🍁3

209 25 10
                                    


32 pesan dari 9 chat.

Aku menghela nafasku kasar ketika membaca semua pesan yang kuterima. Sudah beberapa hari aku tak memegang ponselku dan membiarkannya tergeletak begitu saja. Namun aku merasa aku harus membuka ponselku lagi setelah mengisi dayanya sampai penuh.

"Kau dimana? Sekolah ini tidak menjadi seru lagi karna aku tak bisa menyiksamu,"

"Im Yebin, semua guru bertanya tentang dirimu,"

"Oy kalau mau menghilang, menghilang saja. Tapi kerjakan dulu tugas yang diberikan Ms.Yoon! Kami jadi kena marah gara-gara kau brengsek!"

"Kepala Sekolah bilang, kalau Senin depan kau tidak masuk, kau akan dikeluarkan dari Sekolah,"

Dan ini sudah hari minggu.

Ya Tuhan, aku bahkan tak sanggup membaca pesan lain yang aku terima karena aku yakin itu hanya berisi makian buatku yang belum menyelesaikan tugas siswa yang selalu membullyku. Kehidupan sekolahku tak menyenangkan sama sekali.

Air mataku mengalir deras tanpa kuminta. Kugigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara. Betapa menyedihkannya keadaanku saat ini. Sebentar lagi aku hanya akan jadi remaja tamatan SMP. Tempat kerja mana yang akan menerima ku? Cepat atau lambatpun aku juga akan pergi dari rumah Taehyung ini. Dia bilang kalau aku bisa tinggal sampai sembuh, kalau sudah sembuh aku harus angkat kaki dari sini bukan?

Dan juga, Apakah semudah itu bagi pihak sekolah untuk mengeluarkanku?
Mereka tidak pernah bertanya alasan kenapa aku tidak datang ke Sekolah. Mereka pun tak mempertimbangkan prestasi-prestasiku ketika ikut beberapa kompetisi.

Dan mereka bahkan tidak pernah menghubungiku satu kalipun. Sialan.

"Kau kenapa?"

Aku menoleh, mendapati Taehyung yang berdiri di pintu kamarku dengan satu tangan yang dimasukan ke saku celananya dan menatapku bingung.

"Tidak apa-apa," bohongku. Aku segera mengusap air mataku yang masih mengalir seraya membelakanginya.

"Kau tak akan menangis tanpa alasan," Ucap Taehyung.
Ia duduk disebelahku lalu mengambil ponselku yang tergeletak begitu saja.

"Tae-"

"Shh, biar aku baca semua pesan ini,"

Aku hanya menundukkan kepalaku dan tak ingin melihat reaksi Taehyung.

"Kau akan dikeluarkan dari sekolahmu?" tanya Taehyung setelah beberapa menit berlalu.

Aku mengangguk.

"Kalau begitu biar kau kuantar senin depan, kau masih ingin bersekolah disana bukan? Walaupun kau dibully?"

"Iya, tapi masalahnya. Aku tak membawa seragamku ketika aku kabur dari rumah,"

Taehyung terlihat agak terkejut,"Aku baru tahu kau kabur dari rumah. Kenapa?"

"Jujur saja, aku tak mau membicarakan itu Tae," elakku.

"Ya sudah, aku tak akan memaksamu." Taehyung berkata sambil mengedikkan bahunya.

Hening.

Taehyung hanya duduk dengan tatapan menerawang di sampingku dan aku duduk dengan memeluk kedua kakiku.

Kalau dipikir, memang sebaiknya aku keluar dari sekolah itu. Walaupun itu sekolah elit tapi aku juga sudah tak tahan dengan pembullyan yang aku terima.

"Hey Yebin," panggil Taehyung tiba-tiba.

Aku menoleh, "Ada apa?"

"Bagaimana kalau kau ikut homeschooling bersamaku?"

Lost ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang