(Khusus untuk chapter agak panjang dan diceritakan kehidupan pribadi Fandi untuk sedikit melupakan Arsya chapter njiplak.)
Sebelas penyandang gelar Ratu berada di delapan negara, ada sebagian negara mempunyai lebih dari satu penyandang gelar Ratu. 187 Negara ikut andil dalam perebutan gelar Ratu di periode ini.
Beberapa negara di EROPA menciptakan ras petarung dengan menggabungkan sel-sel genetik dari berbagai jenis manusia di tubuh petarungnya, walaupun sudah banyak sekali korban saat bereksperimen mereka tetap tak jera juga. Berbeda dengan ras petarung asli di beberapa suku di Dunia mereka yang dikaruniai dengan darah petarung memang sedari lahir memiliki tubuh bak logam yang bernyawa.Di saat negara lain sibuk mempersiapkan para petarung terbaik mereka Arsya sebagai petarung terkuat team Humming masih terkapar tak berdaya setelah beberapa hari lalu melawan Ranisya, keadaan Ranisya sangat buruk tulang-tulangnya patah dan kondisi jantungnya mengkhawatirkan, hanya tersisa Rei dan Afandi.
****
Fandi sengaja berdiam diri di rumah pribadi Rei yang sudah seperti basechamp bagi team Humming, alasanya sederhana yaitu numpang wifi gratis, makan gratis dan berbagai pelayanan yang sudah tidak Fandi dapatkan setelah lulus universitas karena sang ayah berhenti memberi uang dan berhenti memfasilitasi Fandi, sebenarnya Fandi tau jika itu untuk dirinya agar mandiri.
Mungkin setelah ini moto hidup Fandi "No system is safe" akan berganti "Kalau ada yang gratis mengapa harus ditolak?"
"Ada beberapa cara untuk bisa terus maju di kejuaraan tanpa petarung yang lain." ucap Fandi pelan.
"Ya ... aku mengerti! Bagaimana keadaan mereka sekarang?" tanya Rei, Fandi masih berkutat dengan laptop mencari seluruh informasi yang bisa ia dapatkan sebanyak mungkin untuk menghadapi semua hal yang akan terjadi ke depannya saat kejuaraan dimulai.
"Arsya sepertinya baik-baik saja, metabolisme tubuhnya lebih dari sempurna, bahkan dalam keadaan darurat ia seperti orang yang tertidur, jadi asumsiku Arsya masih dapat mengikuti kejuaraan kau tenang saja Rei." jelas Fandi
"Cih! ... iblis itu," helaan napas panjang Rei dengan decihan pelan.
"Aku bosan, aku akan bermain ke apartemen pacarku saja, kau bantu fikirkan untuk kejuaraan nanti Rei." bohong Fandi sambil beranjak membereskan laptop dan mini CPU yang berjejer di depannya. Sebenarnya bukan pacar lebih tepatnya teman dekat Fandi yang sering kali ia tumpangi apartemennya, bahkan jika Fandi banyak masalah sering menginap di apartemen wanita itu.
"Ya ... aku akan latihan, semoga Arsya cepat sadar tanpa persetujuannya aku tak bisa mencari personil tempur yang baru tsk" gumam Rei yang masih dapat Fandi dengar.
Rei tak pernah mengenal waktu saat modnya membaik, walaupun waktu sudah menjelang malam tetap saja Rei masih ingin memukuli samsak tinju di ruangan pribadinya.
****
"TING TONG!!" suara bell di apartemen Keyna berbunyi. Dua menit Fandi menunggu di depan pintu apartemen Keyna.
"Key ... kamu di apartemen? Numpang idup dong bukain pintunya!" Isi pesan Fandi kirim ke nomor ponsel Keyna.
Pintu apartemen terbuka memunculkan sosok Keyna dengan muka acak-acakan. Mata violet biru khas Eropa dengan wajah Asia berhidung mancung berparas manis KEYNA ARINA satu-satunya teman Fandi sesama gamers sekaligus guru memasak Fandi.
Keyna terbengong melihat Fandi, senyum jahil seperti biasanya dengan tas ransel di punggung seperti terakhir kali Keyna bertemu Fandi. Satu kata bagi Keyna untuk Fandi 'tetap tampan!'
"Nggak disuruh masuk nih, Key?" canda Fandi sambil berdiam di depan pintu.
"Ah ... ya, Af masuklah! Btw tumben main ke sini?" tanya keyna basa-basi.
Keyna selalu memanggil dengan sebutan 'Af'
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN of the WRESTLERS [ON GOING]
AcciónPetir menyambar di langit yang menghitam. Hujan turun begitu deras, membasahi lapangan tepat setelah Reichalimi tumbang, meninggalkan Arsya sendiri di tengah pertarungan melawan tiga Ratu yang berasal dari tiga negara berbeda. (Slow update) [Cerita...