Setelah Sungwoon sampai di depan rumah miliknya itu, ia langsung memarkirkan motor hitam miliknya.
Sehabis mengunci motornya, ia segera melangkah masuk ke dalam rumahnya. Ia pun mengetuk pintu rumahnya dua kali. Setelah itu barulah ia membuka knop pintunya.
"Assalamualaikum. Umii~ Abi dah pu—"
Baru saja masuk ke dalam rumahnya, sebuah bantal sofa mendarat di wajahnya.
"Astaghfirullah!" pekiknya kaget. Beruntung, ia langsung menangkap bantal tersebut.
"Jangan masuk!!" Diah istri dari Sungwoon itu mengancam suaminya menggunakan spatula kayu miliknya.
Sungwoon yang baru saja pulang kerja mengernyit heran. Ia melirik keselilingnya lalu menutup pintu rumahnya.
"Umi. Umi kenap—"
"Dibilangin jangan!" bentak Diah sekali lagi.
'Apa dia lagi dapet ya?' batinnya
Sungwoon lalu meletakkan helmnya di atas meja kecil di ruang tamu tersebut. "Umi, tenang dulu. Istighfar umi... Istighfar..." ucapnya sembari menenangkan Diah.
"Apanya yang nyuruh istighfar!? Abi tega ya sekarang sama Umi..." suara Diah kini terdengar lirih. Ia lalu mengambil tempat duduk di kursi terdekatnya.
Sungwoon yang melihat itu pun panik. "Masyallah umi... Umi kenapa? Sini cerita sama Abi. Kalau Abi ada salah, Abi minta maaf ya?" kini duduk disampingnya, menatap istrinya yang aneh hari ini.
Diah mulai menangis. Ia lalu memukuli pundak suaminya itu. "Abi tega! Abi jahat! Abi tega sama Umi! Pokoknya Umi benci sama Abi!!"
"I-iya, Umi... Aduhh.. Kenapa malah nangis sih? Ya Allah... Emangnya Abi salah apa, mi?"
Diah menyeka air matanya kasar.
"Tadi siang, katanya mbak Irene liat Abi boncengan sama cewek kuliahan. Abi selingkuh kan? Ngaku aja, bi! Gak papa, Umi ikhlas kalau di poligami! Tapi jangan bo'ongin Umi, abi..."
kini Sungwoon barulah mengerti alasan sang istri marah-marah gak jelas. Salah paham toh.
Lantas saja ia menyentil jidat istrinya itu lalu memeluknya erat. "Denger ya kesayangannya Abi. Mangkanya, kalau di rumah tuh, kerjaannya jangan kebanyakan nonton sinetron Escetepe. Gini kan jadinya."
"Emangnya kenapa? Kan ceritanya bagus!"
"Bagus dari mana. Yang ada otak Umi di cemari sama mereka. " kini Sungwoon terkekeh pelan.
Diah mengernyit heran. "Maksudnya?"
"Ya Allah, semoga istri hamba tidak jadi pelupa lagi, aamiin." Sungwoon langsung mencubit pipi Diah gemas yang membuat wanita itu kesal sendiri.
"Apaansih, bi? Sakit tau!?"
Sungwoon melanjutkan kalimat yang ingin ia sampaikan tadi. "Umi... Kok Umi bisa lupa sih? Abi kan baru aja di terima jadi pegawai Go-jek, ya wajarlah Abi nganterin mereka ke tujuan. Udah jadi tugas Abi kan nganterin mereka?" kekehnya pelan.
Diah melongo lalu ia kembali menerawang pikirannya. Ia lupa! Seragam Go-jek milik suaminya kemarin kotor saat baru saja di terima. Alhasil seragamnya harus di cuci dulu.
Sungwoon yang melihat ekspresi lucu Diah tersebut hanya menggeleng pelan lalu mencium keningnya sekilas, mengelusnya lembut seraya tersenyum.
"Lain kali, jangan bentak-bentak Abi kayak gitu ya Umi. Terus jangan terlalu percaya omongan orang lain. Nanti dosa loh." peringatnya pada istrinya tercinta.
Diah terkekeh sembari menggaruk kepalanya yang terbalut jilbabnya itu menggunakan spatula yang ia pegang sedari tadi.
"Maafin Umi ya, Abi. Umi salah. Umi lupa kalau Abi udah masuk Go-jek. Hehehe."
"Gak papa. Yang penting Umi jujur tentang perasaan Umi ke Abi."
Diah tersenyum. Beruntung punya suami tampan, baik hati dan pekerja keras sepertinya itu. Tak sia-sia dia menerima perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tuanya dulu.
"Yaudah, Abi mau mandi dulu, ya." Sungwoon pun beranjak dari tempatnya.
"Abi mau makan?" tanya Diah.
Sungwoon berbalik lalu tersenyum. "Iya, istriku tercinta. Kayak gak tau kebiasaan suaminya aja." goda Sungwoon pada Diah yang membuat rona merah timbul di pipinya.
"Ahh... Abi jangan gitu dong... Umi-kan jadi malu..." Diah menutup wajahnya dengan jilbabnya sendiri.
"Auh... Imutnya. Yaudah, ah. Abi masuk kamar dulu."
Diah pun mengangguk lalu kembali ke dapur, melanjutkan kegiatan tertunda gara-gara masalah tadi.
Mulai sekarang, Diah akan berusaha supaya tidak termakan gosip yang ia dengar tanpa ada buktinya dulu. Cukup hari ini saja. Diah kapok.
"Ayok kita masak lagi!!" gumamnya pelan saat masuk ke dapur.
—Misunderstanding; selesai—
A/n
Iyak!
Setelah sekiyan lama gue off, akhirnya publish cerita lagi. Pusyink eike nyari ide. Btw, ini cerita dengan proses pengerjaan tersingkat yang pernah gue buat. *ciiatt
Oke deh!
Sekian catatan anpaedah dari author cantik imut-imut ulalah beibeh ini!
Bye~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyra's Mind ft. K-idols || On Going
FanfictionHanya sekumpulan oneshoot dan short story yang selalu muncul tiba-tiba di pikiran saya. So read it and let's fangirling together!! Highest rank: #3 in wannaoneimagine (11/01/19) #4 in oneshootstory (11/01/19) #8 in k-idol (11/01/19) ©Eunergic, 2017