26 - Untitled Part

803 122 27
                                    

Hari ini gue sengaja berangkat pagi. Mungkin dari setengah jam yang lalu gue duduk di depan ruang BK, sama seperti yang gue lakuin beberapa bulan yang lalu.

"Hanbin?" Seorang guru yang gue kenal ternyata udah berdiri di depan gue. :Kamu mau ketemu saya?"

Gue mengangguk lemas.

"Ada apa, nak?" Tanyanya saat kita udah duduk berhadapan di mejanya.

"Saya mau ngelaporin guru, Bu."

Dia menghela napas. "Lagi?"

"Kali ini saya punya saksi."

"Guru yang sama?"

Gue mengangguk.

"Saya gak mau dengar omong kosong kamu lagi. Saya harap kali ini kamu bisa saya bela."

"Terima kasih, Bu."

Setelah itu gue menceritakan semuanya. Walaupun Lisa belum tentu mau ngaku, gue harus melakukan sesuatu yang benar. Gue gak mau ada Sana atau Lisa selanjutnya.

"Kalau begitu saya akan panggil Bobby dan Lisa."

Iya, Bobby. Soalnya waktu itu gue nemuin Lisa sama Bobby.

"Bu, saya juga curiga sama orang lain. Bukan saya, sih. Tapi, temen-temen Lisa yang curiga ke dia, Bu."

"Siapa?"

"Hanna."

"Baiklah."

Gue berdiri, lalu membungkuk sopan. "Terima kasih banyak, Bu. Saya bergantung pada Ibu."

Waktu gue buka pintu ruang BK, perasaan gue campur aduk antara kaget, seneng, dan penasaran.

"Lisa?"

Wajahnya datar. Dia natap tajam ke arah gue seakan-akan lagi ngomong sesuatu, tapi dia diem aja.

"Lo setuju buat ngelaporin Kim ssaem?"

Lisa diem bentar, ngambil nafas dalam-dalam, lalu mengangguk samar.

"Gue tau lo itu pemberani, Lis. Dan lo pasti bisa ngelewatin ini. Selain itu, gue dan yang lain, bakal selalu ada buat lo."

Lisa berjalan ngelewatin gue tanpa ngejawab.

Sakit, sih, tapi ga apa-apa. Ini demi kebaikan Lisa.



a/n :

Guys...update selanjutnya...adalah...chapter terakhir. Ayo ramein hehehe:"

Gak Naik Kelas +kim hanbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang