Prolog

2.1K 154 4
                                    

Saat kata-kata tak mampu lagi membendung kesedihan. Saat air mata tak lagi menjadi simbol penderitaan. Saat langit yang ia tatap dengan nanar seolah mengejek keberadaannya. Mafu hanya bisa menghembuskan napas pilu. 

Lagi, rasa sesak di dadanya kembali menyerbu tatkala menatap seorang rekan kerja yang tengah duduk agak jauh darinya -di halaman studio musik ini. 

Lagi, rasa sesak di dadanya semakin menjadi tatkala senyuman ramah rekan kerja itu ditujukan pada orang-orang yang menyapanya. 

Lagi, rasa sesak di dadanya mendominasi dirinya tatkala rekan kerja itu mulai berjalan menjauh -bersama dengan seorang yang sangat akrab dengannya. 

"Aku tidak akan bisa.. menggapaimu 'kan.. Soraru-san?" suara itu pelan, hanya untuk dirinya, monolog tiada arti. Semakin menambah beban di dadanya.

Why won't you give me likesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang