Gue berjalan menuju temannya si pandangan pertama gue
"Ehh yonn, ehmm yang pakek kaca mata itu temen loo yaa?" tanya gue sama si ryon, ohh yaa namanya temen si pandangan pertama gue itu Muhammad Riyon, dan kebetulan ryon itu juga temen gue.
" iyaa,kenapa? Loo naksir yaa ama dia?"
Tanya riyon dengan nada yang sedikit menggoda gue.
" Ihhhh enggak kok, jangan asal ngomong luu," kata gue sambil ngilangin rasa gugup gue
"Hmm yonn, nama temen loo itu namanya siapa?" tanya gue
"Ohhh namanya itu Muhammad ferel vernando" kata ryon dengan lugas
" haaa,ferel? "
"Ferel! "
"Ouhhh ferel! "
" ihhh siniin buku loo, ini yaa namanya Muhammad ferel vernando" kata ryon dengan nada kesal, sambil nulisin nama ferel di cover belakang buku gue.
"Ihhh apaan sih loo, ngapain lo tulis nama dia di buku gue" bentak gue ama si ryon
"Yaaa capek gue nerangin nama si ferel ama loo" ucap ryon sambil minum
"Ouhhh ya udah deh makasihh" ucap gue dengan belaguSetelah beberapa Bulan suka ama si ferel
"Ehh lan, gue tau loo fb nya si ferel" kata ryon sambil mengangkat sebelah alisnya
"Bodo, emangnya si ferel tu siapanya gue, sampai sampai loo nyuruh gue ngeliat fbnya si ferel" kata gue sambil melempar wajah gue ke jendela.
" yaa siapa tau loo mau ngestalkerin dia"
" ogah banget, emngnya gue ngak punya kerjaan lain apa! " kata gue dengan nada yang agak membentak ryon
KAMU SEDANG MEMBACA
Memendam Rasa
Teen FictionKamu dan aku sama sama suka, tapi kenapa kita ngak bisa ngungkapin, apa yang salah sama kita, kenapa mulutku membeku saat aku ingin menyampaikannya? Aku harap kita bisa mengungkapkannya