#5

380 16 3
                                    

Suasana di kelas X Mipa 4 terlihat ramai yang kebetulan jam ke 2 dan ke 3 mereka free.
"Marda, cie lho deket yah sama kak Allard?" tanya seorang perempuan yang menghampiri meja Marda, disana tentunya ada ketiga temannya, seseorang itu tak lain yaitu Chika tukang ngerumpi dikelas.

"Apa lho bilang, kak? Emang nya dia kakak kelas?" jawab Marda kaget yang refleks mulut nya terbuka lebar yang kemungkinan besar lalat pun bisa masuk kedalamnya.

"B ajah tuh cocot tolong kondisikan!" ucap Nayya.

"Berisik lho Mak lampir!" suka-suka gue dungs cocot cocot gue" ucap Marda dengan kesal yang dibalas dengan kacangannya Nayya.

"Iyalah masa lho gak tau kak Allard ketua MPK yang pernah gendong lho ala ala bridal style---" ucap Chika yang terpotong oleh Marda.

"What!!! gendong gue? Waktu kapan? Dmna? Kok bisa? ucap Marda dengan suara meninggi yang membuatnya menjadi pusat perhatian dikelas.

"Pliss dech lho jan pura-pura gatau semua orang tau kalau lho pernah digendong sama kak Allard sewaktu lho pingsan di lapangan" ucap Chika.

"Cius mie apa?"

"Bacot! Banyak drama bat sih lho!" ucap Nayya sambil melirik ke arah Marda.

"Udah-udah" ucap Berli sebelum terjadi perang dunia ke-3 yang hanya dibalas dengan dengusan kesal dari Marda, Chika pun pergi dari keempat temannya.

*Tetttt* bel istirahat pun berbunyi mereka berempat pun langsung berjalan keluar kelas menuju kantin yang seperti biasa telah terjadi perdebatan diantara Marda dan Nayya sebelumnya.

"Nayyy!" teriak seseorang dari belakang. Mendengar namanya disebut Nayya pun langsung menoleh ke belakang yang mendapati laki-laki yang melambaikan tangannya sambil berjalan ke arahnya.

"David" ucap Nayya yang terlihat senang dengan kehadiran laki-laki tersebut.

"Hai Nayy gimana kabar lho?" tanya laki-laki itu yang tak lain adalah David.

"Hai Vid baiklah seperti yang lho liat sekarang, gimana kabar lho? Loh kok lho bisa ada disini bukannya lho mau ngelanjutin sekolah di Bandung?" ucap Nayya panjang kali lebar yang membuat Marda dan Berli kaget seketika seorang Nayya yang biasanya biacara singkat, acuh tak acuh pada lingkungan sekitar, berbeda dengan Syfa yang sudah tau bahwa kejutekan Nayya akan meleleh ketika dirinya bersama laki-laki, tidak untuk semua laki-laki ini hanya berlaku untuk Ayahnya dan Cowok Badboy, tapi kali ini Syfa ikut kaget karena dia pernah bertemu sebelumnya dengan cowok tersebut tapi dia lupa.

David, seorang cowok Bad boy, playboy sejati gelar yang ia dapat ketika dia SMP karena setiap minggunya dia akan mempunyai pasangan baru, dan juga solid Nayya sewaktu SMP.

"Iyah tadinya gue mau ngelanjutin sekolah gue di Bandung tapi selow ajah nggak jadi soalnya gue nggak mau nantinya kita LDR-an" ucap David sambil mengedipkan matanya Deg perasaan Nayya yang dari dulu ia pendam muncul kembali, ucapannya membuat jantungnya berdebar 1000 kali lebih kencang yang Nayya yakin suara jantungnya terdengar siapapun.

"Basi t*i!, gombalan yang sering lho pake buat mangsa-mangsa lho itu" ucap Nayya sambil menahan rasa degupan jantungnya agar tidak terlihat.

"Ehem ehem hai kenalin gue Mardalena Magaretha lho bisa panggil gue Marda kalo lho mau panggil sayang juga boleh muehehe" ucap Marda genit kepada David.

"Sayang sayang sayang anak!" ledek Nayya.

Marda membuka mulut nya ingin membalas perkataan Nayya tetapi disela langsung oleh Nayya yang membuatnya terbungkam "Ouhiyah kenalin temen gue ini Berli" ucap Nayya sambil menunjuk kearah Berli.

"Dan ini Syfa" sambung Nayya sambil menunjuk ke arah Syfa. David menoleh ke arah Syfa yang bengong daritadi karena dia sudah mengingat dimana dia pernah bertemu dengan David sebelumnya, dengan sama terkejut nya yang kemudian membuat mereka berdua saling bertatapan.

"Lho b---" ucap David yang terpotong.

"David!" teriak seseorang membuat David langsung menoleh ke arahnya.

"gue cariin lho daritadi ternyata lho ada disini" ucap seseorang itu, teman satu kelasnya bernama Edward.

"Abisnya lho lama banget anjir!bisa-bisa tadi gue mati kelaparan gara-gara lho!" ucap David.

"Iyah sorry" ucap Edward.

"Kenalin gue David dan ini teman gue yang paling pinter dijamin nggak kalah pinter sama professor van hoekhoek" ucap David memperkenalkan diri.

"Antonie van leewenhoek kali bukan hoek hoek dia juga bukan professor bego!" ucap Edward.

"Sama ajah njengg" ucap David.

Ya David, teman satu kelas Edward, dia pintar di kelasnya yang rajin menjawab semua pertanyaan dari guru bisa dikatakan dia titisan boy wekaweka. Dia goodboy sama seperti Syfa good girl, but dia nggak baku bahasanya kayak Syfa yang aneh didengar oleh siapapun.

"Aduh mending kita ke kantin sekarang perut gue udah demo nih ntar kalo---, ehh buset kok gue ditinggalin sih! " ucap Marda yang belum sempat nenyelesaikan omongannya karena langsung ditinggalkan semua temannya pergi ke kantin.

"Berisik lho cocot tidak berfaedah!" gertak Nayya.

"Suka-suka gue dungs dasar mak lampir!" balas Marda tak mau kalah yang tidak diladeni oleh Nayya karena menurutnya meladeni cocot tidak berfaedah nggak akan ada ujungnya.

---

"Eh Syfa kok gaada perasaan tadi dibelakang gue, buset tuh anak kayak jin tomang tiba-tiba ngilang". Ucap Marda yang membuat Berli dan Nayya menoleh kearahnya.

"Entar juga balik dia bukan anak TK" ucap Nayya cuek.

"O" ucap Marda kesal.

"Mungkin lagi ke toilet" ucap Berli.

"Iyah kali yah mungkin lagi panggilan alam dulu wekaweka abis tadi makan bakso yang sambel nya nggak kira-kira" ucap Marda terkekeh yang hanya dibalas dengan gelengan Berli kenapa dia bisa punya teman konyol sepertinya.

#FlashbackOn

"Edward lho duluan ajah" ucap David.

"OK" ucap Edward meninggalkan David.

"Eh cewek mesum!" ucap David sambil menarik seseorang.

"Lepasin aku!, aku bukan cewek mesum!, aku nggak ada waktu ngurusin laki-laki sepertimu!" ucap Syfa yang ditarik oleh David yang tidak diketahui teman-temannya.

"Elah cewek mesum bahasa lho baku banget kenapa? biar nutupin semua keburukan lho hah?" ledek David.

"Kalo ngomong nggak usah keras-keras bisa ga sih?" ucap Syfa kesal.

"Kenapa lho takut semua orang tau kalo sebenernya lho itu c---" ucap David yang lagi-lagi dibungkam oleh Syfa.

Sial Syfa merutuki dirinya dalam hati yang mengingat kejadian itu.

"Udah lepasin tangan lho bau terasi tau nggak! modus bat lho memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan" ucap David sambil melepaskan tangan Syfa yang membungkam mulutnya.

"Enak ajah tangan aku bau terasi! pede banget! ngapain juga aku pake modus ke kamu nggak guna banget!" ucap Syfa kesal.

"See you cewek mesum! kapan-kapan kalo mau nonton ajak gue juga" ucap David tertawa kecil ke arah Syfa sambil meninggalkan Syfa.

---

Hai gaes! Pembaca setia kids jaman now💋

Penasaran kan sama kelanjutannya? Tunggu chapter selanjutnya yah yang bakal lebih seru😆

Btw itu yang di mulmed foto nya David sama Edward yah. Ganteng kan?😍

Jan lupa vote and koment yah❤

Salam cinta dari Author😚

Kids Jaman NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang