The Past

12.5K 643 76
                                    

#82

Warning!!
Banyak typo males ngedit😅

***

Sari dengan cepat meraih tissu di atas nakas dan menghapus air matanya begitu mendengar suara derit pintu yang di buka.

Derap langkah kaki mendekat ke arah sari yang sudah membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut tebal dan menggenggam erat ponselnya karna air matanya tak kunjung berhenti mengalir.

Gemericik air shower dari kamar mandi menandakan seorang yang tak lain adalah suami sari tengah membersihkan badannya.

Beberapa menit kemudian pintu kamar mandi terbuka dan bagian ranjang samping sari terasa bergerak.

****

Sari memilih pindah kamar Rian, putranya bersama sang suami yang sudah berusia 10 tahun.

Putranya terlihat sangat lelap dalam tidurnya. Sari mengelus pelan kening putranya lalu mengecupnya dengan sangat lembut, agar sang putra tak terganggu tidurnya.

Rian sastra widjaya.

Putra semata wayangnya bersama sang suami. Teringat betapa keras usahanya dulu untuk menghadirkan sang putra.

Rian hadir setelah usia pernikahan mereka menginjak angka lima tahun. Sari sempat pesimis dan khawatir jika dirinya tak bisa memberikan keturunan untuk sang suami.

Suka duka ia lewati bersama sang suami sebelum kehadiran rian. Cemoohan dari keluarga besar sang suami yang terus memojokkaannya dan menudingnya wanita mandul. Bahkan saat sang mertua menyodorkan wanita lain untuk dinikahi sang suami, sari hanya bisa diam dan menangis. Mau mengadu tapi pada siapa? Sedangkan sari hanya wanita yatim piatu yang beruntung di pinang Restu widjaya, si anak konglomerat dinegaranya.

Tiada hari tanpa tangis dan mengadu kepada Tuhan, hanya itu yang bisa sari lakukan. Sari pasrah saja jika memang suaminya menginginkan wanita lain untuk di nikahinya, nyatanya memang sari tak mampu memberinya keturunan kan? Meski suaminya menolak keras idenya itu, tapi keluarga widjaya butuh pewaris untuk kerajaan bisnis mereka, sedangkan Restu adalah anak tunggal dari klan widjaya.

Sampai keajaiban itu hadir, sari dinyatakan hamil.

Kebahagian begitu membuncah di hatinya dan suaminya. Mertuanya tak lagi mengusik keluarga kecilnya dengan restu. Meski mereka tak menghilangkan tatapan bencinya pada sari. Dari awal memang mereka tak pernah setuju Restu meminangnya yang hanya gadis yatim piatu sederhana dan tidak sederajat dengan mereka.

Sari tersenyum mengingat betapa posesif dan perhatiannya Restu pada sari di masa kehamilan dulu. Apapun yang sari minta restu kabulkan, meski sari tak pernah meminta apapun.

Rian pun hadir ke dunia di sambut dengan wajah bahagia dari sari, restu bahkan kedua mertua yang tidak menykainya pun perlahan melunak dan berubah menjadi baik sampai sekarang.

Rian adalah segalanya bagi sari, harta tak ternilai, anugrah terindah pembawa kebahagiaan.

Sari menyusut air matanya, "Mama sangat mencintaimu sayang, jadilah anak yang bisa membawa kebahagiaan untuk orang-orang di sekitarmu."

Sari tak bisa menahan tangisnya lagi dan memilih duduk termenung di depan tivi yang sengaja dinyalakannya tanpa Volume, hanya gambar saja agar ia tak merasa sendiri.

Sari meraih ponsel yang sejak tadi di genggamnya dan kembali melihat foto yang di kirimkan oleh entah siapa pada dirinya.

Foto suaminya bersama wanita lain. Dan tidak hanya satu, tapi banyak cukup banyak malah.

Annoying girl(one Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang