4# the girl in the station

4.8K 69 0
                                    

Hari yang dinanti itu sudah tiba. Yeah! Dave dan Caramel sedang berada di stasiun kereta yang akan membawa mereka ke Eropa daratan dengan kereta cepat eurostar, merupakan kereta api dengan kecepatan jenis TGV yang bisa berlari hingga 300km/jam, dan eurostar merupakan kereta yang bisa menembus bawah laut dari Inggris ke prancis/Eropa daratan. Menakjubkan! Mereka akan berangkat dari stasiun St. Pancras di London dan berakhir di stasiun Gare du Nord di Paris,Prancis. Dari situ mereka akan melanjutkan perjalanan dengan kereta lain menuju Swiss.

Pagi itu St. Pancras terlihat cukup ramai, sama seperti hari-hari biasanya. Orang dari berbagai macam ras dan bangsa terlihat sibuk berlalu-lalang di stasiun kereta tua yang sudah berdiri sejak tahun 1868 tersebut. Termasuk diantara orang-orang itu adalah Dave dan Caramel. Keduanya berbaris rapi dalam sebuah antrean panjang bersama calon penumpang lainnya sembari tiket dan paspor mereka diperiksa satu per satu oleh petugas. Agak membosankan memang! Ya mau gimana lagi? Tapi inilah prosedur yang harus mereka lalui.

Setelah pemeriksaan sudah beres, mereka langsung berjalan menuju peron dengan terburu-buru sambil mencari-cari gerbong kereta yang harus mereka naiki. Saat akan naik ke gerbong yaitu yang dituju, mendadak ada seorang ibu bersama anaknya kerepotan membawa barang, membuat dave harus menghentikan Langkahnya untuk membantu. Tapi caramel tetap berjalan terus.

"excuse me, Mam. Let me help you, "ujar dave simpatik.

Si ibu bule nampak berterima kasih. "ah, thank you. "

Lalu setelah urusan membantu orang lain beres, dave langsung bergegas menyusul Caramel. Kini mereka sudah duduk dengan santai ke dalam gerbong yang nyaman. Yeah!

"akhirnya.. "seru Caramel kegirangan.
"akhirnya kenapa?"tanya Dave.
"kita liburaaan... " pekik Caramel sembari memeluk dave senang.

Dave hanya tersenyum. "alay-nya kumat deh. "
"biarin. Yang penting ke swiss. Wee.."

Caramel lalu mengeluarkan tiket dan paspor-nya. Ia berniat akan menyimpannya.

"paspor kamu mana, sini biar aku simpenin, "pinga caramel.

Dave lalu merogoh sakunya. Tapi wajahnya yang semringah berubah tegang seketika saat ia menyadari sesuatu. Ia merogoh kantong jaket yang satunya. Wajahnya mulai panik.

"kenapa?" selidik caramel ikut-ikutan tegang.
"pasporku nggak ada! "

Dave langsung bergegas bangkit dan lari turun dari gerbong.

"dave!!" teriak caramel memanggil.

Tapi dave tidak menggubris. Sementara announce kalau kereta akan berangkat sudah terdengar. Wajah caramel mulai terlihat cemas. Di peron, dave berjalan cepat setengah berlari menerobos orang-orang yang berlalu-lalang. Matanya terus mencari-cari.

"excuse me... Excuse me..."

Sementara itu, di dalam kereta, caramel masih diserang rasa gelisah sampai meremas-remas tangannya dan terus mengawasi keluar jendela kereta. Caramel juga sudah berusaha menelepon ke ponsel dave, tapi tidak ada jawaban dari dave. Sementara dave kembali imigrasi mencari paspornya yang telah raib.

Damn!

Dave memaki dalam hati. Sementara pengumuman terakhir bahwa kereta akan berangkat kembali terdengar.

"sir.. Are looking for this? " seorang pria muda menyapa dave. Ditangannya ada sebuah buku hijau, paspor dave yang ia cari.

"oh, thank god. Yes, this is my passport. Thank you very much. " Dengan cepat dave menyambar paspor di tangan pria muda itu.

Saat dave berusaha untuk menerobos antrean masuk lagi ke dalam peron, petugas menahannya. Cobaan kedua bagi Dave. Ia kesal, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Matanya hanya bisa menatap pasrah saat ia melihat perlahan, kereta mulai bergerak. Ponselnya berbunyi.

📩Daveee... Kamu dimana?

Di layar ponsel, Caramel memekik keras lewat huruf. Dave langsung membalas dengan cepat.

Aku nyusul naik kereta berikutnya ya, Cara. Kamu jangan khawatir, Sam akan jemput kamu di sana.

Caramel menghela napas kasar saat membalas chat.

📩 TAPI JANGAN BAWA CEWE LAIN YA!

Dave tertawa. Ia memberikan emoticon terbahak-bahak.

📩See you ya Sayang.

Kereta pun semakin bergerak cepat meninggalkan Stasiun St. Pancras. Caramel nampak pasrah bercampur kecewa. Ia terus memandang keluar jendela kereta seolah tidak rela meninggalkan Dave.

Dave duduk termangu di sebuah bangku peron. Ia sedang menunggu keberangkatan kereta berikutnya ke paris. Matanya melihat ke papan jadwal keberangkatan. Lalu suara pengumuman kereta berikutnya terdengar kembali. Dave menarik napas lega. Ia segera berdiri bergegas menuju kereta yang akan ia tumpangi. Tiba-tiba....

BUK!

Sekelompok anak-anak kecil yang berlarian berlawanan arah menabrak seorang cewek cantik yang jaraknya hanya beberapa meter dari tempat Dave berdiri. Tasnya jatuh dan isinya yang terdiri dari berbagai macam benda berserakan dilantai stasiun. Penampilannya sangat modis namun simpel. Tapi sayang tangan kirinya terbalut oleh gips. Dave agak terpaku sejenak. Si cewek langsung merapikan isi tasnya. Saat ia 'kan beranjak pergi, Dave menahan langkahnya.

"Excuse me, is this yours?" Dave menyodorkan sebuah lipstik kepada cewek cantik itu.

"Oh, thank you." Si cewek cantik mengambilnya dari tangan Dave. Sambil melempar senyum ringan penuh rasa terima kasih. Setelah itu keduanya langsung berpisah. Dave masuk ke gerbong, dan si cewek cantik masuk ke gerbong lainnya. Tapi sebelum masuk, si cewek cantik itu sempat memerhatikan Dave untuk sejenak. Sesaat kemudian, kereta pun melaju meninggalkan Inggris.

Haii gyss!! Aku baru update lagi nih ceritanya.. Smoga makin suka sama cerita aku.. Bantu vommant juga ya kalo ada kata yg kurang benar!! ❤❤


08 Oktober 2017


By: zahiraprasticha

London Love Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang