Udah mulai deket sama si ferel

42 11 2
                                    


" selamat siang anak anak, untuk materi selanjutnya kita akan belajar kelompok, hmm ibuk akan menentukan anggotanya"
Kata buk yurnis dengan tegas(guru IPA)
Ibu yurnis pun mulai menyebutkan nama nama yang akan menjadi satu kelompok
"Kayaknya ibuk ngambil sesuai absen dehh" kata tessa
"Haa beneran, gimana kalo gue satu kelompok sama si ferel? "
"Dilan dengan ferel" kata buk yurnis
"Duhh gimana nii, mampus gue" kata gue di dengan anda pasrah.

"Ibu akan bagiin materi kalian per kelompok,  disana kan ada judul besarnya, kalian ambil itu sebagai materi yang akan kalian diskusikan, minggu besok semua kelompok akan tampil, mempresentasikan hasil diskusi kalian"
"Duhh gimana dong?"tanya gue sama tessa
"Tenang, lo kan bisa deket sama si ferel"
Kata tessa sambil senyum
"Goblok lu, gue ngak ngerti itung-itungan kayak gini, nanti kesannya tu gue kayak orang begok" kata gue dengan satu kali hembusan nafas
"Duhh gimana nii?" tanya gue dalam hati

                     Perasaan gugup

"Krrriiingg''
"Yeee pulang" kata gue sama tessa dengan kegirangan
"Eh lann, lu kapan rencananya mau belajar kelompok sama si ferel" tanya dengan dengan heran
"Gue juga nagk tau, kita pulang bareng kan? " tanya gue sama tessa
"Kayaknya enggak deh, soalnya gue mau belajar kelompok sama tulus, tugas kelompok itu kan mau dikumpulin sabtu depan" kata tessa
"Yaelahh kan sabtu depan, kan masih ada hari lain" kata gue
"Sayang,semakin tugas itu cepet selesai, maka semakin banyak waktu gue untuk istirahat, yaudah gue duluan yaa" kata tessa sambil berjalan ninggalin gue
"Jahat banget sih tu anak, kan ini udah sore, gue juga belum piket,  gue kan takut" kata gue dengan anda yang cemas
" duhh, yang lain udah pada lari lagi, sebenarnya sihh gue juga bisa lari dari tugas ini, tapi gue udah terlanjur untuk berubah jadi anak yang baik, ini semua karna ferel gue harus bisa" gue mulai melakukan piket kelas

"Kayaknya ada yang lagi jalan ke sini dehh, jangan jangan orang jahat? " gue berjalan sambil memegang sapu, siapa tau orang itu orang jahat, yaa gue harus siaga aja
Suaranya semakin dekat, semakin dekat
"kyaaaaa, sini lo, sini loo" kata gue sambil pukulin yu orang sama sapu
"Loo ngapain sih,  awww sakit woii! "
" haaa?" kata gue sambil melihat ke sosok dari suara tersebut
"Ferel! Duhh maaf yaa, gue kirain orang jahat, maaf ya maaf yaa" sambil mintak maaf sama si ferel
"Aww, lo tu kalau jadi orang jangan asal pukul dong, nii sakit nii" kata ferel sambil nunjukin tangannya yang memar karna kejadian tadi
"Duhh maaf yaa, gue takut banget soalnya"
"Kalo lo takut ngapain lo masih disini, lagian diluar suasananya juga udah gelap" kata ferel sambil nunjuk ke luar jendela
"Bener juga kamu rel, ehh ferel, yaudah gue pulang dulu yaa" kata gue sambil ngambil tas dan berjalan cepat ke pintu
"Lo mau pulang sendirian kayak gini? Lo ngak takut kalau ada orang jahat yang mau ngcelakain lo? " kata ferel
"Hmm kalao masalah itu sihh" kata gue dengan bingung
"Gue anterin lo pulang" kata ferel dengan nada tegas
"Haa? Ngak usah, ngak perlu nanti ngerepotin ferel lagi" akta gue dengan nada canggung
"Ngak ngerepotin kok, lagi pula rumah lo sama rumah gue itu kan searah" kata ferel sambil matanya negliat ke mata gue
"Beneran ngak ngerepotin kan? " kata gue dengan nada yang kurang yakin
"Kalo lo ngak mau yaa udah" kata ferel sambil ninggalin gue
"Gue mau, gue mau kok" kata gue sambil berjalan di samping ferel

"Oh iya ferel kamu kok masih ada di sekolah sih? " tanya gue dengan heran, kan sejam yang lalu anak anak pada pulang, kok si ferel masih di sekolah
"Kalau itu, tadi gue ada urusan di kantor guru" kata ferel dengan yakin
"Oughtt ok deh ferel"
"Lo ngak usah sebut nama gue tu dengan nama ferel, santai aja kayak lo gue, atau juga rel, pokoknya gue ingin terdengar lebih santai, bukannya formal kayak gitu" kata ferel dengan nada santai
"Ok deh ferel, eh rel" kata gue sambil ketawa
"Nah gitu dong" farel juga ikut ketawa

Di lapangan parkir sekolah
"Yaudah yuk naik" kata ferel sambil ngasih helm ke gue
"Ok" kata gue sambil masang helm
"Lo ngak pegangan? Ntar lo jatuh lagi!
" ehh iyaa" kata gue sambil megang pundknya si ferel
"Udah? " tanya ferel kalau gue udah siap
"Udah" kata gue sambil mindahin tangan gue ke punggung nya si ferel dan gue pengang dikit kain jaketnya

" makasih yaa rel, kalau ngak ada lo gue mungkin udah ngak sampe di rumah" kata gue sambil turun dari motornya si ferel dan ngelepasin helm yang ada di kepala gue
"Iyaa sama sama, pas gari senin lo pulangnya sama gue aja, kita kan mau ngerjain tugas kelompok" kata ferel dengan senyuman yang jelas di wajahnya
"Yaudah dehh, makasih ya rel" kata gue sambil nyengir
"Iyaa" ferel pun ngeliat gue sampai gue ada di depan gerbang rumah
"Rell... Hati hati yaa" kata gue saat ferel mau ngejalanin motornya
Ferel senyum dan ngangguk ke gue yang berarti iya
Ferel pun pergi dari kediaman gue

        

Memendam RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang