Part 2

204 13 6
                                    

Sepertinya gak lucu kalo vampir gak bisa minum obat pil. Okelah lanjut~

========================

Chizu terdiam, sok jaim.

"Kau tidak bisa minum obat pil kan?"

"Berisik -,-"

"Wah aku benar"

"Salah!" bentak Chizu

"Oke.. Ini minumlah" Arisu memberikan obat pilnya ke tangan Chizu dengan muka polos.

"A-aku tidak akan meminumnya!!" Chizu membuang kotak pilnya ke muka Arisu.

"Bilang saja kalo emang gak bisa -_-" sahut Yuri yang tenang sedang baca buku.

"Kalian tidak merasakan haus sedikit pun apa? " tanya Chizu.

"Tidak.. " jawab Yuka.

"Kami sudah minum darah sebanyak banyaknya sebelum berangkat" sambung Aumy.

"Haaah? Curang itu curang itu curang!!" Chizu menunjuk nunjuk Aumy dan Yuka.

"Gak ada peraturan yang melanggar kan '-' " kata mereka bersamaan.

"Cih, aku benci kalian" Chizu menunduk sambil memajukan bibir nya -,-

Mereka semua terdiam. Menikmati keheningan, Hana tidur, Yuri membaca, Aumy mengobrol dengan Yuka, Arisu mendengarkan musik dengan headphone, Chizu memandangi belatinya.

Semua keheningan terpecah setelah Hana membuka matanya, bangun dari tidurnya, semua saudarinya takut kalau mereka yang mengganggu tidurnya.

"Hana terbangun..apa dia terganggu?" bisik Aumy kepada Yuka.

Yuka hanya menggeleng. Hana pun meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Memandang lurus pintu masuk ke ruangan itu.

"Ada yang mengintip kita.. Jangan berbicara dulu" Hana melakukan telepati ke saudarinya.

saudarinya mengangguk bersamaan. Arisu bangkit dari duduknya dan menyusul Hana. Memegang bahu Hana untuk menghentikan nya.

"Biar aku saja.." ucap Arisu dengan lirih.

Arisu melangkah satu kedepan lalu menghilang. (Bisa kalian sebut teleportasi lah..) . Arisu teleportasi ke belakang seseorang yang tengah mengintip ruangan yang mereka tempati.

Arisu melipat tangannya didepan dada. "Apa yang kau lakukan disitu?"

Seorang laki-laki yang mengintip itu berbalik ke belakang dan mendapati Arisu yang sudah berdiri di belakangnya, alangkah terkejutnya dia,

"A-a-a-a-a-a aku.. C-c-c-cuma l-l-lewat kok" jawabnya dengan kalimat terbata-bata.

"Benarkah? Kalau lewat seharusnya lewat saja kan? Kenapa kau sangat dekat dengan pintu dan seperti orang sedang menguping? Benar yang mana?" Arisu mulai mendekat.

"I-itu benar kok.." ucapnya yang masih terbata-bata.

Arisu mengendus ngendus bau orang itu, dia memiliki bau werewolf, Arisu memojokkan orang itu ke dinding.

"Sebutkan namamu"

"G-guren.. "Jawabnya ketakutan.

"Begitu.. Guren kah? Ingat jangan ceritakan apapun kesiapa pun apa yang kau dengar tadi.."

"B-baiklah"

"Kalau aku tau berita itu menyebar .. Kubunuh kau.." ancam Arisu.

Saudarinya yang lain muncul dibelakang Arisu. Lalu Guren pun lari karena ketakutan.

Vampire SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang