Nazwa POV
Ketika ku sampai dirumah, kubuka pintu dan ketika ku masuk ternyata umi sedang berbicara kepada ibu ibu, mungkin temannya
"Assalamualaikum"ucapku ketika dihadapan mereka
"Walaikumssalam"jawab mereka bersamaan
"Kamu udah pulang Wak, tumben pulangnya cepet" kata uminya
"Iya mi disekolah ada rapat antar guru"kataku pada umi
"Anak kamu SMA mana?"tanya ibu ibu disebelah umi
"Oo Nazwa sekolah di Madrasah Aliyah yang deketan dengan rumah sakit Ryacudu"jelas umi yang hanya ibu itu balas dengan anggukan
"Wak, kesini duduk"perintah uminya "ini Tante Aprina rumahnya di komplek sebelah tapi mulai besok dia mau pindah ke sebelah, rumahnya om Gatot" jelas uminya
"Jadi mi?"tanya ku ceplos
"Umi minta tolong ke kamu, kamu bantuin Tante Aprina nya angkutin barang barang"jawab uminya langsung to the points
"Ee gausah repot repot, nanti anakku bantu aku kok"kata tante aprina menolak
"Engga apa apa kok prik, lagian kata kamu anak kamu agak telat pulangnya kan" ucap umi ku memaksa,padahal umi sebelumnya belum bicara padaku soal ini
"Baiklah ma bila kamu memaksa"Jawab Tante Aprina menyerah
"Wak kamu langsung aja besok kerumah Tante aprinanya ya" kata umi yang hanya dibalas anggukan olehku dan langsung ku pergi kekamar dan kirebahkan tubuhku yang sudah sangat lelah hingga ku terlelap
❣❣❣
YYusuf POV
"Nan, besok kamu bisa bantu bunda kan angkutin barang kerumah baru kita"tanya bundaku
"Insyaallah Adnan sempetin Bun"jawabku sedikit meyakinkan bunda
"Oiya udah, kamu sudah solat isya belum?"tanya bunda padaku
"Udah kok mi tadi, ayah mana?"tanyaku
"Ayah tadi lagi ngecek rumah baru kita nan"kata bunda "oooiyahh bunda hampir lupa,Abi tadi minta kamu kesana"kata bunda yang hampir membuatku kaget
"Ngapain Bun?"tanyaku
"Bunda kurang tau juga nan"ucap bunda
"Oiya udah bun, Adnan langsung ketempat Abi aja"kataku "assalamualaikum Bun"
"Walaikumssalam" jawab bunda
Aku menuju kerumah baruku tanpa menggunakan motor, entah mengapa malam ini ku malas untuk mengendarainya. Walaupun hanya di komplek sebelah tapi perjalanan ku kesana cukup jauh apalagi bejalan kaki itu cukup menguras tenaga
Entah mengapa ketika ku berjalan aku selalu kepikiran gadis aneh itu, mungkin karena sebentar lagi dia akan menjadi tetanggaku
Setelah cukup lamaku berjalan, aku sampai dirumah baruku, ketika ku membuka gerbang entah mengapa mataku selalu ingin menatap kerumah sebelah
"Astaghfirullah"batinku "yaallah jagalah hatiku"
Langsung ku tundukkan pandanganku dan ku masuk kedalam
Didalam sudah ada ayah dan zulhi ayahnya gadis aneh itu, ya aku memang sudah mengenalnya"Assalamualaikum,yah om"salamku kepada mereka
"Waalaikumsalam"ucap mereka berbarengan
"Ada apa yah, ayah memintaku kesini?"tanyaku pada ayah dengan hati hati
"Ohh ayah minta kamu kesini buat liat kamar mana yang mau kamu pakai untukmu nantinya"jelas ayah
"Begitu ya yah, baiklah aku mau lihat lihat dulu mana kamar yang cocok denganku yah" kataku pada ayahku
"Oke" jawab ayahku sedikit mengangkat jempolnya
Berkelilinglah aku melihat lihat rumah dengan 2 lantai itu, ketika ku masuk ke satu ruangan yang menurutku cocok denganku dengan warna abu abu dan ada satu lukisan abstrak ditembok atas tempat tidur dan satu lemari hitam dan dilengkapi kamar mandi
Dan ku langsung turun kebawah untuk memberi tahu ayah bahwa ku mau kamar pojok kanan atas dan ayah mengiyakannya
Ketika malam mulai larut ku putuskan untuk pulang kerumah, tentunya dengan berjalan kaki lagi, melewati rumah tetangga tetangga ku
Namun ketika ku berjalan entah kebetulan atau apa aku bertemu dengannya si gadis aneh dengan memakai baju tidur dan jilbab coklatnya
Kupalingkan wajahku darinya, entah mengapa ku merasa kalau gadis itu selalu mengikutiku kemana pun ku pergi, ku takut jika dia tahu bahwa aku akan menjadi tetangganya dia akan menjadi agresif
Ketika jarak kami hampir dekat, tiba tiba gadis itu terjatuh dengan posisi terungkap
"Aduhhh"rintis gadis aneh itu
Seketika jalan yang tadinya kuperceoat malah ku hentikan sambil melihat kearah gadis aneh
Gadis aneh itu duduk sambil memegangi lututnya yang tertutup celana penuh darah, tetapi iya tidak menangis ,ku beranikan dirimu mendekatinya
"Makanya hati hati " kataku padanya reflek menarik tangannya untuk berdiri
Masih dengan bingung ia melihat kearah ku dengan mulut terbuka dan mata yang sedikit berkaca kaca
"Kak yusuf ngapain disini?" Ucapnya dan menarik tangannya dari tangan ku
"Maaf"ketika ku sadar bahwa ku telah memegang tangannya dan hanya dibalas dengan senyuman olehnya
"Makasih kak" ucapnya setelah hening beberapa menit dan langsung pergi meninggalkanku "assalamu'alaikum"
"Tumben ngucapin salam"batinku
"Waalaikumsalam"ucapku dan langsung pergi kerumah
Diperjalanan pulang entah mengapa ku merasa bahwa gadis itu memiliki dua karakter yang berbeda
Kadang ia selalu mengikutiku dan kadang menjauhiku, apakah ku berbuat salah padanya? Tidak!!tidak !!tidak ,aku tidak pernah berbuat salah padanya dan mengapa dia begitu"Sudahlah bukan urusanku,biar saja bila dia begitu"batinku lagi
•
•
•
Part 6 Selesai yey yeyJangan lupa vote and coment
Maaf ngaur baru pertama
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Teen FictionJangan pernah ragu untuk melepaskan, karna yang terbaik akan selalu kembali