"Hai" sapa tessa
"Hai juga" gue sapa balik
"Selamat pagi anak anak, mari kita mulai pelajarannya"Pas istirahat
"Lan" sapa ferel sama gue
"Cabut yuk tes, gue males ada di sini" kata gue dengan nada kesel
"Ehh lan lo mau kemana?" sapa rendi
"Gue mau ke kantin ni ren, lo mau ikut?"
"boleh deh" kata rendi
"Gue juga mau..."
"Yuk ren" potong gue saat ferel ngajuin diri untuk pergi ke kantin juga
"Lo mau apa lan? Lan? "
"Haa?"
"Lo mau pesen apa? "
"Bakso deh"
"Ok bang bakso 3 mangkok"Di kelas
"Lan lo kok lesu amat sih"
Tanya tessa dengan nada khawatir
"Ngak gue ngak apa apa kok, santai aja"
Kata gue dengan semangat yang dibuat buat
"Gue mau tidur aja""Gue mau ngomong sama lo" kata rendi sama farel
Ferel mengikuti rendiDi belakang sekolah
"Loo, ngapain dilan haa? " Tanya rendi dengan penuh amarah
"Emangnya gue ngapain dilan? " tanya ferel dengan nada polos
"Lo ngak usah sok sok ngak tau dehh" tanya rendi dengan penuh amarahTessa pun sampai di tempat kejadian
"Lo ngapain dilan? "
"Gue ngak apa apain dia kok"
"Lo ngak apa apain dia, lo liat ni! "Kata tessa sambil menunjukkan foto yang tadi malam gue liat
"Puas? Puas lo ngancurin hidup sahabat gue" kata tessa dengan penuh amarah
"Kalian tu salah paham, niken sama gue itu cuma temen deket, dan dia putus dengan pacarnya jadi dia mintak tolong sama gue untuk nemenin dia minum,itu doang"
Penjelasannya si ferel,
"Emangnya lo fikir gue akan percaya sama omongan lo gitu? "
"gue ngak akan bohongin dilan karena gue Cinta sama dilan, saat gue tau dilan itu suka sama gue, gue terus memperhatikannya, saat dia tersenyum, saat dia ketawa, pokonya semua yang ada pada dilan gue suka, saat gue sadar ternyata gue udah suka sama dilan" kata ferel panjang lebar
"Trus kenapa ngak lo ungkapin? Lo ingin dilan nunggu lo lebih lama lagi"
Tanya tessa
"Gue akan nyatain perasaan gue disaat yang tepat" kata ferel dengan tampang yang tulus
"Okee dehh, gue akan percaya sama lo, tapi kalo lo sampe nyakitin dilan, lo akan tau akibatnya" tessa pun berjalan menjauhi ferel dan rendi"Terus ngapain dilan malem malem ada di depan sekolah? " Tanya rendi dengan penuh amarah
"Dilan ada di depan sekolah"
"Iyaaa, lo ninggalin dia dan terus pergi bersama niken kan? Brengsek lo rel! " kata rendi sambil mencengkram kerah baju si ferel
"Gue lupa kalau gue nyuruh dilan untuk nunggu gue , gue mintak maaf, tapi dilan ngak kenapa napa kan" tanya ferel dengan nada khawatir
"Dia diganggu sama preman preman deket sini, lo seharusnya ngak mintak maaf ke gue, lo seharusnya mintam maaf ke dilan"
"Ohh ya rel, kalau lo nyakitin dilan lagi, gue ngak segan segan untuk ngerebut dilan dari lo"
Kata rendi sambil berjalan pergi ninggalin ferel
Ferel membekuTerimakasih sudah mau untuk membaca wattpad aku
Nantikan cerita selanjutnya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Memendam Rasa
Teen FictionKamu dan aku sama sama suka, tapi kenapa kita ngak bisa ngungkapin, apa yang salah sama kita, kenapa mulutku membeku saat aku ingin menyampaikannya? Aku harap kita bisa mengungkapkannya