7

3.7K 235 0
                                    

"(Namakamu), jujur bibir lo seksi," gumam gue tanpa sadar. Astogeh! Gue keceplosan.

"APA?" Tubuh (namakamu) seperti akan limbun. Dan..

Brukk!
Gue dan (namakamu) limbun ke karpet. Alhasil gue jatoh diatas tubuh (namakamu). Badan gue sama badan dia udah gak ada jarak sama sekali. Gue menopang pada badannya.

"ASTOGEH! IQBAAL! ELO BERAT!" Jeritnya. Gue kontan nutup kuping.

"Bunda?" Suara itu, suara yang bisa bikin gue sama (namakamu) menoleh kesumber suara.

"Fiona?" Seru gue bersamaan sama (namakamu).

Tiba-tiba yang satu ikut terbangun juga. Mata mereka membulat, mulut mereka menganga.

"Salah somplak! Itu baru Fiona!" Gue nunjuk gadis kecil yang baru bangun. "Mancungnya keliatan."

"Ayah tama Bunda napain?" Tanya Flora cadel.

Sedetik kemudian gue natap (namakamu), dia juga. Dan sekarang gue tatap-tatapan.

"AAAA!!!!"

Author's POV

"Gue gak mau kejadian semalam terulang!" Protes (namakamu).

Iqbaal memutar bola matanya. Mulutnya ia maju mundurkan seiring perkataan (namakamu). Mengejek.

Iqbaal sibuk menyeduh kopi di pantri. Sementara (namakamu). Ia sibuk mencomot roti yang sudah ia oleskan selai.

Hari ini mereka sedang libur bekerja. Maka dari itu, biasanya jam segini mereka berberes untuk berangkat kerja. Tapi sekarang tidak.

"Jadi apa rencana lo buat mereka?" Dahi (namakamu) mengernyit.

"Yahh, banyaklah," ucap (namakamu). "Mulai dari beliin dia pakaian, susu, ajak main.."

(Namakamu) sibuk menjelaskan sementara Iqbaal hanya ber-'oh' ria.

"Susu? Bukannya..." Iqbaal tak perlu melanjutkan kalimatnya. (Namakamu) sudah mengerti.

"Ngeres mulu kerjaan lo!" (Namakamu) menjitak kening Iqbaal dengan kasar.

"Mereka sekarang dimana?"

"Masih tidur." Ketus Iqbaal.

"Bangunin gih."

"Iya nyonya (namakamu).." Iqbaal memutar bola matanya. Beranjak dari duduknya, berjalan menuju kamar.

Brakk!
Pintu mobil ditutup. Kini mereka berempat sudah stand-by dimobil.

"Ehh, lo ke depan," Iqbaal menunjuk (namakamu) yang sedang duduk manis di jok bagian belakang bersama Fiona-Flora. "Enak aja. Entar gue dikirain sopir. Masa ganteng begini dibilang sopir sih?"

Fiona-Flora terkikik geli sedangkan (namakamu) terjijik-jijik.

"Bunda.. Ayah Iqbaal benel tau! Ayah Iqbaal emang ganteng." Flora sangat polos mengucapkan kata-kata itu. Iqbaal hanya tersenyum bangga, lalu mengacak-acak pelan rambut Flora.

"Anak jujur.." Celetuk (namakamu) dengan ogah-ogahan. Kemudian (namakamu) keluar dari mobil lalu masuk lagi, namun kali ini duduk di jok bagian depan.

"Kita berangkat!" Seru Iqbaal girang. Diikuti pekikan kemenangan dari Fiona-Flora.

"Huh!" (Namakamu) mendengus. Kedua tangannya menjadi penopang dagunya.

(Namakamu) sedang memilah-milih baju untuk Flora-Fiona pakai.

Discovery +idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang