Chapter 3 - kehidupan baru
Apa-apaan dia, dia menghisap darahku, aku marah dan melemparnya ke dinding, dia pingsan ku amati ada darah yang mengalir dari bagian bawahnya. Aku terkejut, aku panik, aku ingin meninggalkannya saat itu biarlah dia mati, namun hati kecilku ingin menyelamatkannya.
Persetan dengan semua hal, diriku berkecamuk,aku mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya, dan memakai celanaku, aku menggendongnya dan berlari sekencang-kencangnya menuju kawanan terdekatku. "Michela bertahanlah"ujarku, aku tidak ingin mainanku mati.
***
Satu jam aku berlari mencari kawanan, aku seperti orang yang berputus asa, aku melolong. Setelah lolonganku yang terdengar begitu memilukan, dua werewolf menghampiriku, werewolf berbulu coklat dan abu-abu itu mendekat.
"Derek, apa yang terjadi?"ujar werewolf berbulu coklat tersebut. "Derek siapa yang kau gendong itu? Oh tidak Clara lihat, dia seorang vampire"ujar werewolf berbulu abu-abu itu ke Clara, werewolf berbulu coklat."bawa dia ke rumahku"ujar Clara.
***
Setelah kami ke rumah Clara, Clara melakukan pemeriksaan pada Michela, Michela telah tersadar. Clara memberikan darah rusa padanya, "minumlah perlahan"ujar Clara, Michela menancapkan taringnya berulang kali pada rusa tersebut, dia begitu haus. Luka-luka di tubuh Michela mulai menutup, walau beberapa lebam masih tampak di sana.
Clara mengamati Michela, vampire yang begitu kurus, bermata cekung, dan berperut besar, tunggu ada yang salah, "ataukah memang badanmu seperti itu atau kau mengalami suatu penyakit hingga perutmu membesar?"tanya Clara. Michela menggeleng, "akupun tidak tahu, perutku dengan cepat membesar"ujar Michela.
Clara mendekati Michela dan memeriksa bagian tubuh Michela yang menonjol tersebut. Dirasakannya ada sebuah kehidupan di sana. "ya tuhan , kau mengandung"ujar Clara menjauhi Michela.
"tidak ini tidak boleh terjadi"ujar Michela, Michela melihat sebuah pisau di meja dekat tempat dia berbaring, hendak di tancapkannya ke perutnya. "Kau gila, apa yang kau lakukan"ujar Clara menahan Michela.
"Ini anak terkutuk, aku tidak ingin mengandungnya, lepaskan aku"Michela berteriak, Derek dan Bastian werewolf berbulu abu itu memasuki ruangan. "apa yang terjadi?" ujar Derek. "Ini semua karena mu"ujar Michela, dia menghunuskan pisau ke Derek, pisau itu menancap di bahunya, Michela mengeluarkan taring dan bersiap ingin membunuh derek.
"Ah..."Michela jatuh tersungkur, Clara menyuntikan obat tidur ke bahu Michela. Vampire itu kembali tak sadarkan diri. "Ikat dan letakkan dia di kasur"ujar Clara. Derek dan Bastian mengangkat Michela dan mengikatnya. "Balut lukamu Derek, dan temui aku"ujar Clara.
***
"plak"Clara menamparku, "Derek apa yang kau perbuat dengan vampire itu, sungguh kau adik biadab"ujar Clara. "Hei, mengapa kau menamparku"ujarku meringis. "perbuatanmu bodoh, kau tau dia sedang mengandung ha?"ujar Clara. Aku terdiam, mengandung? Anakku kah? "Jadi vampire sial itu mengandung, aku tidak peduli"ujarku.
"plak"Clara kembali menamparku, "Kau sungguh biadab, dia anakmu bodoh"ujar Clara. "Hei mungkin saja dia bukan anakku, bisa jadi anak vampire atau serigala lain"ujarku, aku menolak mengakuinya anakku, aku berdusta, aku yang merenggut kesucian michela.
"Baumu di sekujur tubuh vampire tersebut, kau tak dapat mengelaknya lagi, berapa lama kau bersamanya?"tanya Clara menyelidik. Aku diam, aku malas bertengkar dengan kakakku ini. "Derek jawab aku"tanya Clara menggelegar. "tiga bulan, aku rasa" jawabku.
Clara tertegun, tiga bulan, pantas saja vampire itu begitu lemah, anak penyatuan werewolf dan vampire sangat susah di kandung menurut kitab kuno yang Clara baca, anak itu akan mempunyai kekuatan yang besar, dan sering di sebut anak kutukan, karena itu melanggar kodrat vampire ataupun werewolf.
***
Pintu rumah Clara terbuka, "ayah?"tanya Derek sedikit terkejut. Tampak ayah beserta beberapa tetua werewolf berdiri di pintu. "aku memanggil ayah melalui Bastian, ayah harus tahu tentang vampire tersebut"ujar Clara. Ayah dan para tetua memasuki kamar yang di tempati Michela.
Seorang nenek mengelus rambut michela, tatapannya pilu melihat kondisi michela yang pucat, kurus, dengan perut membesar. Di elusnya lagi perut michela, matanya terbelalak dan mengucapkan kalimat kuno yang hanya tetua dan ayah yang tahu artinya.
***
Michela terbangun, di tatapnya beberapa werewolf yang berwujud manusia tengah menatapnya. Tangan dan kakinya terikat di tempat tidur. "Lepaskan aku"ujar Michela, "biarkan aku membunuh anak terkutuk ini"ujar Michela.
Nenek itu yang bernama Rose, menggenggam tangan Michela yang terikat, "Jangan kau bunuh anak ini, terkutuk bagi yang merasakannya, anugerah juga bagi yang merasakannya, bersabarlah, tiga bulan lagi anakmu akan berada di dekapanmu"ujar Rose. Michela menangis tersedu-sedu,ketegaran hatinya telah goyah.
Kehamilan untuk perpaduan anak vampire dan werewolf hanya memakan waktu enam bulan, sehingga perut michela sudah besar walaupun di usia kehamilannya yang baru menginjak tiga bulan.
"Derek jelaskan semuanya kepada ayah"ujar ayah, Derek mau tak mau menjelaskan semuanya. "Ayah tak pernah mengajarimu untuk berbuat seperti itu"ujar Ayah. "Pagi esok bawa dia ke kawanan kita di selatan , ibumu harus tahu perbuatanmu"ujar ayah.
***
Keesokan paginya aku membawa michela ke kawanan, michela kubungkus dengan kain berlapis-lapis agar tidak terkena sinar matahari, dia awalnya memberontak, namun tangan dan kakinya ku ikat, agar semua berjalan cepat.
Ibu menyambut kami dengan hangat, jendela rumah di tutup semua dengan gorden dan kayu, agar matahari tidak masuk, sekana-akan rumah ini di persiapkan khusus menyambut michela. "inikah michela?"ujar ibu, aku mengangguk. "michela betapa kurus dan kotornya dirimu, ayo kita bersihkan badanmu"ujar ibu. Michela menurut, dia sudah terlalu lelah melawan.
Ibu kembali membawa michela, vampire itu tampak segar, dengan baju dress ibu yang pas membalut dirinya serta menonjolkan perutnya yang besar.
***
Aku di bawa ke rumah Derek, ibu menyambutku dengan hangat, tampak ketulusan di matanya. Aku tidak pernah merasakan kehangatan seperti ini.
Aku masih belum menerima anak ini, biarlah yang terjadi-terjadilah, Max dan lainnya pasti mengira aku telah tiada. Semoga tidak membawa bencana.
"Michela, apakah kau lapar?ibu memasak daging panggang, kau cobalah"ujar ibu, menyerahkan piring berisi daging panggang. Derek tertawa " ibu dia itu, vampire, makanannya hanya darah"ujar derek tak menghentikan tawanya.
"Ya tuhan ibu lupa, maafkan ibu, ibu rasa ada kelinci di taman belakang, akan ibu bawa kepadamu, kau bisa menikmati darahnya"ujar ibu lembut.
"tidak, akan ku coba, akan ku coba daging ini"ujar ku, seumur hidup aku tidak pernah memakan makanan seperti ini, aku ingin menghentikan tawa Derek, akan ku buktikan aku bisa memakan daging ini.
"apa kau yakin michela?"ujar ibu, aku mengannguk mantap, Derek terdiam. Satu gigitan aku coba, aku mengunyahnya, sama sekali tidak ada rasa, ketika aku memasukkannya ke tenggorokan sungguh ini memuakkan, aku tidak bisa mencernanya, aku memuntahkannya. Derek kembali tertawa "Sudah ku duga, itu tidak mungkin" ujar Derek. "Diam Derek, bawakan kelinci itu ke sini"ujar ibu.
"maafkan aku "ujarku ke ibu, Derek membawakanku kelinci, aku mengeluarkan taringku dan menghisap darah kelinci tersebut hingga kering. Ayah, Ibu, Clara, Derek dan Bastian menatapku, persetan dengan anggapan mereka, yang penting dahagaku terpuaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love (End)
Werewolf18+ Mencoba genre vampire dan werewolf. Mohon kebijaksanaan pembaca. Apakah kau pernah merasakan cinta?, ku rasa aku tidak, bukan begitu, awalnya aku tidak merasakan cinta bahkan aku tidak mengenalmu. Kaum mu dan kaumku berbeda bahkan kita bermusuh...