First Love - Page 2

61 7 0
                                    

Setelah pertemuan pertama itu mereka mulai lebih dekat satu sama lain. Mereka mulai menyadari adanya rasa suka namun masih malu untuk memulainya. Mereka hanya bisa saling bercanda satu sama lain.

"Hallo" Sapa Adit dalam telepon

"Ya? Kenapa telepon?" Jawab Dhea sambil senyum

"Gapapa iseng ngabisin pulsa biasa orang kaya" Balas Adit tertawa

"Benarkah? Kalo gitu bisa dong dibagi-bagi pulsanya" Goda Dhea

"Inikan aku bagi kekamu buat nelpon" Jawab Adit sambil tersenyum

Saat Adit berbicara Dhea mendengar suara anak kecil dan Dhea mananyainya

"Hm, aku mendengar suara suara anak kecil. Apakah dia adikmu?" Tanya Dhea

"Ya, mau bicara? Tanya Adit juga

"Boleh" Jawab Dhea bersemangat

"Hallo" Suara kecil terdengar dari telepon

"Hallo namamu siapa?" Tanya Dhea dengan nada seperti anak kecil

"Namaku Sifa, kamu siapa?" Tanyanya dengan suara malu-malu

"Aku Dhea, Sifa kelas berapa?" Tanya Dhea

"TK Kecil" Jawab Sifa

Dibelakang Adit yang membisiki Sifa, menyutuhnya untuk berbicara kepada Dhea

"Kak Dhea cantik" Suara Sifa sambil tertawa

Dhea yang tahu bahwa Sifa disuruh Adit berbicara seperti itu Dhea pun membalasnya dengan jail

"Makasih Sifa, Kamu juga cantik terus Kak Adit juga cantik. Iya kan?" Tanya Dhea tertawa

"Iya Kak Adit cantik" Jawab Sifa sambil tertawa dan berlari meninggalkan obrolannya

"Hei Sifa mau kemana" Tanya Adit

Sifa tidak menjawab dan hanya berlari meninggalkan Adit

"Apakah dia sudah pergi?" Tanya Dhea

"Iya kamu suka kan? Jadi kamu bisa berbicara denganku lagi" Goda Adit

"Ah aku malah ingin segera menutupnya" Goda Dhea juga

"Oya? Benarkah? Tutuplah." Kata Adit dengan suara merengek

Mereka pun tertawa bersama-sama.

"Dhea" Sapa Adit setelah tertawa

"Hm?" Jawab Dhea

"Aku ada tugas sekolah nih kamu mau bantuin ngga?" Tanya Adit

"Boleh memang tugas apa?" Jawab Dhea

Adit yang sebenarnya hanya menggodanya Dhea pun menanggapinya dengan senang hati dan mau untuk membantunya. Aditpun tertawa kecil

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Dhea

"Aku sebenarnya hanya menggodamu tapi kamu malah serius mau membantuku" Jawab Adit

"Ah kalo aku bisa ya ngga papa sih, Memang tugasmu apa?" Balas Dhea

"Membuat puisi" Kata Adit

"Tentang apa?" Tanya Dhea

"Terserah sih ngga ditentuin temanya" Jawab Adit

"Nanti aku coba bikinkan yaa, Masih dikumpulin lama kan?" Tanya Dhea

"Iya nanti saja, saat ini aku masih ingin mendengar suaramu" Goda Adit

"Berhentilah menggodaku" Jawab Dhea sambil senyum

"Baiklah" Jawab Adit

Dheapun tertawa mendengar jawaban Adit.

Setelah berbincang-bincang mereka memutuskan untuk mengakhiri telponnya dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.

Keesokan harinya Dhea mengirim pesan kepada Adit yang berisi Puisi untuk tugas sekolahnya. Aditpun tersenyum dan membalasnya "Puisi yang bagus, terimakasih"

"Apa kamu menyukainya" Tanya Dhea dalam pesan teks itu

"Sangat. Terimakasih telah membuatkannya" Balas Adit

"Traktirlah aku lain kali" Jawab Dhea

"Kamu memang pamrih." Kata Adit

"Ya memang seperti itu" Balas Dhea 

"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Adit

"Bantulah pekerjaan sekolahanku juga lain kali" Balas Dhea

"Bilang saja saat kamu membutuhkan bantuanku, Asal kamu tau saja, aku termasuk dalam kelompok siswa yang pintar kok" Kata Adit 

"Ya anak pintar yang tidak bisa membuat puisi" Balas Dhea menggoda 

"Begitulah aku" Balas Adit sambil menambahkan emotikon tertawanya


To Be Countinued ¬¬


First Love 💖 [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang