One Sided Love

85 10 1
                                    


Mungkin bagi 30 persen pria di muka bumi defenisi sebuah kata "cinta" itu dengan memiliki wanita yang mereka sayang,cintai,kasihi dan hargai. 60 persen lain tidak dapat mendefenisikan apa itu "cinta" lalu 10 persen sisanya mendefenisikan "cinta" sebagai pengorbanan. Melihat orang yang dikasihi,dicintai bahagia sudah cukup. Lerry mungkin masuk kedalam 10 persen itu. Noemi, gadis ceria sahabat dari masa remaja sampai saat ini adalah pusar kebahagiaanya. Melihat wanita itu bahagia itu memiliki kepuasan tersendiri. Dia mengasihi, menyayangi,dan sangat menghargai wanita itu. Bukan, Lerry bukan menyayangi Noemi sebagai saudara pria itu sangat sadar bahwa dari mereka duduk di bangku sekolah menengah dia tidak lagi memandang Noemi sebagai sahabat, tapi sebagai dunianya wanitanya. Saat hati wanita itu terluka, Lerry seakan merasakannya. Di saat wanita itu bersedih Lerry akan melakukan segala cara untuk membuat dia tersenyum kembali. Disaat wanita itu terjatuh, Lerry akan menjadi orang nomor satu yang mengangkat Noemi setinggi mungkin.

Seperti sekarang, ia tau Noemi sedang bersedih prihal putusnya dengan pria yang ia pacari tiga tahun yang lalu. Noemi, wanita itu tidak pernah merahasiakan apapun darinya. Ia selalu bercerita mengenai apapun, salah satunya soal percintaanya, Bahkan cerita saat pertama kali tidur dengan si brengsek Dean.
Lerry sangat ingat tiga tahun yang lalu, saat angin musim gugur baru mulai bertiup. Noemi mendatangi apartemenya pagi-pagi. Kala itu Lerry yang lelap dalam tidurnya terbangun ketika Noemi menyelinap kedalam selimut dan memeluknya dari belakang. Pria itu lantas terkejut lalu berbalik menghadap si pelaku, napasnya terhembus lega saat menemukan wajah sumeringah Noemi. Dengan malu-malu wanita itu bercerita kaejadian malam itu dimana ia melepas keperawananya. Pipinya memerahnya seperti tomat, memancarkan kebahagiaan, tapi disaat yang sama, serpihan hati Lerry kembali gugur ke tanah, seperti dedaunan dimusim gugur, rontok tertiup angin sebelum akhirnya jatuh ke tanah. Tapi apa yang bias ia lakukan? Hanya tersenyum memandang wajah berseri wanita itu saja sudah menghangatkan hatinya yang sempat dingin tadi. Biarkan ia sendiri nanti memungut kembali serpihan itu dan menempelkan kembali di tempatnya.

....

I'm in my room
It's a typical Tuesday night
I'm listening to the kind of music she doesn't like
And she'll never know your story like I do'

But she wears short skirts
I wear T-shirts
She's cheer captain
And I'm on the bleachers
Dreaming about the day when you wake up
And find that what you're looking for has been here the whole time

If you can see I'm the one who understands you
Been here all along so why can't you see
You belong with me
You belong with me

.....

alunan "belong with me" Taylor Swift menyusup ke pendengaran pria itu saat kembali dari lamunan, berkat sikutan Noemi pada pinggangnya. Ia terperanjaat, lalu tersenyum pada wanita di sampingnya yang memasang tampang masam karena di acuhkan. Alih-alih menanggapi wajah masam Noemi, Lerry malah mengedikan bahunya dengan senyum bermakna "maaf". Maaf karna begitu mencintai wanita itu, maaf karna masih menunggu wanita itu berpaling padanya, maaf karna tidak bisa berhenti untuk mencintainya.

"ya tuhan Lerry aku sungguh marah pada mu. Sejak tadi ucapan ku tidak ada yang kau dengar." Sunggut Noemi masih dengan wajah masam tadi.

Lerry mengelus belakang kepala wanita itu, lalu berucap : "maaf, aku terlalu hanyut dengan music." Noemi diam sambil melipat tangannya di dada, mengajukan aksi merajuknya.

"pengawal tampan akan memberikan apa pun yang queen inginkan! Saya berjanji!" bujuk pria itu, dua jarinya mengacung di samping wajahnya, bertanda ia bersumpah dan bersungguh-sungguh.

"berbaikan huh?" bujuknya lagi dengan uluran jari kelingkin kedepan wajah Noemi saat melihat sudut bibir wanita itu berkedut menahan tawa.

Noemi bergeser untuk dapat berhadapan dengan Lerry. Ia membenarkan posisi duduknya saat sudah dapat mengendalikan hasrat humornya untuk meledakan tawa. Hening, Noemi mamasang wajah serius menatap intens pria di depanya. Di seberang, Lerry menelan ludah, salah tingkah dengan jari kelingking masih mengacung. Lalu tiba-tiba wanita itu berseru lantang sambil menautkan kelingking mereka "DEAL!"

BACK TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang