DAVE sudah berada di dalam sebuah taksi, setelah turun dari kereta, di stasiun ia bergegas turun dari kereta, di stasiun ia bergegas menuju restaurant. Tempat di mana kekasih-nya menunggu kehadirannya. Setelah menerima lokasi restaurant dari Sam, Dave langsung memperlihatkan ponselnya kepada sopir taksi.
"Take me there please. Thank you."
Si sopir mengangguk.
Taksi pun terus melaju. Mata Dave menerawang ke luar jendela taksi, menikmati kerlipan lampu-lampu kota yang semakin indah di malam hari.
Selagi Dave masih menuju perjalanan, di restaurant, pelayan meletakkan dua mangkuk sup pembuka di hadapan Caramel dan Sam. "Are you ready to order the main course?"
"Later, please. We still waiting for someone," jawab Caramel.
Pelayan mengangguk ramah lalu bergegas pergi. Caramel mulai mencicipi sup. Tapi baru satu suapan, ia sudah memekik."Umm, enak banget nih Sam."
"Ini salah satu resto favorit gue, Cara. Beruntung kita masih dapat tempat, nggak waiting list. Biasanya rame banget.
Caramel mengangguk-angguk sambil terus menyantap sup. Sembari makan, Caramel melihat ke arah seorang cewek bule tidak jauh dari meja mereka. Cewek bule itu senyum-senyum memperhatikan Sam. Lalu ia bisik-bisik pada teman di sampingnya.
"Sstt.... Sam."
Sam menoleh pada Caramel. Cewek manis itu memberi kode dengan kedipan matanya kepada cewek bule yang sedari tadi memperhatikan Sam. Sam pun menoleh pada bule cewek itu dan melambaikan tangan. Dengan gayanya yang sok cool.
"Hi pretty woman..."
Kedua cewek bule tadi tersenyum pada Sam. Tapi dengan sedikit rasa trauma, Sam mengecek kembali celananya, takut ritsletingnya terbuka lagi. Tapi kali ini aman.
"Biasalah Cara. Cewek kalo lihat cowok keren, ya gitu deh."
Caramel tertawa. "Iya deh yang keren. Tapi, Kok belum punya pacar?"
"Eits, lo harus tau satu hal. Jomblo itu nasib ! Tapi single itu pilihan! gue adalah cowok yang punya banyak pilihan. Karena gue terbiasa dikelilingi cewek-cewek cantik, ya gue milih single . Because i love freedom. Dengar ya Cara, kalo bisa beli hotdog, ngapain kita piara sapi! Tul gak...."
"Astaga Sam, parah banget sih, masak cewek disamain sama sapi."
Tiba-tiba pembicaraan mereka terganggu oleh bunyi ponselnya Caramel. "Eh, bentar-bentar, Dave menelepon," Caramel langsung mengangkat panggilan. "Sayaangg..."
"Cara, kayaknya aku bakal telat banget nih.."
"Yaaahh......... kenapaa?" sahut Caramel dengan dengan nada kecewa.
Lalu tanpa disangka, pelayan datang lagi menyodorkan menu yang terbuka di hadapan Caramel dan langsung pergi.
Caramel terkejut. "Lho, eh, kan belum minta menu......" Matanya mengekor punggung pelayan yang membelakanginya. "Excuse me...."
Tapi ucapan Caramel tidak jadi ia lanjutkan, karena matanya sudah tertuju pada halaman menu di hadapannya.
Ia membaca dengan teliti tulisan dihadapannya: DO YOU MISS ME?
"Hah?" Caramel mengerutkan kedua alisnya menatap keheranan.
"Surprise..." Tiba-tiba terdengar suara Dave dari belakang Caramel. Caramel berbalik dan membuka mulutnya. Ia tak percaya akan mendapatkan kejutan seperti ini.
"Dave, I miss you so much.."
Caramel dan Dave berbalas dengan senyum lebar dan saling berpandangan mesra .
KAMU SEDANG MEMBACA
London Love Story 2
Random"aku bersyukur, semua hari-hariku begitu berarti. Dan aku, akan tetap minta sama Tuhan untuk ambil nyawa aku satu hari sebelum tuhan ambil nyawanya. Karena, setiap detik jantungnya adalah detik berharga untuk aku." Caramel sangat bahagia. Betapa tid...