#31

1.2K 87 1
                                    

Taera membuka matanya ketika hpnya berdering beberapa kali,tanpa menebak pun taera tau kalau itu namjoon.taera sengaja memang.

Ini sudah jam setengah tujuh malam,taera masih di bangku tadi sejak dia pulang sekolah,soo ha juga belum keluar dari sekolah.

Taeta sengaja menunggu soo ha supaya bisa pulang bareng.

Hp taera berdering lagi,dan lagi lagi taera mengacuhkannya.

Ketika taera melihat soo ha keluar dari gerbang,taera hendak memanggilnya dan mengajaknya pulang bersama,tapi itu semua dia urungkan karena di situ dia melihat ada shi na yang mengikuti soo ha, dan kemudian shi na membonceng soo ha.

Taera langsung membalikkan badannya cepat cepat,dia tidak mau soo ha mengetahui kalau dia masih di situ hingga malam.

Taera tidak tau kenapa soo ha bisa berubah begitu cepat,taera melangkahkan kaki nya gontai meninggalkan bangku yang ia duduki selama berjam jam tadi.

Ketika ada bus lewat taera langsung naik,entah kenapa dia ingon naik bus dan akhirnya memutuskan untuk naik bus.

Taera langsung masuk dan menduduki bangku pojok paling belakang. Taera memasang earphone nya kembali,dan memejamkan matanya,persis seperti yang ia lakukan tadi.

Taera memelikirkan apa yang ia lakukan,membuang waktunya berjam jam,menunghu seseorang yang bahkan tidak memperdulikannya.

Entah soo ha menganggapnya apa,tapi sikap soo ha yang seperti itu membuat taera nyaman dan perlahan menyukainya

Benar kata orang kalau dalam persahabatan antara laki laki dan perempuan itu tidak ada yang murni.

Dan itu yang dialami taera sekarang.memikirkan semua itu membuat air mata taera jatuh mengalir.

Tiba tiba saja ada tangan yang menghapus air matanya itu,apakah itu orang yang sama dengan yang tadi siang? Apakah itu suga?

Ketika taera membuka matanya,ia kaget,ternyata itu namjoon,abangnya

Taera cepat cepat menghapus air matanya dan menyembunyikan wajah sedihnya itu,ia tidak ingin abangnya mengetahui.

Tapi taera kalah cepat,ia terlambat,namjoon sudah mengetahuinya.bahkan namjoon juga yang menghapus air matanya.

Namjoon menyandarkan kepala taera ke pundaknya sambil mengelusnya pelan. Abangnya tau betul apa yang yang di sukai taera.

Bahkan hanya di elus kepalanya pun taera sudah berhenti menangis,entah kenapa itu membuat taera nyaman dan seketika itu  masalahnya telah hilang.

Taera menyenderkan kepalanya dengan nyaman ke pundak namjoon.

Namjoon memencet tombol agar bis berhenti.kemudian mereka turun.

Namjoon berjalan di samping adiknya,dia juga tidak bertanya apa yang terjadi,karena dia tau sekarang taera sedang kacau,bertanya pun tidak akan memberikan penyelesaian.

Namjoon mengantar taera sampai ke kamar,taera langsung ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya,matanya menatap namjoon lekat lekat.

"gausah gitu natapnya" namjoon menyadarkan taera

"bang" taera menjawab dengan suara paraunya

"udah besok aja ceritanya,mandi sana bau lo" namjoon mengacak acak rambut taera,kemudian keluar dari kamar taera.

***

Pagi pagi sekali taera sudah siap dan turun ke bawah untuk sarapan,hari ini ia akan berangkat sekolah sendiri,ia mau mandiri dan tidak menyusahkan orang lain.

Sebelum melangkah ke meja makan,taera menuju kamar namjoon terlebih dahulu,ia membuka pintu kamar dengan pelan supaya suaranya tidak mengganggu tidur nyenyak abangnya itu.

"ada apa?" ternyata namjoon sudah bangun tapi dia masih duduk di tempat tidurnya,taera bisa menebak kalau abangnya itu baru bangun beberapa menit yang lalu.

"ng..nggak" jawab taera pelan,bahkan suaranya pun nyaris tidak terdengar,kemudian taera menutup kembali pintu itu.

taera menuju meja makan,ketika ia baru saja ingin menyendokkan sarapannya ke mulutnya,hp nya berbunyi,dan itu line dari soo ha

06.30
Line

Soo ha : ra(read)

Soo ha : ra (read)

Soo ha : ra bls

Soo ha is calling

Taera tidak menjawab panggilan dari soo ha. Ia hanya malas kalau pagi pagi sudah terganggu seperti ini

Beberapa menit kemudian,taera selesai makan dan membuka hp nya di situ tertera panggilan tidak terjawab dari soo ha sebanyak 12 kali.

Taera menuju kamar abangnya,dan berteriak dari luar,rasanya ia malu kalau bertatap muka langsung dengan namjoon sekarang,karena ia sudah ketahuan menangis tadi malam

"bang berangkat"

"naek apa?udah baikan?" jawab namjoon dari dalam.

"bus" setelah berkata seperti itu taera langsung keluar. Ia tidak mau namjoon mengikutinya dan mengantarkannya

Taera dengan cepat menutup pagar dan berjalan untuk ke halte,namun sebelum taera melangkahkan kakinya,sesorang lebih cepat menggenggam tanggannya dan menahannya.

"aishh" dengus taera kesal,taera melepaskan paksa tangan tadi.

Taera melangkah berjalan cepat,namun baru dapat beberapa langkah saja,ada tubuh yang menghadangnya.

"hey ayo" soo ha menatap taera seperti biasanya,namun taera tidak menatapnya sama sekali.

"apa kamu masih marah?astaga,maaf aku benar benar tidak tahu kalau hari itu ada kunpul" soo ha menangkupkan kedua tangannya di wajahnya.

"marah? Untuk apa?" taera memutar bola matanya malas,begitu soo ha lengah ia langsung berjalan cepat menuju halte,dan kebetulan ada bus lewat jadi taera langsung naik.

Soo ha tidak bisa naik bus begitu saja,karrna motornya masih tertinggal di depan rumah taera.

Soo ha tau taera marah padanya,ia tau dalam hal ini dia yang salah,namun soo ha tidak bisa berbuat apa apa,ia harus mengikuti acara olimpiade itu.











Tbc💞
Jangan lupa voment😘

Brother [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang