Beat 3 : Space DJ Battle

146 9 44
                                    

"Baik, ini tugas kalian masing-masing tolong camkan baik-baik! Kalian semua partners, tidak ada yang menonjol antara satu sama lain termasuk kau, Dante..." seru Ray, puas setelah Dante mengangguk, "Kecuali bayaranmu."
Semua yang hadir dalam briefing tertawa dan Ray merasa harus meluruskan. "Space DJ Legacy menetapkan kebijakan baru untuk menambah bayaran 'anak' ini karena pengunjung klub makin membludak dan stabil selama beberapa pekan berturut-turut."

"It's alright, Boss. Nanti bisa kusisihkan untuk klub." sahut Dante berbaik hati. Sikapnya semakin melunak dan terbuka dibanding pertama ketika belum punya teman.

"Terima kasih tapi kami tak semiskin itu." jawab Ray, lagi-lagi diiringi gelak tawa anak buahnya.
"Di tangan kalian sudah ada hand out, baca lalu penuhi tanda centangnya. Kalau sudah lengkap berarti kerja kalian selesai untuk persiapan. Terakhir, khusus Carlo Dante, Space DJ kita, ada treatment khusus, berupa pijat shiatsu gratis dua jam sebelum battle. Dua gadis Golliath terapisnya."

"Ha ha ha ha! Terima saja, Dante! Dijamin staminamu kuat sekuat lengan mereka!" Tawa kru Soundbuzzter semakin keras mengingat dua makhluk alien dari koloni Golliath itu.

"Kelihatannya sudah ada korban. Siapa?" Dante memalingkan muka ke arah Shawn.

"Cain Throne si tehnisi. Dia murka dan Soundbuzzter sempat tak terurus selama seminggu. Badannya sakit semua," tunjuk Shawn pada laki-laki kulit hitam berambut gimbal berbadan tinggi besar. Shawn menutup mulut dengan tangannya supaya Cain tidak melihatnya tertawa.

Nun 'jauh di sana' Cain memasang tampang beringas sebab tak suka malapetaka itu dibahas, dijadikan bahan guyonan pula.

*The Technician Cain Throne :
unidentified*

"Tidak boleh ada pertanyaan, sekarang waktunya kerja!" Ray membubarkan kru kemudian menuju Dante. "Kapten Skivanov menghubungiku. Dia bilang waktumu cuma tiga jam di battle. Kenapa dia seenaknya begitu? Masih berurusan kau dengannya?"

"Rumit tapi tak ada hubungannya dengan klub. Jika aku bicara maka kau harus mati. Bagaimana? Masih ingin tahu?" tanya Dante enteng.

Ray Bliss menelan ludah. Dulu ketika dia disumpah memang ada perjanjian larangan mencampuri kepentingan birokrasi dan militer. Wewenangnya hanya di bisnis hiburan saja. Bila melanggar hukumannya sangat berat.

"Yah, sudahlah. Asal kau tahu batas-batasmu. Kami semua percaya padamu."

Sesosok alien tiba-tiba masuk. Seragamnya sama seperti yang dikenakan Shawn. Mr. B SG memang ada dua tapi Dante tak menyangka dia bukan golongan manusia. Zoe namanya. Makhluk itu mendekat.

"Halo. Aku baru pulang liburan. Tiga hari tapi lumayan." Sapanya pada Dante.

"Koreksi, tiga minggu bukan tiga hari. Dia punya masalah mengingat satuan waktu." Shawn terus mengisi kesibukan membersihkan meja bar.

"Aku sudah lihat video mu. Bagus. Makanya aku cepat-cepat pulang."

"Memang liburanmu sudah habis, Zoe. Bicaralah sesuai kenyataan," protes Shawn lagi.

*Mr. B SG ZOE : my own drawing*

Dante tersenyum lalu bergabung dengan para tehnisi, musisi dan DJ lain untuk mempersiapkan battle.

Space DJ Battle tahun ini diadakan di Saturn Gallant. Kompetisi duel para Space DJ yang nantinya didatangkan dari berbagai kapal induk luar angkasa seperti Blue Steel, Concord dan Silver Twin. Seru dan pastinya paling ditunggu. Space DJ yang paling banyak mendapat polling clubbers, jadi pemenangnya. Tentu saja pengunjung bisa dari luar agar menghindari ketidakadilan akibat fans Dante yang terlalu banyak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPACE DJ : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang