21

805 144 36
                                    

AYO RAMEIN DONG VOMMENT NYA HEHE


Hanbin's POV

Kaki gue rasanya kek ga napak tanah. Enteng banget udah ini badan. Lo tau rasanya ketakutan sampai sekujur badan lo gemeter ga sih? Itu gue sekarang.

"BIN! BURUAN SINI BANTUIN BANGSAT!"

Bobby udah nyoba buka tali di tangan dan kaki cewek itu. Gue ga tau ternyata gue sepengecut ini.

"ANJING, JANGAN NGELAMUN!"

Gue buru-buru sadar dan langsung nyalain lampu. Dengan takut, gue deketin Lisa yang masih pakai kostum drama berupa seragam, kancingnya atasnya kebuka satu, rambutnya berantakan, dan ada setitik darah di ujung bibir kanannya.

"Lis..."

Wajahnya pucet. Dia sadar, tapi pandangannya kosong. Bobby udah berhasil ngebebasin dia dan sekarang Bobby lagi nyoba buat bopong Lisa, tapi gadis itu malah menepis tangan Bobby.

Lisa menghindar dari kita sementara tatapannya masih kosong.

"Pergi..."

"Lis..."

"Pergi..."

"Lisa..."

"JANGAN SEBUT NAMA GUE!!! GUE BILANG PERGI!!!!"

Lisa udah teriak kaya orang kerasukan. Sedetik kemudian matanya merah dan air mata mengucur deras dari sana.

Dia tumbang.

Gue bener-bener ga tahan, gue ikutan duduk dan tangan gemetar gue merengkuh tubuh Lisa.

Lisa go nolak.

Gue meluk Lisa erat dan ikut nangis bareng. Badan kita berdua gemetar karena takut, sekaligus isakan kita.

"BANGSAT SIAPA LO ANJING? KELUAR LO? BERANINYA DI GELAP-GELAPAN DOANG LO HAH?"

Bobby udah brutal. Dia nendang ke loker-loker, dan muterin ruang ganti ini buat cari orang yang udah bikin Lisa kaya gini.

"HHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!"

Gue denger Bobby menggeram di belakang, ga tau kenapa. Lisa tapi ga berhenti, sekarang di dalam pelukan gue dia juga lagi meluk dirinya sendiri.

Lisa ga ngomong apapun selain nangis selama setengah jam kita di posisi seperti itu. Gue sendiri udah tenang setelah lima menit pertama.

"Lisa, kita pergi dulu, ya dari sini?"

Lisa yang udah agak tenang, walaupun masih netesin air mata, ngangguk. Gue dan Bobby coba bopong dia.

Setelah keluar dari sana, gue denger suara orang lari ke arah kita.

Jisoo dan June muncul dari belokan koridor. Gue bisa lihat Jisoo lari sambil nangis, bolak-balik dia ngusapin air matanya.

Jisoo langsung meluk Lisa, yah nangis lagi deh si Lisa.

Mereka berdua nangis-nangisan bentar terus Jisoo sadar duluan akhirnya dia juga ikut bopong Lisa sama gue.

Kita gak ngomong apa-apa selama perjalanan ke parkiran. Lisa, gue, Jisoo, sama June naik mobil June. Sedangkan Bobby bawa motor gue ngikutin dari belakang.

Di dalam mobil, Lisa tidur di bahu Jisoo. Gue ga tau dia tidur atau engga, yang pasti matanya merem.

"Gue telfon Jennie sama Nayeon, ya?" Tanya Jisoo ke gue.

"Buat apa?"

"Nemenin dia."

"Mereka...bisa dipercaya, kan?"

"Yaiyalah!"

Gue kasih anggukan.

Ga lama kemudian, June udah sampai depan rumah Lisa.

"Gue ga mau pulang..." kata Lisa tiba-tiba dengan suara lemahnya.

"Yaudah, nginep rumah gue aja, ya?"

Lisa ngangguk dan berkat lampu jalan, gue bisa lihat dia netesin air mata lagi.



Lis, asal lo tahu, setiap air mata yang lo jatuhin, itu kayak pisau yang ngehujam tiap inci dari tubuh gue. 















a/n

Percaya gak aku pernah ngalamin kejadian serupa? Tapi aku di posisi Hanbin sih. Dan itu bener-bener kayak worst experience ever. Kalau kamu lagi baca ini, for your information, I love you so much chinguyaaa<3 hehe

Gak Naik Kelas +kim hanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang