Sabtu pagi, Amber sudah terlihat rapi dengan kaos hitam dan jaket denim putihnya ditambah levis hitam dan sneakers hitam.
Amber sudah siap untuk menjemput Irene, apalagi cewek itu sudah mengiriminya pesan.
Chat
Amber, kau sudah siap? Ini alamat rumahku, jalan xxxx
Iya, tunggu sebentar
Oke😊
Chat end
Amber pun langsung mengambil kunci motornya dan berpamitan pada orangtuanya.
"Mom, dad, aku pergi keluar sebentar."
"Mau kemana pagi-pagi begini, Amb?"
"Pergi mencari buku dengan teman, dad."
"Bohong saja, bilang saja mau bertemu pacarmu."
Arden tiba-tiba datang dari belakang dan masih menggunakan baju tidur serta muka khas orang bangun tidur.
Amber tak menanggapi, dia hanya mendelik pada kakaknya.
" Yasudah, yang penting hati-hati ya, Amb. Jangan ngebut."
"Okey, mom. Aku berangkat dulu. Bye dad."
Lalu Amber mencium pipi orangtua nya.
"Hey, pamitan juga dengan ku."
Lalu Amber menatap malas, tapi ia menghampiri kakaknya.
Lalu memberi tos biasa mereka, tos mereka dari kecil.
"Hati-hati bro."
"Hm. Thanks."
Amber dengan cepat mengendarai motor sport nya ke rumah Irene.
Tak butuh waktu lama, ia sampai didepan rumah Irene.
Amber mengirim pesan pada Irene untuk keluar dari dalam rumah. Jujur saja Amber malas untuk masuk ke dalam rumah cewek itu. Ia lebih memilih menunggunya di luar.
Amber tahu, Irene suka padanya sejak mereka duduk di bangku SMA. Hanya saja memang Irene tidak mengungkapkan nya secara langsung.
Amber mendengarnya dari teman Irene, yaitu Joy.
Makanya Irene sering meminta Amber untuk menemaninya pergi, untuk lebih dekat dengannya kalau kata Joy.
Tapi tanggapan Amber hanya biasa saja, karna memang ia tidak ada rasa apapun untuk cewek cantik itu. Mungkin belum. Gatau kalo sore.
*skip