CHAPTER 2

30 3 9
                                    

Matahari semakin turun ke ufuk Barat. Didepan sebuah apartemen, sudah banyak orang memakai yukata dan hakama menghampiri berbagai macam stan ditempat itu.

Dari jendela kamarnya, Touju hanya memandangi festival tersebut sambil tersenyum, seolah lupa apa yang tadi dia rencanakan, mengunjungi festival.

"Touju! Cepatlah ganti baju dan pergi bersama Yaori ke festival!" panggil ibu Touju dari luar kamarnya.

Yaori adalah adik sepupu Touju yang sering berkunjung ke apartemennya.

"Iya, sebentar!" jawabnya sambil merebahkan tubuhnya ke kasur.

Diwaktu yang sama, Yaori masuk ke kamarnya untuk memanggilnya dengan menggunakan yukata bermotif bunga yang cerah.

Touju POV

Krrieet...

Begitu mendengar suara pintu kamar gue terbuka, gue menutup muka gue dengan bantal saking males nya untuk keluar rumah.

"Onii-san! Ayo kita keluar!" suara yang tak asing di telinga gue memecah keheningan yang ada dikamar.

Memang kalo seharian bad mood tuh, sore sore gini mager.

Akhirnya, gue mengambil jaket andalan gue dan memakai sneakers biasa sehingga tampilan gue seperti. Ya, gak niat kemana mana alias MAGER!

Cukup berjalan 100 meter dari apartemen, kita sampai di festival.  Yaori menarik tangan gue ke beberapa stan lalu ke kuil, setidaknya gue bawa dua buah koin 500 yen.

Sepertinya ini bakal aneh karena gue berdoa biar hoki dalam beberapa menit ini. Kan gak lucu!

Drrrrt...

HP gue bergetar, ternyata cuma SMS masuk. Tapi sepertinya sudah dari tadi bergetar seperti sudah banyak yang masuk. Akhirnya gue cek.

Tsubaki: Oyasumi, Tou-kun. Lo lupa ya? Hari ini Kageyo kan lagi ulang tahun! 🎉

Tsubaki: Cepetan! Ntar barbeque nya habis!

Dan gue baru inget klo ada ultah temen. 

"Oh ya, Yao-chan pulang sendiri saja! Aku ingin pergi kerumah teman sebentar saja kok!" pinta gue sambil memegang pundak Yaori.

Yaori mengangguk dan gue pun senang. Gue berlari menembus kerumunan warga yang menghadiri festival tersebut, tiba tiba di depan gue ada seorang gadis yang sepertinya gue pernah liat tapi lupa dimana.

Cih, jalannya lama sekali sehingga kesabaran gue habis, akhirnya terpaksa gue dorong.

"AAKH!" pekik gadis itu.

Gue baru inget setelah gadis itu juga menjatuhkan tongkat setelah jatuh. Dia adalah kakak dari anak SD yang di stasiun tadi sore.

———

Chapter dua nih!
Ditunggu vomment nya yaa~

Forgotten MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang