First Love - Last Page

62 6 0
                                    

Setelah sampai mereka pun turun dan berjalan menuju tempat peristirahatan yang dapat melihat pemandangan kota dari atas bukit. Mereka saling memuji karya indah Tuhan menciptakan pemandangan indah itu dimana terlihat gunung beserta pepohonannya yang terlihat indah ditambah dengan udara yang sejuk membuat mereka melupakan segala permasalahan sebelumnya.

Saat mereka mulai lelah berjalan mereka duduk diantara pohon disana sambil tetap melihat pemandangan indah itu. Namun suasana berubah menjadi sunyi dan canggung mereka tidak tahu harus berbuat apa hanya bisa meminum minuman yang ada ditangannya masing-masing.

"Apa ada yang mau kamu katakan?" Tanya Adit mencoba untuk mencairkan suasana

Dhea tak langsung menjawab lama dia menatap pemandangan itu dengan mata kosong.

"Aku menyesalinya dan aku terluka" Kata Dhea tiba-tiba

"Apa?" Tanya Adit terkejut

"Aku meminta maaf, Cinta didasari oleh dua orang tapi aku egois aku hanya memikirkan diri sendiri, aku membuat keputusan tanpa membicarakannya denganmu dulu"

Dhea mencoba untuk menjelaskan apa yang terjadi berharap Adit akan mendengarkannya dan memaafkan kesalahannya itu. Tapi tidak seperti harapannya mereka malah beradu mulut ditengah-tengah suasana yang sejuk itu.

"Kamu pernah meninggalkan aku sekali dan tidak menutup kemungkinan kamu akan meninggalkan aku untuk kedua kalinya" Kata Adit mencoba menjelaskan

"Aku sudah bilang bahwa aku menyesalinya dan aku juga terluka"

"Apa setelah kamu bilang bahwa kamu menyesalinya maka masalah akan selesai? Kamu sekarang mengetahuinya kan bahwa menyatakan perasaan kepada seseorang itu tidak mudah." Balas Adit

"Jadi kamu selama ini memendam dendam? Apa kamu ingin aku melakukannya sampai tiga kali? Seperti yang kamu lakukan?" Tanya Dhea

"Apa kamu tidak mengerti apa yang aku katakan? Kamu dengan mudahnya meninggalkan aku demi perempuan itu. Kamu tidak membalas pesanku bahkan kamu juga tidak mengangkat teleponku, Apa kamu pikir selama ini aku baik-baik saja?" Tanya Adit

"Aku salah aku meminta maaf"

"Dengan mudahnya sekarang kamu bilang ingin memulainya dari awal? Kenapa harus aku yang selalu berusaha untuk menjelaskannya?"

Dhea terdiam dan mereka hanya saling memandang. Dhea yang mencoba menahan tangisnya pun mencoba mengatakan sesuatu "Aku meminta maaf, aku akan memikirkannya"

Adit memalingkan pandangannya dan menghela nafas panjang. Sementara itu Dhea masih terpaku melihatnya dan airmata pun mulai jatuh dari matanya.

Adit kembali melihatnya dan mengetahui bahwa Dhea menangis, diapun mencoba menghapus airmatanya lalu memeluknya. Dhea pun menangis tersedu-sedu sambil mengucapkan Maaf untuk beberapa kali. Namun Adit tidak membalas perkataannya, dia hanya menepuk-nepuk punggungnya sambil menahan air matanya juga.

Hingga akhirnya Aditpun melepaskan pelukannya dan menghapus airmatanya sambil berkata "Maaf aku telah membentakmu, aku melakukannya bukan karena aku sudah tidak mencintaimu hanya saja rasa takutku mengubah segalanya"

Dhea tidak menjawabnya namun dia terlihat mengerti dengan apa yang dikatakannya. Adit mengambil dan membukakan tutup air minum yang dia beli sebelumnya sambil mengarahkannya ke Dhea, agar dia bisa lebih tenang.

"Apa kamu ingin menaiki itu?" Kata Adit sambil menunjuk kearah Kereta Gantung

Dhea pun setuju dengan ajakan itu dan mereka langsung berjalan kesana. Selama berjalan menuju wahana tersebut mereka tidak berbicara. Sesampainya disana mereka pun membeli tiket dan menunggu saat tiba gilirannya untuk menaiki Kereta Gantung tersebut.

First Love 💖 [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang