Aisyah adalah wanita yang amat terkenal heboh, banyak omong, masih pagi saja dia sudah teriak-teriak memanggil temannya. Teman yang sangat dekat dengan dia sudah pernah menegurnya tapi itu semua diabaikan sama Aisyah. Itulah salah satu sifat jelek Aisyah, padahal dia adalah anak yang pandai, rajin mengerjakan pr, tapi soal bergaul dia lebih gaul daripada temannya, dia suka kepo kalau telat dalam hal membicarakan orang.
"Hai devi!". Ucap Aisyah, saat bertemu di depan kelas 9c.
Devi yang mendengar panggilan Aisyah hanya bisa berdehem saja, dia sudah bosan menegur Aisyah yang super bandel.
"Hemm... Apa?". Sahut Devi.
"Aku lagi boring nih temenin kekantin yuks". Ucapnya Santai sambil membenarkan jilbab yang entah kemana cara memakainya.
"Kamu mau bolos lagi, nanti ketahuan ibu dahlia, mampus! Kalau ketahuan.. Aku gak mau dihukum lagi". Sahut devi sedikit kesal sama Aisyah yang selalu suka membuatnya sulit.
" ya ampun.. pemikiran kamu itu sampai mana sih, mana mungkin aku mau bolos. Kalau mau bolos juga, dari tadi aku gak masuk sekolah". Ucap Aisyah.
Devi diam saja.
"Ayo.. Mau ikut, nggak? Kelamaan mikir, ayo buruan". Ucap Aisyah, sambil menarik lengan Devi tanpa memerhatikan muka devi yang sekarang mulai masam.
Aisyah dan devi berjalan menuju kantin. Tiba-tiba diperempatan Aisyah melihat Putri.
" Putri!!". Panggil Aisyah.
Putri tercengang kearah orang yang memanggilnya, tidak perlu mencari asal suara dia sudah kenal dengan nada panggilan itu.
"Apa? Gak usah teriak bisa nggak, penging telinga aku". Ucap Putri kesal.
"Hehehe.. Maaf kebiasan". Ucap Aisyah sambil nyengir-nyengir gak jelas.
"Hilang-hilagin tuh kebiasan buruk, lama-lama aku gak mau lagi temenan sama kamu". Ucap Putri sedikit memberikan pencerahan pada Aisyah.
" Gak bisa, udah dari sononya aku kayak gini". Ucap Aisyah membela diri.
"Gitu aja terus, kamu ini gak pernah dengarin kata orang, selalu saja kamu menganggap kalau kamu itu benar". Ucap putri mulai kesal.
"Ais, apa salahnya sih kamu dengarin kita-kita. Aku tahu kami bukanlah orang yang penting buat kamu, tapi asal kamu tau kami ngelakuin ini demi kebaikan kamu. Kamu tidak malu apa dilihat sama cowok?". Tambah devi.
"Bodo amat, lagian aku gak mau pacaran. Ribet pacaran itu, harus inilah harus itulah emang aku pembantu". Ucap Aisyah seketika mengambil gorengan dikantin.
Devi dan Putri hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Mereka tahu kalau Aisyah pernah disakiti sama pacarnya, maka dari itu dia memutuskan tidak pacaran lagi.
Dengan keheningan yang tiba-tiba, bel berbunyi.
" Ais.. Udah masuk tuh, ayo! Nanti keburu guru yang masuk". Ucap Devi, padahal mereka tidak satu kelas.
Aisyah yang masih memakan Gorengan sontak menghentikannya dan langsung minum lalu dia berteriak kepada penjual dan menaruh uang didekat piring gorengan yang ia makan.
"Mbak, ini uang ya. Makasih!!". Ucap Aisyah sambil berteriak.
Aisyah, devi, dan putri berlari sekencang mungkin. Supaya cepat sampai kelas sebelum guru masuk. Putri sudah sampai didepan kelasnya, lalu dilanjutkan devi, Aisyah masih berlari menuju kelasnya. Akhirnya Aisyah sampai dikelas. Rizkia yang melihat temannya itu berlari-lari seperti kilat membuat Rizkia kebingungan, Rizkia adalah teman sebangku Aisyah dikelas.
"Ais.. Kamu nggak papa, kenapa lari-larian? Dikejar setan". Tanya Rizkia.
"Gakpapa, Aku takut guru udah masuk kelas. Aku malas kalau dihukum lagi". Ucap Aisyah sambil mengangkat satu alisnya.
Rizkia hanya menggelengkan kepala.
"Hari ini ada pr, gak?". Tanya Aisyah tiba-tiba.
"Hari ini kamu, sama kelompok kamu,kan presentasi Fikih". Sahut Munati.
" Ya Allah aku sampai lupa, kamu udah bikin power point gak?". Tanya Rizkia pada Aisyah.
"Panik banget, bu. Tenang aja aku udah bikin kok.. Santai". Ucap Aisyah dengan angkuh.
Rizkia memutarkan bola matanya.
" Dibawa nggak?". Tanya Rizkia."Iya dong...". Jawab Aisyah pasti.
"Tadi ngakunya lupa, tapi gak lupa bawa laptop. Gesrek kali nih bocah". Ucap Rizkia pelan tapi masih bisa didengar Aisyah dan Munati.
"Kan aku selalu bawa laptop, buat main game. Kamu panggil aku bocah ya, hei... Jangan salah aku sudah baligh, yang artinya aku sudah dewasa". Ucap Aisyah membela diri sambil menjulurkan ilat kearah Rizkia.
"Hahahah". Munati tertawa terbahak-bahak.
"Resek banget sih kalian berdua". Ucap Rizkia kesal dan memalingkan pandangan kedepan.
"Hei... Lihat munati, sekarang siapa yang bocah? Aku atau Kia?". Tanya Aisyah pada Munati.
Munati cuma nyengir-nyengir aja, mendengar ocehan temannya itu. Tak lama ibu Musdalifah masuk kedalam kelas .
"Selamat pagi anak-anak..". Ucap ibu Musdalifah.
"Pagi bu..". Jawab seluruh murid.
"Mari kita lanjutkan presentasi kemarin. Sekarang kelompok Aisyah dan teman-teman, sipahkan". Ucap Ibu Muzdalifah sambil merarah pandangan kepada Aisyah.
"Siap,bu". Jawab Aisyah.
Aisyah dan teman-teman maju kedepan kelas dengan percaya diri. Aisyah membuka presentasi itu, karena Aisyah lebih percaya diri ketimbang teman-teman sekelompoknya.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarkatuh, hai teman-teman kenalkan kami dari kelompok 2 ingin mempresentasikan pelajaran Fiqih tentang pergaulan bebas, sipahkan isti kamu bacakan materinya". Ucap Aisyah, lalu ia kembali ketempat duduk yang disediakan.
Saat presentasi kali ini Aisyah senang sekali, karena pembahasan tidak terlalu sulit baginya. Setelah presentasi, banyak pertanyaan yang diajukan teman sekelasnya. Setelah selesai diskusi, kelompok selanjutnya yang maju kedepan. Aisyah tersandar dikursi dengan lega. Sekarang pikirannya tidak karuan, dia tidak memperhatikan teman yang didepan presentasi, akhirnya Ibu Musdalifah menghampirinya dan memegang bahu Aisyah. Aisyah terkejut dan langsung membenarkan duduknya.
"Presentasi ini akan dilanjutkan minggu depan, ibu akhiri. Aisyah kamu ikut ibu kekantor. Tsumassalamu'alaikum warahmatullahi wabarkatuh". Ucap Ibu Musdalifah.
Aisyah tercengang heran, lalu menutup laptop yang berada didepannya. Aisyah mengikuti langkah Ibu Musdalifah sampai kekantor. Setelah masuk kekantor, ibu musdalifah mengajaknya duduk. Ibu Musdalifah menghembuskan napas pelan, lalu angkat bicara.
"Aisyah... Kamu itu kenapa sih? Ada masalah?". Tanya Ibu Musdalifah.
"Gak ada bu". Jawabnya santai.
Dan pertanyaan terus berlangsung, Aisyah tetap daja menjawab dengan santai, dingin, dan biasa saja, itulah kelakuan Aisyah. Sangat buruk
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me From Myself
FanfictionAisyah adalah seorang gadis yang beranjak remaja dengan sifat yang masih kekanakan, banyak hal yag telah ia buat kadang baik kadang buruk, aisyah mengakui banyak dosa yang telah ia lakukan, saat dia menemukan sesuatu yang entah kenapa dia sangat suk...