CHAPTER 13

22 2 3
                                    

11 jam yang lalu

Saki POV

"Siapa itu??"

Semakin lama, langkah itu semakin mendekat ke pintu kamarku. Tiba-tiba, terdengar suara ketukan dibarengi sebuah pertanyaan.

"Saki, kertas ulangan siapa ini kalau bukan punyamu? Disini tertulis 40 pada pelajaran bahasa Jepang!"ternyata ibuku yang mengomel. Aku baru ingat kalau aku menjatuhkan file yang berisi nilai ulangan harian, ternyata salah satunya tercecer.

Kriieett..

"Nilai jelek seperti ini mau kamu apakan, hah??"tanya ibuku dengan muka menyebalkannya sembari memperlihatkan kertasnya kepadaku.
"Ibu pungut saja, aku tidak butuh! Lagi pula itu juga ulangan dadakan."

"Mau jadi apa kamu nanti?! Sudah sana tidur! Jangan di depan laptop terus-terusan! Nanti kamu bisa buta seperti kakakmu!"bentak ibuku yang diakhiri dengan menjelek-jelekkan Hina sembari menutup keras pintu kamarku.

Ibuku biasa membanding-bandingkan ku dengan kakakku, Hina. Aku juga merasa kasihan dengannya ketika mendengar ibu berkata seperti itu di meja makan. Wajar saja kalau Hina sering menghabiskan waktu makan malam di kamar dengan tujuan menghindari ceramah ibu yang sering menyakiti hatinya.

"Apa?! Menyakiti?! Hahahaha, ibu macam apa yang menjelek-jelekkan anaknya seperti itu? ".

Itulah mungkin jawaban yang terucap ketika aku menentang ibu.

Dunia memang aneh

--_--_--

Kageyo POV

"I-ini apaan lagi?"

Gimana tidak terkejut? Aku melihat gambar barisan guiding block yang memenuhi setengah galerinya. Aku bertanya-tanya dalam diriku.

Ini gunanya buat apa coba??

Greep!

Aku merasa seseorang memegang pundakku tiba-tiba. Ketika ku menoleh kebelakang, orang itu menyeringai bagaikan penjahat seperti yang ada di film yang tadi malam kutonton, Touju.

"Kau apakan HP-ku, ya??"

"Uuh.. Tidak kok! Bukan apa-apa! Tadi aku cuma mau melihat lockscreen nya. Hehehe, Bagus kok!"aku gelagapan untuk menjawabnya dikarenakan kehadirannya yang tiba-tiba ditambah lagi aku yang tidak bisa berbohong

"Yasudah, ini kukembalikan!"

Aku masih berpikir kenapa dia memfoto guiding block. Dasar orang aneh!

Touju POV

Gue memeriksa galeri gue untuk yang kesekian kalinya. Tapi kali ini, gue mengecek apakah Kageyo menghapus salah satu foto atau lebih.

Gue sering menemui beberapa foto gue menghilang dari galeri secara tiba-tiba setelah Kageyo memgang HP gue. Padahal, waktu itu gue hanya menunjukan suatu foto.

"Kalau liat itu jangan geser kanan, geser kiri. Ingat HP ini milik orang penting dan isinya adalah dokumen Negara"

Beberapa menit kemudian setelah mengembalikan HP, gue melirik tajam temen gue nan menyebalkan itu, dan dia malah membalasnya dengan cengengesan.

Fyuuh, untungnya dia tidak membuang salah satu foto.

Gue menghembuskan nafas lega setelah melihat jumlah foto di galeri masih menunjukkan angka 1.789.

Selama pelajaran berlangsung, pikiran gue tidak bisa lepas dari guiding block. Rasa ingin tahu yang besar membuat gue haus bertanya pada pelajaran.

"Ya,ada yang mau di tanyakan sampai sejauh ini??"tanya guru yang baru menjelaskan mata pelajarannya.

Refleks, gue tiba-tiba saja mengacungkan tangan. Sayangnya, pertanyaan gue out of point dari pelajaran.

Perlahan gue berdiri dari bangku dan mengajukan pertanyaan yang gue simpan tadi.

"Apa fungsi dari guiding block, sensei? "

Mendengar dari pertanyaan gue barusan, semua hanya pada diam dan memandang gue melongo.

Memang gue salah ya??

Tak!

Dengan cepat, guru gue malah melempar kapur nya ke kepala gue dengan keras

"Kau sudah tahu salah mu dimana?? Perhatikan kalau guru menjelaskan! Dasar anak jaman sekarang!"omel guru gue dan gue hanya memandangnya dengan kosong.

Hina POV


"Tapi.." Aku kembali berhenti dan memikirkan sesuatu. Seperti ada yang kurang sampai sini.

Aku baru ingat kalau aku melupakan sesuatu yang menurutku penting, buku tulis kecilku.

Aku memerlukannya karena aku menulis beberapa catatan penting yang terjadi setiap hari di buku itu. Semisal, setiap kata penting yang ingin kuungkapkan.

Tapi, karena sudah dekat sekolah, aku akan menuliskan hal penting itu sepulang sekolah.

———

Jangan lupa selalu meninggalkan krisar setelah membaca ya^^,makasih..

Forgotten MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang