempat Fia
"Kak ! Kakak !!! Minjem hp kak ! Minjem !!! " seru seorang anak kecil sembari menarik-narik lengan kakaknya.
"Bentar napa tadi kan udah giliran adek" Fia masih mengamati ponselnya.
"Hueeee !! Mama! Kakak jahat ! Mamaaaaaaaaaa!!!" Anak itu menangis kencang sembari memukul-mukul kakaknya.
"Duh iy-" kata-kata Fia terpotong oleh teriakan mamanya.
"FIA ! KAMU ITU NGALAH SAMA ADEKMU NAPA ! UDAH GEDE MASIH KAYAK BOCAH AJA!" Teriak mamanya dari dapur.
"Iya iya ma" Fia murung.
"Ini" kata Fia sembari menyerahkan ponselnya pada adiknya.
Fia pun duduk di sofa lalu menyetel tv.
"Padahal itu hp kubeli pake uangku sendiri setelah hpku yang bulan lalu dirusak ama dia. Yasudahlah jadi kakak emang harus slalu ngalah" Fia menghembuskan nafas.Kembali ke tempat Yurina
"Terima kasih kakak. Kakak sangat membantu"
Setelah cukup lama belajar, Yurina dan laki-laki tadi keluar dari perpustakaan.
"Sama-sama rin " dia pun tersenyum.
"Kak zeno ,bagaimana kalau kita makan bareng dulu?" Yurina tersenyum ceria.
"Tidak perlu repot-repot rina. Aku balik dulu. Ada tugas dari dosen" Zeno menepuk lembut kepala Yurina.
Yurina menatap Zeno lalu tersenyum lembut.
"Kau hati-hati ya rina. Maaf aku tidak bisa mengantarmu. Tugas ini dari dosen killer" zeno melirik kearah lain.
"Ah aku ngerti kok kak" Yurina tersenyum.
'Tidak SMA tidak kuliah sama-sama berat ya' batin Yurina.
Setelah itu mereka pun pisah.
Yurina segera kembali pulang.LIME !
ANDA MENDAPATKAN 9 PESAN BARU DAN 4 PANGGILAN TAK TERJAWABYurina kaget melihat notifikasi line nya. Dia pun segera mengecek pesan tersebut.
Axel
15.30
Axel: lama gak?
16.00
Axel: Yuu?
17.22
Axel: udah pulang ?
17.40
Axel: masih belum pulang?
Axel: Yuu?
Axel: p
Axel: p
Axel: p
Axel: p4 missed calls
"Astaga nih anak haha" Yurina cekikikan membaca pesan tersebut.
Yurina: aku sudah pulang kok. Khawatir ya ?
Yurina memasukkan ponselnya ke kantung lalu lanjut berjalan menuju rumahnya. Saat sampai depan rumah Yurina melihat orang beramai-ramai didalam rumahnya. Orang-orang yang melihat kedatangan Yurina menatapnya dengan pandangan yang tak mengenakkan.
"Ada apa bu?" Tanya Yurina dengan sopan.
"Nenekmu, dia..." salah satu orang menjawab Yurina sambil melirik ke yang lainnya.
"Nenek kenapa?" Yurina pun segera masuk kedalam.
Betapa terkejutnya Yurina saat melihat neneknya terbaring diatas karpet dengan keadaan tubuh memucat.
"Nenek!" Yurina panik. Dihampirinya sang nenek. Dipeluknya.Deg !
Jantung Yurina serasa terhenti saat merasakan suhu tubuh neneknya yang dingin. Detak jantung sang nenek yang tidak terasa lagi.
Air mata Yurina perlahan menetes tanpa disadarinya."Psst... itu dia anaknya. Anak yang tidak tau diuntung ya. Katanya dia yang mencuri barang berharga neneknya kemarin"
"Iya. Udah untung dia dipungut neneknya. Malah kaya gitu ya"
"Udah numpang . Nyolong pula. Dih najis punya anak kaya gitu"
"Pantas saja ibu sama bapaknya gak mau ngurus"
"Duitnya buat kelayapan ama bajingan kali "
"Najis murahan banget"
"Mungkin dia jarang berinteraksi ama warga kampung karna dia sering ngelayap"Nyut...
Yurina yang tak sengaja mendengar bisikan tak mengenakkan dari orang-orang hanya bisa terpaku sembari terus memeluk jasad neneknya.
'Ada apa ini ... kenapa serasa aku makhluk paling hina di sini..' batin Yurina sedih."IBU !" Teriak seorang wanita yang teramat sangat Yurina kenal. Ibunya.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
You'e not alone. We're here [Recommended]
Fiksi RemajaYurina adalah seorang gadis yang memiliki kehidupan yang rumit. Suatu hari dia menemukan kebahagiaan ,walau itu hanya kebahagiaan yang fana. Dia mempunyai teman-teman online yang peduli padanya. Namun semuanya hilang begitu saja saat kehidupan nyata...