Kenal

14.4K 335 70
                                    

Hari minggu yang cerah, di dukung dengan langit biru yang tak berawan. Hari yang sangat cocok untuk berlibur, ke pantai, ke puncak, ke hutan pinus atau ke pulau. Ya, tepat sekali, hari ini aku berlibur ke pulau. Iya, pulau indah kapuk, bermotif bunga bunga.

Sedih aku tuh,

Nggak ada yang berani meminta ijin ke ayahku untuk ngajak liburan. Bukan karena ayahku galak, tapi kalau ada temenku yang ngajak liburan, pasti sama ayahku malah disuruh belajar kelompok, biar pinter, Katanya. "Bosen, Yah!". Senin sampai Sabtu udah belajar, Minggu ya waktunya buat main dan pacaran, Eh maksud aku main sama calon pacar.

Aku ini cewek yang suka akting, iya karena aku sering akting pura pura ijin ke kamar mandi sama guru saat pelajaran, padahal hanya modus supaya aku bisa lewat di depan kelas kamu. Sekarang aku masih duduk di bangku kelas 11. Dan, baterai handphone tinggal 2%.

Buru buru aku cari charger handphoneku di seluruh penjuru kamar, belum ketemu. Aku cari di ruang tamu, masih nihil. Udah keringetan dan hampir putus asa. "Oh charger, kamu merepotkan sekali". Oh iya aku kelupaan, ternyata masih di dalam tas sekolah ku. Belum ku keluarkan sejak kemarin.

Setiap hari aku membawanya, takut baterai handphoneku habis di sekolah. Nanti, aku nggak bisa ngecheck status 'terakhir dilihat' di whatsapp kamu setiap saat. Itu salah satu rutinitasku. Walau kamu nggak pernah tau. Dan ketika kamu sedang 'online', harapan aku dari tulisan 'online' tiba tiba berubah menjadi 'sedang mengetik...'. Oh, pasti hatiku bergetar sangat hebat dan cepat. Lebih hebat dari getaran gempa di Jogja tahun 2006. Sampai sampai hati, lambung dan ginjalku pada tukeran tempat. Tulang rusukku pada retak, karena saking dahsyat getarannya.

Nggak, itu hanya harapan. Harapan yang tidak disertai kesadaran diri. Sementara, mendambakan perhatianmu hampir membuatku gila.

Kok jadi rindu ya? baru sadar sudah 2 hari ku tak melihatmu. Bisa nggak sih nggak perlu nglewatin siang, sore, dan malam? mau nya sekarang langsung pagi dihari Senin. Aku cinta Senin. Sebab, pada hari itu aku bisa menyaksikan gagahnya kamu saat jadi pemimpin upacara di sekolah. Bahkan semua orang membenci hari yang sangat aku tunggu tunggu. Rindu, selalu saja datang tanpa permisi. Nggak sopan banget sih!

'drreeeettt drreetttt' begitulah suara getar handphoneku kalau ada chat whatsapp masuk. Saat ku buka, spontan aku langsung berdiri, loncat loncat kegirangan. Ternyata itu dari kamu, iya kamu yang belum sempat aku kenalkan pada orang orang sekelilingku (pembaca). Aku semakin teriak teriak nggak jelas dan kegirangan. Nggak peduli aku belum sisiran, nggak peduli piring kotor masih menumpuk belum aku kerjakan, juga nggak peduli dengan kehebohan netizen perihal artis Rina Nose buka hijab, walaupun sekarang lagi viral sedunia. Aku nggak peduli! Mingguku, bahagiaku. Titik.

Isi chatnya bukan untuk aku pribadi, tapi itu nggak mengurangi rasa gembiraku, karena pasti dia juga butuh mengurangi paket datamu hanya demi aku tidak ketinggalan informasi, kamu romantis ternyata.

Atau jangan jangan maksud di balik ini, sebenarnya kamu ingin aku datang, kamu ingin berjumpa denganku, apa mungkin kamu juga rindu denganku?

Seperti ini,

'Pagi partner seorganisasiku, jangan lupa besok sepulang sekolah untuk menghadiri rapat di ruang osis ya, mohon persiapkan segala sesuatunya. Be on time. Love you naura, Have a nice day'

Kalimat terakhir aku tambah tambahin. biarin, terserah aku. Nggak ada yang boleh syirik. Nggak ada yang boleh ngerusak kebahagianku minggu ini.

Iya, dia satu organisasi sama aku. Dia temanku, dia cukup akrab denganku, dia partner kerjaku di sekolah. Aku ingin memperkenalkannya dari sini, seperti janji aku kemarin

Rasanya cukup seru bisa satu team dengan nya. Bahkan dia adalah salah satu siswa populer di kalangan murid, guru dan tukang kebun sekolah. Aku merasa menjadi yang paling beruntung, setidaknya aku sudah memenangkan dalam kategori yang bisa selalu berdekatan dengan dia. Jadi, seharusnya aku lebih mudah untuk memenangkan hatinya.

Nggakpapa banyak saingan, sekalipun itu tukang kebun, iya tukang kebunpun juga ingin memenangkan hatinya, katanya untuk dijadikan calon mantu.Padahal yang aku tau, anak perempuannya baru masuk paud kemarin. Masa aku saingan sama bocah kecil. Beliau memang suka lucu, mungkin bentar lagi alih profesi menjadi stand up comedian. Entahlah.

Dia bisa dikenal sejuta umat di sekolah, bukan karena dia berprestasi dikelas, atau dalam bidang apapun. Bukan karena dia tergabung dalam organisasi.Tapi dia adalah penyiar radio di sekolah. So, satu sekolah nggak ada yang ngga ngenalin suara dia. Dan dia punya bakat dalam bermusik. Bagian vokal digitarin.

Maksudnya dia bisa nyanyi sambil main gitar.

Dia siaran pada jam istirahat pertama, sekitar jam 9 lewat sekian. Tergantung guru dia ngajar, kebiasaan guru memang menyebalkan. Datang sebelum waktunya ngajar, dan nggak pergi pergi ketika udah jam ngajar habis. Hal itu bikin durasi dia siaran jadi berkurang. Dasar guru durhaka, nggak mengerti keinginan semua siswa.

Seolah olah sekolahku mendatangkan bintang tamu setiap hari, lalu menyuruhnya untuk memberikan semangat dan energi positif kepada semua siswa. Begitulah yang aku rasakan, ketika dia siaran, memutarkan lagu romantis seperti 'akad - payung teduh', atau dia menyanyikan sambil memetik gitar. Di situ letak bangkitnya semangat semua siswa sekolahku. Walaupun aku nggak bisa lihat senyumnya ketika dia siaran, tapi aku bisa menggambarkan senyum manis itu dengan jelas dalam fikiranku.

Oh, Kahfi, kau sangat berjasa dalam menyembuhkan siswa siswa yang sedang terkena penyakit 'malas akut' di kelas.

Iya, sengaja aku menyebutkan namanya pada akhir cerita. Bagus ya namanya. Suatu saat kalau aku sama dia punya anak, akan ku beri nama Raka, Singkatan dari Naura dan Kahfi. kalau perempuan Nafi. Astaga, pikiranku sudah jauh sekali.

Minggu yang bermanfaat, sebab aku bisa menceritakan tentang dia yang aku kagumi. Namun, aku ngga mau terlalu banyak menceritakan perihal kelebihan dia, aku takut, aku takut kamu juga akan jatuh hati dengan nya. cukup semua siswi dan anak paud dari tukang kebun yang menjadi sainganku. Jangan tambah kamu. Dia memang berjasa layaknya pahlawan di sekolah. Maka dari itu, 'Selamat Hari Pahlawan'

[ to be continue.. ]
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Baca cerita baruku yang berjudul 'Maafkan Aku, Mantan' yaa💕

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang