02

43 7 0
                                    

Yey! Cincau is back!
Setelah berabad-abad gue gak nongol ke permukaan dengan membawa cerita ajaib hehe. Ada yang nungguin Cincau gak ya? Atau ada yang nungguin cerita ini mungkin? Gak ada yaa? Yaudinn... langsung aja mulai..

Cekidott!

.
.
.

Di tengah perjalanan tiba-tiba semak belukar yang berada di sisi jalan bergerak sendiri. Keadaan sedang tidak ada angin saat itu. Acin dan Jongin berpikir kalau itu adalah Swiper (Itu loh makhluk yang suka nyolong di Dora, inget kagak kalian?)
Acin berusaha melihat, meraba, dan menerawang semak belukar itu. Lalu muncullah sesosok misterius yang lompat dari semak belukar tadi, dan ia pun terjatuh karena tersandung batu sampai mukanya nempel di tanah. Sungguh tragis sekali.

"Tuyul! Ada tuyul!" Jongin teriak, padahal yang nerawang Acin kenapa malah Jongin yang histeris.

"Woi! Gue bukan tuyul! Mana ada tuyul seganteng gue," ucap makhluk misterius yang masih belum diketahui apa jenisnya.

"Bang Suho?! Ngapain elu di sini?" Tanya Jongin, kesimpulannya adalah Jongin kenal dengan makhluk misterius itu walaupun baru saja ia teriak berlagak seperti tidak mengenali Suho.

"Gue kesasar tau. Bantuin gue gih! Sakit banget muka gue."

"Iya bang sabar, lagi dibantuin juga ini," terlihat Jongin tidak tulus membantu Suho.

"Eh, itu siape In?" tanya Suho yang baru sadar ada Acin berdiri mematung dan membisu sekaan dirinya membeku, Acin hanya berkedip saja sedari tadi. Oh iya Acin juga bernafas, lupa aku hehe.

"Oh. Ini Acin, penghuni tempat ini," jawab Jongin ala kadarnya.

"Hai! Gue Acin kembarannya Anyeol."

"Halo. Gue Suho, anaknya juragan kecubung yang paling kaya sekampung dan sekecamatan," kata Suho sambil berkacak pinggang, dan hanya direspon dengan dengusan oksigen kotor dari hidung Acin.

Kecubung itu apa ya? Kalau ada yang tahu tolong ya Acin kasih tau maaciw, batin Acin.

"Acin kalau elu nggak tau apa yang manusia itu omongin, gue saranin jangan kepo ya. Karena itu gak berfaedah. Serius, percaya deh sama gue," bisik Jongin.

Loh! Ini item kok tau apa yang gue batin sih? batin Acin lagi.

"Apa lu kata!!" bentak Jongin yang membuat Acin dan Suho terkedjoet.

"Elu gak terima, Jong?!" Tantang Suho.

"Ehh.. bukan itu bang, ampun," Jongin cengengesan.

Sukurin lu item! Hahaha emang enak?! batin Acin untuk sekian kalinya.

Entah mengapa tiba-tiba Jongin memiliki kemampuan yang bisa mendengar kata hati orang lain. Hadeh, aku pun bingung. Yo wes lanjut.

"Jangan panggil gue bang, panggil gue hyung! Bang Suho itu gak cocok sama sekali. Yang cocok itu Bang Kai, hahaha," ucap Suho yang dibalas dengan tampolan dahsyat dari Bang Kai, eh Jongin maksudnya.

"Sakit peak!"

"Bodo amat!"

Sekali lagi Acin hanya bisa cengo melihat kelakuan dua makhluk aneh yang baru ia kenal itu.

"Begini aja deh, daripada kita ribut kagak jelas kaya gini mending kita cari temen-temen yang lain sekalian bantuin Acin nyari Anyeol, saudara kembarnya."

"Betul sekali!" Celetuk Acin.

"Tapi gue gak mau jalan kaki, nanti sepatu gue kotor lagi. Inikan sepatu mahal dari Mongolia," pamer Suho.

"Terus kita naik apa? Aneh-aneh aje lu ah!" Ucap Jongin.

"Naik mobil lipat gue aja, versi terbaru dari sepeda lipat. Cepet naik! Gue yang nyetir, aman  kok," ucap Suho sambil mengeluarkan mobil lipatnya dari dompetnya.

Sekilas info ya pemirsa, mobil lipat Suho bisa dilipat seperti kertas KTP sementara ya pemirsa. Yang pernah dapet KTP sementara pasti tau kok. (Maaf yee, ane korban KTP yang gak jadi-jadi soalnya ehehe maaf ya curcol)

Oke. Untuk beribu-ribu kalinya Acin semakin cengo dan Jongin ikut-ikutan cengo.

Skip aje ye. Pusyang.

Pas di tengah hutan, mobil yang ditumpangi Acin dan kawan-kawan menjadi aneh bin ajaib. Mobil itu mengeluarkan suara aneh. Suho menghentikan mobil lipatnya dan merasa bingung.

"Kayaknya gue nabrak sesuatu deh. In, coba elu liat di bawah mobil gue ada apanya," suruh Suho. Si Jongin nurut dan melihat ke bawah, dan...

"Hyung! Gawat hyung! Gawat," Jongin heboh dan membuat mereka berdua penasaran.

"Apaan sih? Bikin kepo lu, In," tanya Suho.

"Iya ada apa Jong?" Sambung Acin yang ikut turun dari mobil.

"Ada Bang Kyungsoo kecepit di mesin mobil."

"Ha?" Ucap Acin dan Suho bersamaan.

"Bentar-bentar, In. Tadi perasaan gak ada satu pun manusia yang lewat waktu gue nyetir, iya kan? Kalian lihat gak tadi?" Tanya Suho.

"Kagak," jawab Acin dan Jongin serentak.

"Yaelah, ngapain aja kalian tadi?" Ucap Suho sambil mengacak-acak rambutnya yang sudah seperti sarang burung puyuh itu.

"Bobok unyus," koor lagi.

"Astaga dragon kalian."

"Loh! Jong, kok sama lagi? Jangan-jangan elu Anyeol ya? Soalnya gue sama Anyeol sering banget ngomong samaan," kata Acin tanpa dosa dan tanpa pikir keras serta tanpa disaring terlebih dahulu.

"Mana bisa. Jongin ya Jongin, Anyeol ya Anyeol. Sebel gue ah disama-samain."

"Iye iye, maaf Jong."

"Diem bajidul! Sekarang pikirin caranya buat nolongin Kyungsoo," ucap Suho frustasi.

Seperti yang mereka dan kita tau, Kyungsoo sedang tidak sadarkan diri. Terjepit di mesin mobil bukanlah suatu yang lazim terjadi di dunia ini. Jadi, hanya butuh doa dari kalian, pembaca yang budiman. Semoga Kyungsoo selamat.

.
.
.
.
.
.

Mau tau gimana cara mereka menyelamatkan Kyungsoo? Yuk jangan sungkan-sungkan untuk memberikan cincau sebuah bintang dan komentar dari kalian.
See ya!

Tbc.

The Legend of Anyeol & AcinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang