Pagi ini sang mentari tak menampakan dirinya. Mungkin ia memberi kesempatan pada gumpalan awan yang semakin menebal untuk menyambut pagi hari ini. Sehingga pagi ini sebagian orang bernyawa malas melaksanakan kegiatan masing masing.Seperti biasa, Nabila dan Embun berangkat sekolah memesan ojek online atau naik angkutan umum. Tapi karena pagi ini mendung dan takut akan turun hujan, mereka memilih naik angkutan umum. Jarak rumah mereka tidak terlalu jauh hanya terpaut jarak 1km. Mereka tidak pernah meminta antar jemput pada kedua orang tuanya walaupun terkadang orang tuanya menawarkan antar jemput, mereka akan menolaknya. Selain orang tua kedua gadis itu sibuk dengan pekerjaan, kedua gadis itu memang lebih suka berangkat sekolah sendiri. Kedua gadis itu menyadari bahwa seperti ini boros uang tapi mau bagaimana lagi jika mereka lebih suka berangkat sendiri daripada dengan kedua orang tuanya. Mereka akan meminta antar jemput jika dalam keadaan mendesak.
Dan yah, mereka bertemu di angkutan umum yang mereka naiki. Dalam perjalanan mereka berbincang bincang. Hari ini tidak ada pekerjaan rumah, jadi mereka dapat berbincang layaknya manusia tak mempunyai masalah. Tapi jika ada pr, mereka tidak akan melihat tempat dan situasi. Dalam angkutan pun mereka akan mengerjakan tugas.
Topik pembicaraan yang mereka bicarakan hari ini adalah tentang cogan 3 hari yang lalu itu.
"Mbun... kira kira mereka namanya siapa ya?
"Mana gue tau.. dikata gue cenayang"
"Eeehhh.. anak emak berani yee ngomong kaya gituu... ya udah kalo gue tau tuh nama dua cogan itu, gue gak mau berbagi sama lo"
"Lah kan gue bener bilaaa.. kan gue bukan cenayang, terus waktu itu kita ketemu cuma ngasih jam tangannya yang ketinggalan di kantin.. gak ada waktu buat tanya tanya nama, id line, alamat rumah, ukuran celana.. ehh"
"Apaan sih mbunn.. ya kan kali aja lo stalking tuh medsos medsos kakel. Kok jadi lo yang sewot sih"
"Tidak kok aku tidak sewot.. ya udah nanti gue tanyakan pada kutil yang bergoyang yee.. biar lo puas"
"Kutilnya siapa yang bergoyang?"
"Kutilnya mas bleteh.. hahahhaaaa"
Mereka tertawa di dalam angkutan dan membuat bayi orang nangis karena keributan yang diciptakan kedua jomblo itu.Sesampainya di kelas, mereka meletakan tas di kursi, lalu keluar menuju koprasi sekolah karena nabila lupa tidak membawa pena. Ia tak mau meminjam salah satu pena dari teman temannya. Karena ia tak mau untuk kali kedua dia dituduh mencuri pena temannya karena sebelumnya nabila meminjam pena temannya yang hilang itu.
Nabila membeli pena dan tisue, sedangkan Embun membeli minuman dan permen. Alasan ia membeli permen karena hari ini ada pelajaran sejarah, bahasa Indonesia dan kesenian. Tiga mata pelajaran itu termasuk dalam mata pelajaran yang membosankan bagi siswa siswi kelas 10 mipa 4. Sebenarnya bukan mata pelajarannya yang membosankan, Tapi guru yang mengajar lah yang membosankan.
Mereka berjalan di koridor sekolah yang menuju ke arah kelasnya. Tapi..
DEGG
Mereka melihat dua cogan yang tiga hari lalu mereka temui sedang berlari menuju arah mereka. Dan dua cowok itu berhenti dihadapan mereka berdua dengan napas yang tidak beraturan dan keringat yang membasahi sekujur tubuhnya. Mungkin karena lelah berlari, mereka langsung menyambar air minum dan tisue yang tadi embun dan nabila beli di kopsis. Mereka minum bergantian sembari mengusap keringat yang ada di wajah mereka. Tidak terasa air minum embun dan tisue nabila habis karena mereka.
Dua cowok itu melihat minuman dan tisue yang sudah habis lalu memandang ke arah embun dan nabila. Mereka memperlihatkan sederet giginya yang putih ke arah dua cewek dihadapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination Boyfriend
Teen Fiction"Impossible" Satu kata yang tidak ada di kamus Nabila dan Embun untuk melakukan suatu apapun. Termasuk untuk mengejar dua cowok yang mereka dambakan. silahkan dibaca semoga tertarik dan senang dengan karya ke 2 saya.