Author POV
Hari ini nazwa berangkat sekolah tanpa diantar oleh supirnya, feeling-nya mengatakan bahwa lebih baik naik angkot
Dengan sabar dan semangat dia menunggu angkot di halte yang cukup jauh dari rumahnya,sudah setengah jam ia menunggu namun angkot yang lewat selalu saja penuh
"Haaahhhhhh,kok penuh semua sihhh"ketika ada satu lagi angkot yang lewat
"Udah jam berapa ini?"tanyanya pada diri sendiri
Ketika sedang menunggu, ada motor yang lewat dengan kencang hingga membuat air dijalanan pindah ke tubuh nazwa
Tubuh nazwa diam dengan tangan diangkat keatas dan mulut ternganga,diliriknya motor yang membuat tubuhnya basah kuyup
"Hei, basah nihh jilbab aku"teriaknya kearah motor sambil menunjuk-nunjukan jarinya
Pemilik motor pun berhenti dan memutar balikkan motornya,dengan gaya datarnya dia turun dari motornya tanpa melepas helm ataupun jaketnya
"Sorry" satu kata yang bagi nazwa tidak mungkin membuat jilbab dan pakaiannya kering dalam waktu yang singkat
"Kamu bilang sorry,apa dengan kamu bilang gitu seragam aku kering"amuknya dengan sangat kejam
"Terus?"tanya laki laki itu lagi
"Pokoknya aku gamau tau, aku mau seragam aku kering, dan aku mau sekolah" celoteh nazwa sambil mengibas ngibaskan pakaiannya dengan tujuan agar cepat kering
"Saya antar pulang"jawabnya yang membuat nazwa menoleh kearahnya
"Buat apa kamu antar saya pulang?"tanya nazwa heran
Tanpa meminta izin pada nazwa, laki laki itu langsung menarik nazwa untuk naik keatas motor ninja ya
Langsung diantarnya nazwa sampai rumah dengan selamat wal Afiat
"Turun"perintah laki laki itu pada nazwa
Setelah nazwa turun,dia kelihatan celingukan
"Kok kamu tau rumah aku?"tanyanya heran sambil memperhatikan mata sang pemilil motor
"Karna"sambil laki laki itu membuka helm yang hampir sepenuhnya menutupi wajahnya"saya pernah kesini"
Ternyata dia Yusuf , betapa terkejutnya nazwa saat mengetahui bahwa laki laki yang sejak tadi dia marahi adalah Yusuf
"Kak yusuf"ucap nazwa sambil ternganga
"Tutup"balas Yusuf
"Tutup?"tanya nazwa "oo iya,maaf maaf kak"ketika menyadari bahwa mulutnya terbuka sejak tadi
Yusuf memerhatikan tubuh nazwa yang basah kuyup karena kecerobohannya tadi
"Masuk,ganti baju"perintah Yusuf "gausah sekolah,ini sudah jam 8"lanjutnya
"Oiya kak,maaf kak tadi saya marah marah"ucap nazwa dan langsung membuka gerbang rumahnya
"Hmm"sahut Yusuf
Ketika nazwa sudah dekat pintu rumah dan ingin masuk kedalamnya
"Maaf soal kemarin dan tadi"ucap Yusuf"Maksudnya kakak?" Tanya nazwa heran membalikkan tubuhnya menjadi menghadap Yusuf
"Maksud saya soal saya yang ngangkat tubuh kamu pas kamu pingsan,dan soal saya pegang tangan kamu tadi secara paksa" jelas Yusuf
"Oo soal itu saya malah ingin berterima kasih kak,maaf kalo badan saya berat,hehehe" jawab nazwa yang hanya di jawab deheman oleh Yusuf
Saat menurut Yusuf tak ada yang ingin dibahas lagi,ia langsung pamit dan pergi dan nazwa masuk kedalam rumahnya sambil menebar senyum sepanjang masuk
Ketika nazwa sampai diruang tengah,Abi dan uminya langsung menatapnya dengan mata menyelidik
"Kok kamu pulang Wak?"tanya uminya"Nihh seragamku basah,gimana mau sekolah mi"jawab wawak dengan nada sok lesu
"Kok bisa basah sampai segitunya?" Sekarang ganti abinya Yang bertanya
"Tadi ada orang yang lewat naik motor terus air jalanan itu muncrat deh ke seragam aku"jelas Wawak panjang
"Terus dianter pulang gitu?"tanya abinya lagi sambil menatap uminya dengan senyum senyum
"Itu udah tau bi, udah ah bi, Wawak udah tau kok Abi mau ngejek Wawak"ucap Wawak dengan cemberut dan langsung pergi ke kamarnya
Ketika Wawak sudah menghilang dari pandangan Abi dan uminya, abinya langsung tertawa
"Anak mu tuh mi"kata Abi nazwa sambil menunjuk kearah kamar nazwa
"Anak kamu juga bi"ucap uminya tak mau kalah
"Iya mi iya,omong omong Wawak udah besar aja ya,perasaan baru kemaren Abi gendong gendong dia"jawab abi sambil berfikir
"Iya Bi dia udah besar aja,tapi umi heran sama dia kenapa ga berubah ubah kelakuannya"keluh umi karna melihat anak satu satunya yang tak mempunyai perubahan
"Yang sabar mi,paling bentar lagi dia berubah,Abi sadar dari dulu Abi manjain dia terus,tapi Abi juga ga mau terlalu keras dengan dia"ucap abinya dengan sedikit menyesal
"Iya bi,kita gaboleh terlalu keras,takutnya malah dia minggat nanti,haha"ucap uminyaencairkan suasana
"Hahahaha,umi bisa aja deh"tawa abinya sambil berkata
"Udah ah umi mau mandi dulu"jawab umi dan langsung diiyakan Abi
❣❣❣
"Omaiiigatttttt Rara "ucap nazwa ditelpon
Ya dia sedang teleponan dengan Rara,mereka kan satu pemikiran berbeda dengan Khansa yang terlalu pendiam
"Omaigat omaigat Ra,tadi aku dianter sama kak yusuf"teriaknya dengan gembira
"Kok bisa nai?"tanya damara "kan kamu tadi ga sekolah"lanjutnya bingung
"Malah karna aku ga sekolah aku dianternya damaraaa,yuhhhuuu"kata nazwa bahagiaaa
"Ihh kok aku iri ya"dengan nada memelas
"Hahaha,abis itu dia minta maaf"jelas nazwa
"Minta maaf?"tanya damara dengan nada alaynya
"Iya Ra, dia minta maaf soal dia yang ngangkat aku kemaren pas aku pingsan
"Kok dia minta maaf?"tanya Rara,dasar Lolak
"Kalo dari hasil perstalkingan aku sih, kak yusuf itu orangnya datar,pendiem,ga banyak omong,dan ganteng hahahaha"tawa nazwa menggelegar
"Hahahaha,gile juge bahasa kamu 'perstalkingan' gaul ngerasa,hahahaha"tawa Rara pun menggelegar
Setelah cukup lama mereka berteleponan, karna sudah lelah mulut mereka berbicara akhirnya mereka menutup pembicaraan mereka.
.
.
.Part 4 yang gajee

KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Teen FictionJangan pernah ragu untuk melepaskan, karna yang terbaik akan selalu kembali