PROLOG

1.2K 115 7
                                    

Disebuah rumah mewah di tengah kota Seoul, kini dalam keadaan hening. Yang terdengar hanyalah suara berat yang sedang membentak salah satu anggota keluarga yang tinggal disitu.

Plak!

Suara bentakan tadi berubah menjadi suara tamparan yang sangat kencang hingga menggema ke sudut-sudut ruangan "KURANG AJAR KAU!! ANAK MACAM APA YANG BERANI KURANG AJAR PADA ORANG TUANYA?!" Bentak pria tadi yang suaranya semakin meninggi. Sedangkan disampingnya terdapat istrinya yang sedang menangis karena takut dan hanya diam melihat itu semua terjadi dihadapannya.

"MENGAPA KAU MELAKUKAN HAL SENEKAT INI?!" Lanjutnya.

"Menurutmu alasannya apa? Aku yakin abeoji sudah tahu alasannya." Sahut pria yang ditampar tadi tanpa rasa takut.

Mata ayahnya membulat karena perkataan yang terlontarkan dari mulut anaknya tersebut.

"KAU!!" Kata ayahnya yang hendak melayangkan satu tamparan lagi ke wajah anaknya itu.

"Hentikan!! Aku mohon hentikan!! Jangan sakiti anakku lagi!! Jika kau menyakitinya lagi itu sama saja kau menyakitiku!!" Seru istrinya sambil menghalangi suaminya itu. Mendengar hal itu, suaminya pun menurunkan tangannya kembali.

Pria itu menatap kedua orangtuanya itu dengan tajam dan tak suka. Tak lama kemudian ia membalikkan badannya yang hendak meninggalkan tempat tersebut.

"Whoaahh.. Mengharukan sekali barusan. Kalau begitu aku berterima kasih padamu,eomma. Perimisi." Katanya sebelum membalikan badannya sambil menundukkan dirinya 90 derajat di depan orangtuanya lalu pergi dari tempat itu.

"KAU!! KEMBALI KAU SEKARANG JUGA!! AKU BELUM SELESAI BICARA DENGANMU!!"

Ia tak menggubrisnya. Bentakkan dari ayahnya seperti angin lalu saja baginya. Ia tetap berjalan sedangkan kedua orangtuanya melihat punggungnya dari belakang yang menjauh pergi dari ruangan itu.

...


Di dekat sungai Han yang sangat tenang terlihat seorang gadis yang berjalan di pinggir jalan di samping sungai setengah berlari dan meloncat kegirangan.

"Eomma pasti senang karena aku membawakan hadiah ini untuknya." -- batin gadis itu.

Tapi saat sedang berlari sambil melompat kegirangan, kakinya tak sengaja menendang sebuah kaleng kosong cukup jauh. Awalnya dia tak memperdulikannya. Yang terpenting, hari ini dia sangat senang.

Tuk

Tak lama kemudian dia mendapati pria yang memegang kepalanya serta menggenggam erat kaleng itu dari kejauhan.

"Omo! Kaleng itu -- mengenai seseorang?" Tanya gadis itu dengan rasa bersalah.

"Aishh.. Mengapa kaleng ini mendarat mulus dikepalaku?"

"Siapa yang melempar kaleng sialan ini?!" Tanyanya dengan emosi karena perasaannya yang tak bisa diajak kompromi lagi.

...

Pria itu benar-benar tak tahu kemana tujuannya setelah ia beranjak dari rumahnya tadi.

Perasaannya kacau. Yang terpenting adalah dia sudah jauh dari rumahnya sekarang. Hingga ia melihat sungai Han di depannya dan menepikan mobilnya untuk menginjakan kakinya disana sambil menenangkan pikirannya sejenak serta memejamkan mata.

Tuk

Pria tersebut menemukan sebuah kaleng kosong yang baru saja mengenai kepalanya.

LAST LOVE (KYUNGSOO STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang