Aku pernah berfikir, apakah semua orang iri dengan kedekatanku denganmu? Jika iya, aku ingin lebih mendekat lagi, terus, sampai menjadi yang paling dekat, menyatu.
Waktu itu, kamu menyuruhku menilai, ketika kamu berlatih melantunkan sebuah lagu sambil memetik gitar, sebenarnya kamu benar benar ingin aku menilai, atau ingin membuat aku semakin jatuh hati denganmu?
Seakan, kamu mempunyai kunci cadangan pintu hati aku. Lalu, kau buka sendiri dan masuk tanpa meminta ijin dari tuan rumah, maksud aku tuan hati.
Pertemanan macam apa ini, ketika salah satunya dibuat jatuh sejatuh jatuhnya.
Aku adalah salah satu orang yang mematahkan kalimat bahwa 'cinta adalah memberi tanpa meminta balasan'. Bohong! Itu palsu!
Nyatanya, selalu aku yang di beri keindahan, selalu aku yang diberi warna di setiap hariku, dan selalu aku yang dibuat nyaman.
Dari sisi mana aku bisa membuktikan pepatah itu?
Kahfi, seberapa banyak detik yang telah kita habiskan bersama. Aku ingin membalasmu, agar aku puas. Jika kamu sedang denganku, aku ingin membuatmu tertawa, lepas. Sampai kamu tersadar, benar hanya aku yang seberjuang ini. Aku ingin memberimu rasa nyaman, seperti yang kamu berikan kepadaku. Namun, seringkali ketika aku berhasil membuatmu tertawa, justru kamu yang kembali berhasil membuatku jatuh cinta. Kamu keterlaluan!
Jika kamu bertanya seberapa banyak perasaanku untukmu? Maka bertanyalah pada tuhan, seberapa bosan Ia mendengar namamu yang selalu ku sebut dalam setiap doaku.
Aku selalu memohon, untuk melewati banyak hari bersamamu. Mengisi dengan percakapan percakapan sederhana, atau sekedar mengerjakan hal yang kita senangi berdua.
Aku ingin menyampaikan ke kamu, bahwa jangan bosan. Sebab, berteman denganmu, adalah suatu kebetulan yang kuagungkan.
Bahkan saat kita chattingan setiap hari, aku selalu mencari pembahasan yang asik, yang tidak terlalu cepat untuk berhenti hanya dengan kata 'Hahaha'. Nggakpapa, aku yang seperti ini. Nggakpapa, aku yang cepat sekali membalas chatmu. Ya, walaupun kamu balasnya lama. Tujuanku, agar kamu tidak menjadi bosan.
Saat kamu chat aku malam malam, hanya untuk sekedar mengingatkan. 'kalau capek, segera istirahat. Jangan begadang! Besok masih banyak program kerja yang harus kita tuntaskan'. Aku memintamu untuk terus, menjadi alarm ketika aku ingin mengeluh.
Perihal es teh, yang ibu kantin buat, tetapi lupa dengan gula. Aku ingin protes, untuk ditambahkan gula. Lalu kau cegah, 'kalau minumanmu kurang manis, tambahkan saja senyumku'. Asal kamu tahu, aku kau buat jadi salah tingkah, namun aku pura pura tidak menghiraukan bahan bercandaanmu yang membuatku meleleh, kalau kata anak anak jaman now.
Kamu membuatku berhenti mencari, sebuah kenyamanan. Namun, kamu terus membiarkanku mencari, sebuah kepastian.
Kahfi,
Terlalu banyak kisah yang kita ciptakan, sebanyak air hujan yang turun ke bumi. Aku tetap membiarkan seperti ini, tanpa di rencanakan, terus mencari titik dimana semua ini dapat berhenti. Harapan untuk kesekian kalinya, aku ibaratkan kisah seperti air hujan, dan pernikahan seperti lautan. Akan sangat manis, jikalau kisahku denganmu seperti air hujan yang terus bermuara sampai ke lautan. Lautan yang penuh manfaat, bagi pribumi.
Kalau kata orang, nyaman itu jebakan, aku ingin terjebak lebih lama. Mungkin seribu tahun, lebih lama dari itu.
[ to be continue ]
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Baca cerita baruku yang berjudul 'Maafkan Aku, Mantan' yaa💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
Teen FictionBohong, kalau mencintai tanpa ada rasa ingin memiliki. Namun, selayaknya tau batas. Segalamu tak harus selalu tentangku, aku paham arti salah satu.