Beat 2 : Party!

148 7 4
                                    

Soundbuzzter Club bukan klub biasa. Di luar angkasa, hanya klub ini yang penuh dengan multiple ras. Manusia bumi dan makhluk asing dari berbagai planet dan koloni boleh masuk bila mengantongi ijin. Ijin pendatang gampang, tapi sebagai penetap seperti Dante, makan waktu lama.

Klub ini punya deretan DJ pilihan namun yang menyandang gelar Space DJ hanya satu.
Dante tidak meraihnya barang semalam melainkan melewati seleksi dan perjuangan panjang. Untunglah orang-orang itu sangat obyektif. Mereka para juri yang mampu memandang hati hingga gelar Space DJ dinobatkan atas namanya.

Musik. Melambangkan irama kehidupan, apapun jenisnya. Bagi Dante techno progressive bukan sekedar pelampiasan. Bukan pula alunan memabukkan. Ia transisi emosi dari dua pribadi yang tersembunyi. Dalam dirinya semua derai nada itu terasa walau akhirnya menyisipkan luka. Dendam dan amarah yang selama ini berakar dalam dada reda seketika bila suara mulai menggetarkan jiwa.

Dante menemui manajer klub. Pria itu kemarin yang ia jumpa kali pertama mengingatkannya tentang pre-show. Tinggi sekitar seratus delapan puluh, berambut hitam cepak dan berlagak bossy. Busananya masih setelan jas walau bukan konvensional. Pandangannya remeh.

*SG Club Manager Ray Bliss :Daniel Bederov*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*SG Club Manager Ray Bliss :
Daniel Bederov*

"Urusanmu sudah selesai? Baru kali ini seorang Space DJ bermasalah langsung dengan militer. Siapa kau?"

"Carlo Dante. Cek namaku di biro. Kau manajer pasti sudah baca fileku. Apalagi yang kau mau tahu?"

"Yah, benar. Kau pintar ya? Aku tak suka punya anak buah sok pintar juga bermasalah."

"Aku adalah masalah. Terima saja itu. Atau Space DJ Legacy akan mengirimku ke tempat lain." tepis Dante tak kalah sengit. Ia tahu semua orang akan mempertanyakan kredibilitasnya. Dan pertanyaan terbesar adalah, bagaimana mungkin bekas pembunuh profesional bisa bekerja di Saturn Gallant? Legal? Terlalu picik jika menganggap dewi fortuna sedang memihak padanya.

"Oke, kau masuk. Namun jika tentara menyeretmu lebih jauh lagi, aku pasti memecatmu, Carlo Dante. Catatan merah pasti mengubah keputusan Space DJ Legacy. Pasti." Ray Bliss sang manajer menoleh pada seorang Mr. Bartender yang dari tadi menyimak pembicaraan mereka. "Beri dia segelas, Shawn. Aku ingin penampilannya bagus malam ini."

Kemudian Ray Bliss berlalu.

"Ini," segelas cooling mint berlari di atas meja tepat menuju tangan Dante yang menggenggamnya.
"Tenang, Boss tidak segarang itu. Dia wajib memastikan keamanan jadi wajar terlalu moody." Tangan Shawn terulur, disambut baik sosok di depannya.

" Tangan Shawn terulur, disambut baik sosok di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Mr. B SG Shawn McNicky :
Kyle Ellison*

Pemuda pasca remaja yang terlihat sayu. Dia termuda bekerja di Soundbuzzter. Kedua tangannya cekatan melayani pengunjung sambil sesekali berakrobat memainkan shaker.

"Kau dari bumi?" tanyanya penasaran. Sering dia bertemu dengan Space DJ sebelumnya tapi baru kali ini ada yang berbeda. Carlo Dante jelas bukan orang sembarangan.

"Ya. Bukankah semua manusia dari bumi?"

Shawn terkekeh. "Tidak pada kasusku. Petugas pembersih sampah angkasa menemukan kapsul berisi bayi tak berdosa di stasiun mereka. Aku dibuang. Lalu menurutmu aku berasal dari mana?"

"Semua manusia berasal dari bumi. Titik. Tak peduli dimana mereka lahir. Hm, itu kodeku. Sudah saatnya."

"Sukses, Bro! Tak ada lagi yang menghalangimu."

Gegap gempita para clubbers menyambut Space DJ baru mereka. Musik Dante menyalakan api energi ke udara. Ada kalanya menghentak, kadang mengalir pelan memainkan indera setiap pendengarnya. Malam menjadi lebih hidup dan bertenaga dari biasanya. Ray kembali menghampiri Shawn.

"Bagaimana menurutmu?"

"Jujur? Aku suka. Lihatlah, mereka juga menikmatinya. Peramu musik macam ini pasti bukan orang sesat, Ray. Dia ingin kita semua gembira. Itu saja. Beri dia kesempatan lalu kita lihat hasilnya. Bukankah itu yang harus kita lakukan terhadap sesama manusia?"

Ray mengangguk pelan. Sedikit mengiyakan walau tanggung jawab terbesar dibebankan di pundaknya. Namun jika kata-kata Shawn benar, maka siapapun takkan menyesali keputusan hari ini, termasuk dirinya.

Dante didaulat beraksi memanjakan Soundbuzzter Club sepanjang malam menjelang fajar. Turun panggung, clubbers seperti belum rela melepas malam. Dalam waktu singkat, nama Carlo Dante mendadak tenar.

"Ray bilang jadwalmu sudah diatur. Selamat datang, Space DJ!"

Di ruang pribadinya, Dante membersihkan diri sambil berkaca memandangi wajahnya. "Ini aku. Aku bisa bertahan sebentar lagi." Tak terucap, kain handuk mengusap kepalanya yang basah.

"Tuan, Kapten Skivanov." Suara Shiva membuatnya harus segera meninggalkan kamar mandi dan melengkapi busananya.

"Dante, datanglah ke lab. Kau harus mulai kerja." Layar hologram menampilkan wajah pemimpin Saturn Gallant itu. Tuntutnya seperti menagih hutang.

"Aku bukan budak, Kapten. Meski kau memegang nasibku di sini bukan berarti bebas menyuruhku sesuka hatimu. Beri aku sepuluh menit, aku mau jalan-jalan."

"Terserah. Senjata itu harus jadi lima hari lagi, kalau gagal, lupakan jaminanku."

"Aku belum pernah mengecewakan siapapun. Sampai detik ini."

Komunikasi mereka berhenti.

Sebentar lagi ia kembali menjalani bagian dari masa lalunya. Kelam, kejam, tak mengenal rasa sakit. Berhadapan dengan senjata berbanding terbalik saat dia berdiri di panggung Soundbuzzter.

Entah untuk apa Skivanov membuat senjata sedangkan persenjataan Saturn Gallant demikian canggih dan lengkap.

Di dalam lab, baru Dante paham alasannya. Mereka kesulitan membuat beberapa desain senjata. Jika begitu maka Dante tak lebih dari sekedar tenaga tambahan. Skivanov belum tahu sejatinya Dante mampu merancang senjata yang lebih dahsyat. Kesempatan ini membuka peluang. Diam-diam Dante mengumpulkan perangkat, satu demi satu yang berguna baginya di lab, lalu membuatnya bersama Shiva.

"Anda pernah membuatnya dulu," kata Shiva. "Sebelum akhirnya Anda hancurkan karena berpotensi jadi rebutan."

"Benar namun belum pernah kombinasi DJ mixset. Kapten takkan menyadari senjata terbaiknya ada di sini." Dante menghabiskan sisa tenaganya sebelum terkapar sembarangan di atas deck bednya. Lalu ungkapnya lirih,"Ini milikku, Shiva. Hanya milikku..."

SPACE DJ : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang