M-J :: (8) Tertangkap

77.6K 6.8K 1K
                                    

a.n

haii!

hari pertama setelah UN nih! YEAY

gue bingung mau ngapain waktu liburan, selain nulis tentunya. semoga aja gue ga gabut dan semoga liburan kali ini memorable. curcol dikit.

dannn, di chapter ini, sesuai judul, mereka ketangkep.

happy reading!

=================

M-J :: (8) Tertangkap

=================

M I K A

Sialan.

Gue bahkan baru bangun dari tidur. Baru bermimpi kalau gue meluk pinggang Ana. Baru aja gue mau ngorok lagi, tiba-tiba aja ada yang menggedor pintu. Gak sampai dua puluh menit, kedua tangan gue udah ditahan oleh dua algojo gila yang ototnya ngalahin Ade Ray.

Karena masih ngantuk, gue tidur lagi sambil dibawa mereka.

Seketika gue inget Ana.

Mata gue membuka lebar. Dengan muka bantal khas orang tidur, gue menengok ke sekitar.

"Jules?!" teriak gue, begitu melihat ke belakang, ternyata Ana juga dibawa dua algojo, tapi berlawanan arah. Faren juga.

Dih, algojo kampret.

"Lepasin!" gue berteriak. Si algojo tetep masang muka datarnya. "Lepasin! Aku pangeran di sini!"

Tiga hal;

1. Gue jarang ngerengek.
2. Gue jarang pake kata aku-kamu.
3. Gue bukan pangeran.

Algojo itu meringis. "Ini demi kebaikan Anda, Yang Mulia."

"Kau tahu, sakit lenganku! Kalau nyengkram, lihat-lihat. Ototmu itu lebih kekar daripada petinju. Lepaskan!" titah gue. Algojo gede itu langsung kikuk sendiri sambil melepaskan tangan gue.

Gini ya enaknya jadi pangeran.

"Itu Jules dan Fortles mau dikemanakan? Bawa ke sini!" titah gue lagi. Algojo itu menggeleng. "Tidak bisa, Yang Mulia. Putri Jules dan Pangeran Fortles dilarang berdekatan dengan Anda selagi Para Petinggi belum menemukan titik temu dari masalah ini."

Melihat tampang algojo-algojo ini mulai tegas, gue menghela nafas. Gue gak mungkin kabur terus. Mungkin gue harus ketangkep dulu. Biar gue bisa nyusun strategi dengan tenang. Tapi gimana caranya gue ketemu Ana sama Faren?

Algojo itu membawa gue ke kerajaan Peri dengan kereta kuda. Baru kali ini gue naik kereta kuda, dan gue gak nyangka bisa naik ini kereta dengan situasi kayak gini. Udah macem film-film fairytale.

Sekarang algojo itu membawa gue ke dalam kerajaan. Gue sempet takjub juga melihat interior kerajaan ini. Semuanya nyaris berwarna hijau dan banyak sulur tanaman di tiang-tiang penyangga. Unyu.

Algojo itu menurunkan gue tepat di depan kursi raja. Gue mendongak, mata gue membelalak begitu tahu siapa orang yang duduk di kursi raja.

Ayahnya Ana.

Bukan-bukan. Kembaran Ayahnya Ana.

Siapa?

Tunggu--Edden?

"Miles, kau berulah lagi," Edden memijat pangkal hidungnya dengan lelah. Pria yang gue kisarkan berumur 40 tahunan itu tampak sedih.

Kalo Miles pangeran Peri, dan Edden adalah raja Peri berarti ....

TRS (3) - Mika on FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang