Musim gugur telah tiba. Hawa dingin mulai terasa. Dedaunan pun mulai berubah warna.Semua ini membuatku malas keluar rumah dan lebih memilih mengerjakan tugas yang diberikan Kak Namjoon. Sialnya Taehyung dan Jungkook memaksaku untuk pergi ke taman menemani mereka.
Ujung-ujungnya aku malah ditinggal di bangku taman dan mereka sibuk memotret sana sini.
Aku mendengus pelan, mengambil earphone dari saku jaket ku lalu mendengarkan lagu. Mataku masih mengawasi dua makhluk penggila fotografi itu.
Earphone di telinga kananku tiba-tiba terlepas karena di tarik seseorang. Aku mendecak sebal lalu menoleh ke orang tersebut.
Aku terkesiap.
Dia, Park Jimin.
Bagaimana bisa ia ada disini?"Kau tidak hadir ke sekolah selama 1 minggu lebih. Kemana saja?" tanya Jimin. Ia duduk di sebelahku.
Oh, dia memperhatikanku? Ini cukup mengejutkan.
"Kurasa semua murid sudah tahu aku kabur dari rumah," jawabku pelan.
"Ternyata rumor yang aku dengar itu benar. Kau tidak ada niatan untuk kembali ke rumahmu?"
"Aku tak akan mau kembali ke neraka itu Jim," jawabku jujur.
Jimin terkekeh, "Ini pertama kalinya kita berbicara bukan? Aku senang kita bisa berbicara,"
"Umm iya, aku juga."
"Ya sudah aku pergi dulu. Ada urusan, semoga kita bertemu lagi," Jimin tersenyum padaku lalu beranjak meninggalkanku.
Percakapan singkat yang cukup menyenangkan. Setidaknya aku tak merasa bosan lagi.
Aku memandang punggungnya yang menjauh. Tak kusangka ia memperhatikanku dan ia senang berbicara padaku. Aku sedikit tersanjung. Dulu aku yang berusaha untuk mendekatinya, dan itu sangat susah sekali karena dia selalu dikelilingi cewek-cewek cantik nan populer. Sedangkan aku tak termasuk diantara dua kategori tersebut. Sekarang, dia yang mendekati ku. Tanpa aku minta sekali pun.
Sayang, aku tak punya perasaan lagi padanya. Entah kenapa perasaan itu menghilang saja dengan mudah hanya karena tak bertemu dia satu minggu lebih.
"Siapa cowok yang barusan ngomong sama kamu?" Taehyung menatapku bingung dan ikut menatap punggung Jimin yang semakin menjauh. Ia menaruh kameranya di lehernya dan menatapku lagi, meminta jawaban.
"Teman sekelas ku dulu, memangnya kenapa?"
"Tidak, aku hanya penasaran saja."
Oh, kupikir dia cemburu.
--------
"Kita nonton film action saja lah. Kenapa musti nonton film horor?" protesku pada Taehyung dan Jungkook. Malam ini, karena bosan tak ada kegiatan. Jungkook mengusulkan untuk menonton film bersama yang kemudian di setujui oleh aku dan Taehyung. Aku berharap akan menonton film action tapi dua makhluk ini malah ingin nonton film horor. Menyebalkan.
"Film horor lebih mendebarkan tau," balas Jungkook disertai anggukan Taehyung. Aku menggelengkan kepalaku pelan, kedua cowok ini isi otaknya hampir sama. Apapun yang Jungkook lakukan, Taehyung setuju. Begitupun sebaliknya.
"Kalau takut bilang saja, ya nggak Kook?" ledek Taehyung yang dibalas dengan tawa oleh Jungkook.
Sialan. Mereka berdua senang sekali membuatku jengkel.
"Kalau takut nanti tinggal peluk oppamu ini Okay?," ledek Taehyung lagi sambil menaikkan kedua alisnya ke arahku.
"Oppa? Uhh so sweet," ucap Jungkook dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost ✔
Fanfic[Complete] Im Yebin, gadis yang kabur dari rumahnya ini tanpa sadar datang ke rumah Kim Taehyung. Kim Taehyung yang lantas kesepian karena tidak punya teman meminta Yebin untuk tinggal bersamanya. Tapi Yebin tak bisa selalu bersamanya. Jauh di lubu...