Chapter 7 - Sebuah Perjanjian

3.2K 162 4
                                    


Chapter 7 – Sebuah Perjanjian

Derek

Aku terus memperhatikan Michela yang tengah berbaring, kesadarannya belum pulih benar. "Apakah anakku akan selamat nek?"tanyaku kepada nenek Rose. "Berdoa saja Derek, dia telah meminum setengah ramuan itu, aku telah memberikan penawarnya. Semoga telah bekerja dengan baik"ucap nenek Rose.

"Mengapa kau tiba-tiba peduli dengan anak itu?"tanya Clara. "Diam"ujarku membentak, "Cih, dahulu saja kau menolaknya mentah-mentah, sekarang ketika dia berada di ambang kematian kau malah mempertahankannya"ujar Clara kembali, dasar kakak sialan, perkatannya begitu menusuk diriku.

"Ah, Michela terbangun"ujar Ibu yang sedari tadi memegang tangan Michela. Michela yang tengah terbangun dibantu Ibuku untuk duduk. "Kau ingin minum sesuatu?"tanya Ibu. Michela menggeleng, pandangannya lurus kepadaku, aku membuang muka.

"Apa yang kau rasakan sekarang nak?"tanya nenek Rose. "Apa perutmu sakit?"tanyanya kembali. "Tidak, perutku tidak keram lagi"ujar Michela, dia mengelus perut buncitnya itu, "Tendangannya juga kembali normal"ujar Michela. Tampak wajah lega di wajah ibu dan nenek Rose.

"Ayah"ujar Michela memanggil Ayahku, aku memandang wajah Michela, Michela tampak berjalan mendekati Ayahku, dia berlutut di kaki Ayahku "Izinkan aku melahirkan anak ini, ku mohon, setelah itu aku akan kembali ke kastil, aku bersumpah akan melindungi kaum kalian, Ayahku dan Kerajaan Max tidak akan menganggu kaum kalian lagi"ujar Michela. "Ibu, maukah kau membesarkan anakku?"ujar Michela, Ibu mengangguk dan memeluk Michela "Tentu, Michela, apapun yang terjadi dia cucuku, aku bersedia membesarkannya" ujar Ibu.

"Derek"ujar Michela, "Apa?"tanyaku acuh, "terimakasih"ujarnya tersenyum, sial mengapa dia harus tersenyum, "ya"jawabku singkat.

***

Michela

Kami kembali ke rumah Derek, dan berdiskusi apa yang akan Ayah Derek katakan kelak kepada kaumku esok.

"Ayah serahkan semua kepada kalian, kau Derek, bukankah kau akan bertanggung jawab dengan kekacauan ini?"ujar Ayah. Derek hanya diam membisu. "Berikan aku kertas dan tinta"ujarku. "untuk apa?"tanya Derek. "Aku akan mengirimkan surat untuk mereka"ujarku, "Hei apa hanya dengan surat mereka akan percaya?"ujar Derek. "Aku akan memberikan darahku di surat itu, Kaumku memegang teguh perjanjian, Ayahku pasti akan percaya jika dia menyesapi darahku"ujarku.

"Aku harap yang kau katakan itu benar, Michela, segeralah membuat surat itu"ujar Ayah. Aku menulis surat dengan hati-hati agar tidak ada salah kata dan makna, tak lupa aku berikan tetesan darahku di surat itu dan menyerahkan gulungan surat itu kepada Ayah. "Aku sepenuhnya percaya padamu"ujar Ayah setelah membaca isi gulungan surat itu dan pergi meninggalkan rumah yang diikuti oleh Derek. " Oh semoga berjalan dengan lancar, tiga bulan lagi, bertahanlah nak tiga bulan lagi kau akan terlahir di dunia ini, dan maafkan Ibu, harus meninggalkanmu bersama nenekmu, semua demi perdamaian"ujarku di dalam hati.

***

Kastil Barat

"Yang Mulia, utusan kaum werewolf telah sampai"ujar seorang prajurit. "Persilahkan mereka masuk" ujar Mathius, Raja Kastil Barat, tak lain Ayah Michela. "Apa yang mau kalian utarakan?"ucap Mathius dingin, "Tak cukup kalian membunuh putriku?"ujar Mathius kembali.

"Aku meminta perdamaian"ujar Abraham, Mathius tertawa.

"Perdamaian? Apakah dengan berdamai, anakku akan kembali?"ujar Mathius lagi.

"Ini surat dari anakmu, dia belum meninggal"ujar Abraham, menyerahkan gulungan surat. Mathius menerima gulungan tersebut dan membacanya.

....

Ayah aku belum mati, hentikan penyerangan, kepada kaum werewolf

aku baik-baik saja, untuk saat ini aku tidak bisa memberitahukan keberadaanku,

ku mohon percayalah padaku,

tiga bulan lagi, aku akan kembali

aku akan menuruti perintahmu untuk menikahi Max

aku butuh waktu untuk menyendiri sebelum penikahan terjadi

Michela

....

Mathius membaca surat itu dan terkejut, benar ini tulisan tangan anaknya, dan dia menyesapi darah yang terdapat di surat tersebut, "Ini darah Michela, tapi sedikit terasa aneh, entah apa itu"ujar Mathius di dalam hati.

"Apa jaminan kalian jika surat ini asli?"ujar Mathius sinis kepada werewolf. "Kepalaku jaminannya"ujar Abraham, "Abraham kau tidak bisa seperti itu"ujar Wiliam, "Ayah , jangan lakukan itu"ujar Derek. "Diam Wiliam, diam Derek, ini sudah keputusanku"ujar Abraham.

Mathius tertawa, "Baiklah, sesuai surat ini aku menanti tiga bulan lagi kedatangan putriku Michela" ujar Mathius, "Jika kalian mengingkari, maka bersiap, kaum kalian hanya tinggal sejarah"ujar Mathius kembali.

"Baiklah Mathius, kurasa sudah cukup pertemuan ini, tiga bulan lagi aku akan kembali, mengantarkan putrimu"ujar Abraham.

***

Sepeninggal kaum werewolf

"Yang mulia mengapa anda begitu percaya dengan mereka?"ujar penasihat kerajaan. "Oh Mark, aku ingin anakku kembali dengan selamat, dan aku sebenarnya tidak begitu percaya dengan mereka,"ujar Mathius.

"Benar itu Yang Mulia, terlebih lagu aku dapat mencium aroma Putri Michela di tubuh Derek, anak Abraham itu"ucap Jenderal Kerajaan.

"Tenanglah,aku telah menyiapkan beberapa prajurit untuk mengawasi mereka"ucap Mathius lagi.

"Tapi yang mulia, apakah tidak berbahaya jika menempati prajurit di sekitar mereka?"ujar Mark,"Kau tenang saja, aku hanya menyuruh mereka mengamati, tidak melakukan penyerangan, dan masih dalam batas wilayah vampire, aku juga tidak mau memicu peperangan lagi"ujar Mathius, "Baik Yang Mulia, ku harap keputusan anda tepat"ujar Mark.

***

Michela

Aku menanti kedatangan Ayah dan Derek, aku terus mengusapkan kedua tanganku, aku cemas, semoga perundingan itu berhasil manis.

"Krek" pintu terbuka.

Ibu langsung berhambur memeluk Ayah, Derek menarik kursi dan duduk. "Ayah bagaimana perundingan tadi?"tanya Ibu. "Berjalan dengan baik, Mathius mempercayai surat itu, tiga bulan lagi Michela harus kembali ke tempatnya"ujar Ayah.

Aku bernafas lega Ayahku, Mathius memang keras kepala tapi memegang teguh perjanjian.

"Ya, tapi aku tak sudi jika kepala Ayah menjadi pertaruhannya"ujar Derek kesal. Oh tidak, mengapa Ayah Derek mempertaruhkan nyawanya.

"Sudahlah Derek, Ayah pemimpin werewolf, sudah tugas Ayah melindungi kaum kita, dan tidak akan terjadi apapun selama kita tak melanggar perjanjian"ujar Ayah.

***

.....Bersambung.....

( Hello kembali lagi, Terimakasih ya, bagi yang sudah membaca, monggo di vote dan coment, terimakasih ) 


Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang