"Terimakasih, silahkan datang kembali." ucap Nakyung sambil membungkukkan badannya pada pelanggan wanita yang baru saja pergi. Ia tersenyum menyapa para pelanggan yang sedang mengantri padanya, memesan makanan di restoran tempat ia bekerja ini.
Menit berganti jam. Tak terasa waktu bekerja Nakyung hampir habis. Nakyung melirik kearah jam dinding yang menggantung di dinding sebelah kirinya.
"Lima belas menit lagi." gumam Nakyung. Nakyung menggerakkan lehernya kekiri dan kekanan. Berharap rasa pegalnya sedikit berkurang. Nakyung juga menyeka keringatnya yang bercucuran di pelipisnya.
Entah kenapa ia merasa begitu kepanasan padahal diluar langit sedikit mendung disana.
Nakyung beranjak dari tempatnya, pergi ke dapur mengambil segelas air untuk menghilangkan dahaganya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Nakyung.
Nakyung menoleh asal kearah orang tersebut. Ia tersenyum ketika mengetahui Jina alias Sunbae-nyalah yang memanggilanya.
"Ada apa Eonnie?" tanya Nakyung yang memang sudah biasa memanggil sunbae-nya dengan sebutan Eonnie.
"Bisa kau bantu aku mengambil stok roti yang akan datang hari ini? Aku harus menyusun beberapa barang digudang penyimpanan. Aku takut tidak akan sempat mengambilnya nanti." ucap Jina pada Nakyung. Nakyung mengangguk.
"Baiklah Eonnie." Nakyung membungkuk sedikit yang hanya dibalasi dengan anggukan oleh Jina.
Nakyung berjalan kearah pintu belakang restorannya. Ia berdiri didepan pintu sambil menyilangkan tangannya di dada. Sambil bersenandung kecil ia menunggu truk yang membawa stok roti untuk restoran ini.
Sesekali Nakyung menyeka keringatnya yang lagi-lagi turun membasahi pelipisnya. Ia sudah cukup gerah dengan pakaian kerjanya ini.
Menit pun berlalu, namun truk itu tak kunjung datang. Nakyung mendesah pelan. Ia menyenderkan badannya di dinding yang jaraknya tak jauh dari tempat ia berdiri tadi. Sambil terus menatap malas kearah lorong sepi tempat truk itu akan masuk.
"Sial. Kapan truk itu akan datang? Aku sudah mulai lelah." gumam Nakyung lalu menendang kaleng soda yang ada didepannya hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring.
Nakyung masih setia menunggu truk itu, namun Nakyung tiba-tiba dibuat kaget dengan pemandangan yang dia lihat sekarang ini.
Ia melihat seorang pria tengah asik bercumbu dengan seorang gadis di depan lorong restoran ini. Nakyung berdecak kesal. Ia tahu bahwa lorong restoran ini cukup sepi dan juga gelap, tapi tidakkah mereka berpikir setidaknya carilah tempat yang lebih elit seperti motel atau apapun ini.
Nakyung hanya diam sambil terus memperhatikan pasangan itu. Namun tiba-tiba rasa penasaran muncul dibenak Nakyung.
Ia merasa tak asing dengan pakaian yang dikenakan oleh pria itu. Ia merasa seperti ada sesuatu yang aneh di pria itu.
Dengan keberanian yang cukup dan sedikit bumbu tak tahu malu, Nakyung berjalan mengendap mendekati mereka berdua.
Namun, belum sampai setengah jalan ia mendekati mereka berdua, Nakyung tiba-tiba berhenti dan air matanya perlahan mulai menetes.
Sambil menutup mulutnya agar tak mengeluarkan suara isak tangisnya Nakyung perlahan-lahan memundurkan langkahnya. Nakyung terduduk lemas setelah sampai dibalik pintu restoran itu. Ia memukul-mukul dadanya yang sesak, namun semakin kuat ia memukul dadanya semakin deras pula air matanya keluar.
Minhyun... Pria itu, kekasih dari seorang Shin Nakyung tengah asik bercumbu mesra dengan hoobae-nya dikampusnya dulu, Doyeon. Nakyung tidak salah lihat. Ia benar-benar yakin kalau sosok yang ia lihat itu adalah kekasihnya Minhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyra's Mind ft. K-idols || On Going
FanficHanya sekumpulan oneshoot dan short story yang selalu muncul tiba-tiba di pikiran saya. So read it and let's fangirling together!! Highest rank: #3 in wannaoneimagine (11/01/19) #4 in oneshootstory (11/01/19) #8 in k-idol (11/01/19) ©Eunergic, 2017