WARNING!!
Jangan tertipu dengan judul yaa...
semua cerita yang ku tulis disini sebagian besar berisi tentang kisah kisah wanita yang tersakiti.
Jangan tanyakan alasan kenapa aku suka menulis kisah seperti itu karna aku sendiripun bingung kenapa yang...
Oh yaa happy satnight... Selamat membaca bagi yang satnightnya cuman megang hape kayak saya,hahaha
Jangan lupa VOTE ya 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Cekidott...
#18 ********
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast Vallentine
Semilir angin bertiup dari jendela yang terbuka dirumah besar itu. Rumah bak istana dengan segala perabotan rumah yang terlihat mahal dari tampilannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tapi rumah semegah dan sebesar itu entah kenapa terasa kosong dan hampa. Sama hampanya dengan gadis yang berbaring disofa ruang tamu rumah itu.
Sudah beberapa hari ini Vallen seperti kehilangan hasrat hidupnya.
Sejak dua orang yang paling ia kasihi dimakamkan seminggu yang lalu, yang dilakukan vallen hanyalah menangis dan melamun. Tidak mau makan bahkan tak mau membersihkan diri.
Tiga hari yang lalu bahkan kedua orang tua Vallen sempat mendatangkan Dokter keluarga untuk memeriksa kondisi vallen yang lemah karna tak adanya nutrisi yang masuk kedalam tubuhnya, akhirnya Vallen diinfus selama dua hari.
Apa kalian mengira bahwa kedua orang tua Vallen yang meninggal? Tidak, itu sama sekali tidak benar. Kedua orang tua Vallen bahkan masih segar bugar dan sedang melakukan dinas kerja keluar negeri meninggalkan Vallen yang terbaring lemah, Seperti raga tapi tak bernyawa.
"Non Vallen ini bibi siapkan makan siang, non makan ya? Non Vallen belum makan apapun beberapa hari ini." Bibi rumi, ART dirumah Vallen merasa miris dengan keadaan nona mudanya. Tatapan nona mudanya terlihat kosong dan hampa semenjak majikannya meninggal.
"Non, bibi tau non bersedih atas kepergian Opa dan Oma non Vallen. Tapi, apa dengan begini maka Opa dan Oma non Vallen akan kembali hidup?" Bi rumi tau dia terlalu lancang untuk berani menasehati nona mudanya. Tapi dia juga tak mau nona mudanya menjadi hancur sepeninggal Opa dan Omanya.