12

94 12 0
                                    

Sean tercekat setelah mendengar cerita Jams. Sean merasa apa yang diceritakan Jams pernah terjadi padanya. Dia mencoba berpikir lebih keras tapi tetap aja ga bisa. Malahan sakit kepala yang didapatnya.

"Akhh", jerit Sean kemudian memegang kepalanya.

"Sean? Are you okay?", tanya Jams panik dan merangkul bahu Sean.

"Arghhhh sakittt", teriak Sean lalu mencengkram rambutnya kuat-kuat.

Sean menangis, itu membuat Jams semakin panik. Langsung saja Jams memeluk Sean untuk menenangkannya. Dia takut Sean kenapa-kenapa seperti anak cewek di masa lalunya dulu.

"Sean? Hei? Ayo cerita sama gue. Lo kenapa?", tanya Jams sambil menepuk-nepuk punggung Sean.

Sean sudah mulai membaik tapi tubuhnya terasa semakin lemah.

"Gu-gue hiks s-sakit Jams hiks. Gue g-ga k-kuat lagi", ucap Sean terisak sambil memeluk Jams.

"Yaudah, ntar aja ceritanya. Tenangin dulu diri lo. It's okay, I'll be there for you", ucap Jams kemudian mencium pucuk kepala Sean.

Jams mengeratkan pelukannya. Itu membuat Sean sangat nyaman.

"Udah dong nangisnya, tambah jelek tau", ucap Jams sambil menengadahkan kepala Sean menghadap dia.

Sean masih nangis tapi udah mendingan dari yang tadi. Cuma kepalanya masih sedikit sakit.

Jams ga bisa liat orang yang dia suka nangis di depan dia. Jams mulai menghapus air mata Sean. Sean cuma diam melihatnya.

"Lain kali jangan nangis lagi ya? Gue ga bisa liat lo nangis kek tadi. Ga tega gue", ucap Jams sambil tersenyum.

Sean cuma ngangguk kemudian kembali memeluk Jams.

Beberapa menit setelah itu, Sean tertidur.

"Yahh, malah molor nih anak. Pantes dah diam aja orangnya. Yaudahlah, nyaman kali ya tidur di dada gue?.wkwk", ucap Jams bermonolog sendiri.

Kemudian digendongnya Sean menuju mobil. Dalam mobil sudah ada Zello yang sedang tidur. Dan Jams langsung membawa mereka pulang. Dia masih khawatir dengan keadaan Sean. Makanya dibiarkan saja Sean dan Zello tidur selama perjalanan.

***

Mereka udah sampai di parkiran apartemen. Jams bingung gimana caranya bawa Sean dan Zello ke atas sekaligus. Kalo dibangunin kasian.

Tiba-tiba saja nyokapnya Sean datang ke mobil Jams.

"Eh, dah pulang Jams? Mana Zello sama Sean?", tanya nyokap Sean.

"Ah, iya. Zello ada di dalam tan. Dia tidur. Sean juga", jawab Jams.

"Yaudah, kamu tolongin tante bawa Sean ke atas ya? Zello sama tante aja", ucap nyokap Sean.

"Iya tan", jawab Jams lalu menggendong belakang Sean.

Akhirnya mereka sampai depan apartemen Sean.

"Makasih ya Jams udah bantuin tante. Kamu langsung bawa dia ke kamar dia aja ya? Tuh yang sebelah kanan itu kamar Sean. Sekali lagi makasih ya?", ucap nyokap Sean.

"Iya tante, santai aja tan", ucap Jams.

Kemudian Jams langsung membawa Sean ke kamarnya. Lalu keluar dari kamar Sean.

"Tante? Jams ke apartemen dulu ya?", ucap Jams.

"Tunggu Jams. Tante mau ngomong sama kamu", ucap nyokapnya Sean.

THE FIRSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang