Mungkin menelpon Ten merupakan salah satu kesalahan Joy hari ini.
Karena di sini, di hadapan Ten, melihat Ten yang berpakaian rapi, meski mengenakan topi dan wajahnya ditutupi masker, Joy baru ingat kalau dia belum mandi!
Astaga!
Betapa malunya Joy di depan kekasihnya ini.
Buru-buru, Joy pamit untuk segera membersihkan dirinya.
Ten? Apa mau dikata, dia hanya bisa mengangguk mempersilahkan Joy untuk mandi terlebih dahulu.
"Ck, ada-ada aja tuh anak." kekeh Ten melihat Joy yang terbirit-birit ke kamar mandi.
Langsung saja, Ten melepaskan topi dan masker yang dikenakannya dari tadi.
Risih memang. Harus berkeliaran dengan penampilan seperti teroris begini.
Tapi mau gimana lagi, ini lah resiko yang harus mereka terima setelah diberi kesempatan untuk debut.
Ten yang tak mau berdiam diri menunggu Joy selesai mandi pun segera berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makanan yang sudah dibawanya.
Bubur —ya, makanan khas orang sakit.
Setelah itu Ten membawanya ke ruang tamu dan meletakkannya di atas meja.
Melihat pemandangan di sekelilingnya, Ten sadar kalau saat ini dia berada di dorm girl group. Dan tentu saja yang menghuninya adalah perempuan.
Keadaanya sangat berbeda dengan dorm mereka yang bisa dibilang sangat 'kepriaan'. Ugh, apalagi kamar Ten, jangan ditanya.
"Bubur?"
Ten menoleh. Ternyata Joy sudah selesai mandi.
"Yap, spesial." kekeh Ten. Dia tahu kalau Joy sebebarnya tidak suka bubur. Tapi mau bagaimana lagi, bubur lah makanan yang paling cocok untuk orang yang sedang sakit.
Joy mendudukkan dirinya di sebelah Ten, rambutnya masih basah dan handuk menggantung di lehernya.
"Ih kamu kan tau aku gak suka bubur. Kenapa malah bawa bubur?"
"Bawel banget sih. Kamu kan sakit, ya makan bubur dong biar cepet sembuh."
"Ya aku kan cuma pusing, Tennn... Bukan sakit yang harus makan bubur gitu. Dikira nenek-nenek apa?"
"Hah? Ngomong apa sih Joy? Makin gaje aja." Ten pura-pura gak ngerti.
"Eh, btw yang lain pulang jam berapa?" lanjut Ten penasaran. Bahaya kan, kalau Irene, Wendy, Seulgi, dan Yeri tiba-tiba muncul.
"Katanya sih sampe nanti malem mereka baru pulang." jawab Joy sambil mengeringgkan rambutnya dengan handuk.
Ten mengangguk-angguk lalu mengambil alih handuk yang ada di tangang Joy. Joy kaget, tentu saja.
Dan tanpa diduga-duga, Ten membantu Joy mengeringkan rambutnya.
"Kenapa gak pake hairdryer sih?" tanya Ten masih dengan mengeringkan rambut Joy. Merasa kesulitan, Ten memutar tubuh Joy untuk duduk membelakanginya.
Joy cuma bisa pasrah, "Hairdryernya dirusakin Yeri." jawabnya asal. Padahal Joy saja yang malas memakainya.
"Hm." gumam Ten.
Diam. Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka. Hanya ada suara televisi yang menyala menampilkan drama korea yang sedang tayang.
Sampai tiba-tiba...
"Loh? Ten?"
ⓣⓑⓒ
AAAAAA APA INI APA INI CHEESY BANGET PARAH JADI GELI SENDIRI 😫
Jujur, aku bingung cerita ini mau dibawa kemana (udah kayak lagu aja :'v). Jadi pengen cepet-cepet ditamatin mumpung lagi libur hehehe.
Tapi masalahnya ya itu, mager. terus pas ngetik juga susah buat mikirin kata yg pas hedeh :( secara aku gak pinter bahasa
Udah ah kepanjangan curcolnya. Like always, sorry for the late update 🙇
Ya meski aku tau yang nungguin gak seberapa Heuheu. tapi makasih banget buat yang masih bertahan, LOVE YA💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly in Love [Ten NCT x Joy Red Velvet] ✔️
Fanfiction❝It's about our secret.❞ Ten (NCT) Joy (Red Velvet) NCTVelvet