SATU

9.7K 245 3
                                    

"Lo kalo jalan pake mata!" Teriakan seorang gadis di lorong yang sudah biasa bagi warga sekolah, memekik memang walau disuasana pagi ini.

Gadis yang berada dihadapannya hanya menatap malas. Di pagi hari saatnya memulai untuk belajar malah bertemu dengan orang seperti itu.

"Maaf!" Gadis yang menatap malas tadi berjalan melewati si penghasil teriakan yang memekik telinga.

Lia gadis yang diteriaki tadi berjalan menuju kelasnya, masih pagi memang saat jam menunjukan waktu 06.30 yang tandanya setengah jam lagi bel masuk akan berbunyi.

Kelas yang dimasuki Lia sudah ramai dengan anak yang sibuk dengan urusannya. Ya, mengerjakan PR dikelas.

"Woy Li! Lu tadi kena si Nenek garong ya!" Suara tinggi mencoba mengalahkan suara yang tengah sibuk agar terdengar.

"Biasa," Jawab Lia sambil menaruh tasnya di samping orang yang bertanya.

"Lo belum ngerjain Ra?" Tanya Lia setelah mendudukkan bokongnya dan menghadap Rara yang tengah menyalin dari buku yang entah milik siapa.

"Hehe kayak gak tahu gua aja si Lo." Jawab Rara tak mengalihkan perhatian sedikitpun dari bukunya.

Kesibukan Lia yang tengah melihat layar handphone nya terganggu dengan gerakan teman sebangkunya yang melempar buku sembarangan.

"Thanks bro!" Ucap Rara dengan suara agak keras. Ia duduk dengan santai kembali di bangkunya tanpa merasa bersalah telah mengganggu teman sebangkunya.

"Whaa! Gua baru inget! Kenapa Lo bisa di teriakin sama Nenek lampir?" Rara bertanya setelah ia mengingat sesuatu ya walaupun terlalu heboh.

"Dia nyenggol gua" Jawab acuh Lia.
"Terus kenapa Lo yang di salahin?"
"Lo kayak gak tahu dia aja." Acuhnya kembali.

"Iya sih," Jawab Rara seperti tengah berpikir dan mengingat sesuatu.

"Whaa!"
"Shuut!" Teriakan Rara di intruksi teman sekelasnya, tampak kelas sudah kembali seperti biasa saling duduk ditempatnya masing-masing.

"Lagian jadi manusia kok heboh!" Lia mendelik kearah gadis yang ada disebelahnya yang dijawab dengan kekehan.

"Gua baru inget satu hal tadi!" Jawab Rara antusias.
"Satu aja bangga!" Sarkas Lia, sekarang berbalik Rara lah yang mendelik kearah Lia.

"Gua inget!"
"Kenapa si Nenek Garong itu selalu nyari masalah sama Lo?"

"Tadi Nenek Lampir sekarang Nenek garong, besok apa lagi?" Tanya Lia setelah sadar akan sebutan teman sebangkunya ini.

"Lo mah! Gua nanya." Kesal Rara.
"Mana gua tahu lah." Acuh Lia.

"Tapi bener loh, Lo dulu itu gak pernah kena masalah sama Nenek itulah terserah mau Garong atau lampir kek. Baru sebulan kemarin dia terus nyari masalah sama Lo."

Lia terkekeh kecil mendengar sebutan itu, artinya Rara ngeh kalo dia punya dua julukan untuk orang yang selalu mencari masalah dengannya.

Namun, satu hal ia mencerna kalimat terakhir yang diucapkan Rara.

Walk [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang