IBU

9.6K 507 51
                                        

Malam Semua????
Adakah yang menunggu Cerita pendek hasil imajinasi Gaje ku??

Kayaknya engga deh,haha😅😅😅

Sebenernya Story kali ini Special buat Peringatan Hari Ibu,
Tapi karna moodku yang sedang berantakan memmbuat tulisanku ini gak kelar" dan Updatenya terlalu jauh dari tanggal hari ibu diperingati.

Oke ga perlu banyak bicara langsung saja

Happy reading n LEAVE YOUR VOTE AND YOUR COMMENT.

Abaikan capslock yang jebol.😅😅😅😅

#48

*******

Nadisa menangis diambang pintu kamar ibunya.

Didalam sana ibunya seringkali menangis diam-diam bersembunyi dari Nadisa.

Nadisa bukan tak tau sebabnya, bahkan nadisa sangat tau penyebab ibunya menangis.

Penyebabnya bukan orang lain tapi Nadisa sendiri.

Diusianya yang hampir menginjak kepala tiga belum juga ada satu Lelakipun yang meminang dirinya, orang-orang menyebutnya Perawan tua.

Nadisa bisa menerima semua perkataan orang, cemoohan orang, bahkan para pegawainya yang diam-diam menggunjing dirinya. Tapi nadisa tak bisa melihat ibunya yang terus menangisi dirinya. Air mata itu terlalu berharga jika hanya dijatuhkan untuk dirinya.

Nadisa merasa menjadi anak yang tak berguna.

Ibunya sudah cukup berduka atas kematian ayahnya lima belas tahun yang lalu sampai sekarang, dan kini ibunya harus berduka lagi menangisi nasib nadisa yang tak kunjung menikah.

Bukan!
Bukan nadisa tak mau menikah, nadisa justru sangat ingin berumah tangga dan melahirkan bayi-bayi lucu untuk menemani dihari tuanya nanti.

Tapi ketidaksempurnaan fisik membuat dirinya tak menarik bagi kaum lelaki. Jangan tanyakan wajahnya, nadisa memiliki wajah yang sangat cantik dan imut membuatnya tampak awet muda bahkan meskipun usianya sudah hampir menginjak kepala tiga banyak orang yang baru bertemu dengannya mengira nadisa masih SMA.

Tubuhnya mungil dan sempurna. Semua anggota badannya bisa digerakkan dengan baik kecuali satu hal yang selama ini membuat para pria yang mendekati dirinya karna terpessona wajah cantiknya mundur teratur.

Nadisa menyusut air mata dipipi yang tidak berhenti mengalir.

Entah sudah berapa lama nadisa berdiri didepan kamar ibunya, bahkan ibunya sudah berbaring dengan nafas teratur didalam sana.

Perlahan dia menggerakkan kedua kakinya mendekati ranjang sang ibu. Menyelimuti sang ibu agar tetap hangat dimalam yang dingin dipergantian cuaca ini.

Nadisa mendekatkan wajahnya pada sang ibu lalu mengecup lembut kening ibunya.

'Nadi sayang ibu, maafin nadi yang selalu membuat ibu bersedih.'

Air mata nadisa kembali merebak. Dengan cepat dia membalikkan badannya dan berlari meninggalkan kamar ibunya sebelum tangisannya berubah jadi isakan dan mengganggu istirahat ibunya.

Ratna, ibu nadisa membuka matanya. Sejak tadi dia hanya berpura-pura tidur saat melihat putri tunggalnya mengintipnya yang sedang menangis.

Ratna meremas jantungnya yang ikut berdenyut nyeri melihat nadisa menangis. Buah cintanya dengan sang suami yang sudah disurga.

Ratna merasa bahwa tak lama lagi dia akan menyusul suaminya. Tapi ia teringat akan sumpahnya pada sang suami untuk tak meninggalkan nadisa sendirian sebelum nadisa mendapatkan pendamping hidupnya.

Annoying girl(one Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang