"Arden, Amber, kemari nak. Mari makan malam bersama."
"Iya mom, sebentar."
Kedua anak yang dipanggil itu segera menghampiri kedua orang tua mereka di meja makan.
Yap, mereka adalah anak kembar identik tetapi berbeda gender. Walau jika dilihat dari sisi manapun, kedua nya seperti satu gender, yaitu gender laki-laki. Mereka anak dari Ceo rumah sakit terkenal di negara mereka dan ibunya mantan model.
Tak heran jika anak mereka menuruni kharisma dan tampang yang bagus yang dihasilkan dari gen mereka sendiri.
Arden Joshep Liu, anak sulung yang tampan, seseorang yang ceria dan ramah dengan orang lain, anak ini cepat bergaul dengan siapa saja. Namun, menurut orang tua nya, ia adalah anak yang susah diatur, seenaknya sendiri dan manja.
Dia juga playboy.
Hampir setiap minggu ia punya pacar baru. Dan ujung-ujungnya, saudara kembarnya yang jadi korban, dengan menyuruhnya memutuskan hubungan nya dengan para pacarnya.
Poor Amber.
Amber Joshepine Liu, anak kedua ini tidak cantik, lebih mirip kakaknya yang tampan, padahal ia bukan laki-laki.
Diam adalah emas.
Satu kalimat yang menggambarkan sifat Amber.
Berbeda jauh dengan kakaknya, ia tidak mau berpacaran dulu. Ia lebih suka membaca buku, basket, bermain musik ataupun olahraga.
Ia anak yang penurut, mandiri, dan selalu bersikap dewasa. Amber punya kharisma tersendiri dan membuat siapapun yang melihatnya langsung jatuh hati padanya.
"Arden, bagaimana kuliahmu? Apakah ada kesulitan?"
"No, dad. Aku belum menemukan kesulitan sampai saat ini. "
"Kalau kamu Amber?"
"Sama, dad."
Arden menoleh pada saudara nya itu dan memukul bahunya pelan.
"Dasar plagiat."
Amber menatap tajam Arden,
"Cih."Lalu kedua orang tua mereka hanya terkekeh melihat anaknya berinteraksi.
"Oh ya, apakah kalian berdua sudah mempunyai pacar? "
"Yes, I do."
Arden menjawab dengan penuh percaya diri.Sedangkan Amber menatap saudara nya itu dengan malas.
"Amber?"
"No, mom. Aku gak mau pacaran dulu. Apalagi punya banyak pacar seperti dia."
Amber menunjuk Arden dengan matanya, bermaksud untuk menyindir saudara nya itu.
Tapi Arden malah menanggapi nya dengan santai.
"Not your business, kids."
Arden tertawa dan mengacak rambut Amber.Amber menepis tangan kakaknya itu lalu memukul bahu Arden dengan kencang.
"Awh sakit. Hey, slow bro."
"Cih."
"Sudah, jangan bertengkar lagi. Cepat habiskan makanan kalian."
Mereka berdua pun berhenti dan menyelesaikan makanan.
°°°°°
Pagi hari dikampus, Arden dan Amber datang membawa kendaraan mereka masing-masing.
Arden dengan mobil porsche nya dan Amber dengan motor sport nya.
Ketika mereka sampai, seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang melihatnya pun memandang kagum pada kedua makhluk ciptaan Tuhan ini.