#JHS
3 hari sebelum Stockholm Fashion Party...
Cuaca kota Stockholm yang berbeda dengan London, tidak bisa membuat Hoseok lepas begitu saja dari setiap gerakan Grace. Sekeras usahanya untuk tidak lagi peduli pada Grace, sudut penglihatannya masih tetap bisa menangkap setiap momen dari gadis yang tengah bercanda dengan model-model lain dari berbagai negara. Mata hijaunya selalu terpancar indah seolah hidupnya selalu diliputi kebahagiaan. Tawa lebar Grace membuat hati Hoseok sedikit menghangat.
Hanya sebentar waktu Hoseok untuk memperhatikan gadis itu, karena pekerjaannya menuntut perhatian lebih. Ia berlalu dari tempatnya berdiri, bersamaan dengan seorang pria berbadan kurus mengenakan jaket kulit mendekati Grace. Tampak sedikit terkejut gadis itu menyambut dengan baik kedatangan pria itu.
"Alberto?" seru Grace senang melihat mantan perancang busananya berada di tempat yang sama dengannya.
"Oh, Dear, kau semakin cantik setelah beberapa bulan tidak melihatmu!" Alberto tak kalah heboh menyapa gadis itu.
"Kau jahat meninggalkanku, Al. Bagaimana kantor barumu, apakah jauh lebih menyenangkan dari kantor Madam hingga kau pergi?" goda Grace.
Sekilas Alberto mendecak kesal, "Tidak ada model sebaik dirimu di sana, tapi aku bersyukur bos baruku tidak secerewet Madam Santiana, huh!" eluhnya diiringi tawa Grace.
"Tapi... bukan itu tujuanku kemari menghampirimu, Sayang. Apa perancang busana baru itu memperlakukanmu dengan baik, emh... maksudku..." mimik wajah Alberto seketika berubah serius dan menarik Grace sedikit menjauh dari kerumunan model.
"Dia sangat baik, Al. Bahkan terlalu baik, dia bisa diandalkan sepertimu. Tenang saja!" senyuman tulus Grace memamerkan deretan gigi rapinya, anggukan aneh dari Alberto menyisakan pertanyaan pada Grace.
"Sayang, dengarkan aku, mungkin ini akan jadi yang terakhir kali aku memintamu untuk meninggalkan kekasihmu." Sambil menggenggam tangan Grace, raut wajah Alberto memelas.
"Apa yang kau katakan?"
"Dear, kau temanku yang berharga, aku ingin temanku bahagia, Grace. Kau gadis istimewa, kau tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu. Sebenarnya, aku mengenal baik Hoseok, kami berteman akrab selama kuliah dulu. Aku pula yang memintanya menggantikanku di kantor Madam Santiana. Aku tahu dia bisa menjagamu, Grace. Tapi jika kau saja tidak mau melindungi dirimu sendiri, bagaimana dengan orang lain?" jelas Alberto, kini Grace tahu kalau pria itu hanya memancing obrolan.
"Al, aku sungguh baik-baik saja. Aku sangat menghargai semua bantuanmu selama ini, aku berhutang banyak padamu." Grace maju dan memeluk Alberto erat, pria ini memang banyak membantunya selama ini.
"Berjanjilah kau akan baik-baik saja, Grace, agar aku bisa pulang ke negaraku dengan tenang."
"Oh, kapan kau akan kembali ke London?"
"Tidak, aku akan menetap di sana dan membuka butik milikku sendiri, Grace. Jika kau punya waktu, datanglah ke Argentina!" diikuti anggukan Grace, Alberto meninggalkan gadis itu dengan banyak pertimbangan di kepalanya.
Ujung matanya menangkap bayangan Hoseok yang tengah berbincang dengan Madam Santiana dan beberapa kru panggung. Ingatannya berputar kembali pada kejadian beberapa minggu lalu, saat pertama kali ia merasa goyah dengan perasaanya pada Gino. Untuk pertama kali ia mencoba memikirkan dirinya sendiri dari pada kebutuhan Gino.
Setelah kejadian kekasihnya adu pukul dengan Hoseok, Grace tidak lagi tinggal di apartemen Gino. Dia tinggal sementara di apartemen Hita hingga ia nanti menemukan apartemen yang sesuai dengan pendapatannya. Terlebih yang membuat Grace sedih adalah selama dia tidak pulang ke apartemen, Gino tidak pernah sekalipun mencari keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweeter Than Sweet (✔)
Fanfiction-BTS Short Stories- Setiap kisah cinta, punya jalan ceritanya masing-masing. © Original story by @Gudetama20 Cerita pendek tentang masing-masing member BTS yang jauh dari kehidupan idol. NB: Update random. N(2)B: Ditandai complete (√) karena 1 judul...