part 3.

26 4 0
                                    

#AISYAH

Hari ini Aku merasa bangga, karena bisa membalas perlakuan Kak Iqbal. Cowok itu emang resek suka banget cari masalah. Senyum yang selama ini tidak pernah terlihat dibibir Aisyah, sekarang terukir kembali. Dibalkon aku menikmati angin malam, dan membuang semua beban yang selama ini aku pikul untuk sementara. Saat menikmati semuanya, tiba-tiba Siddiq dan Razak datang kekamarnya.

"Kak..". Panggil Siddiq kepadaku.

"Ciyeee... Yang lagi bahagia". Sahut Razak asal.

Dan suasana hening, Razak langsung memasang wajah cemberut.
"Krik...krik...krikk,krik!".

"Hahahaha..". Aku tertawa terbahak-bahak.

Siddiq dan Razak tercengang lalu tersenyum.

"Duduk gih sini. Ngapain berdiri". Ucapku pada kedua adeknya.

Lalu Siddiq dan Razak langsung menyerbu 1 kursi panjang.

"Pelan-pelan". Ucap Aisyah.

"Kak aku mau cerita nih". Ucap Razak antusias.

"Apa? Kamu dikerjain teman kamu lagi?". Tanyaku, dan memasang ekspresi curiga.

"Bukan,bukan". Jawab Razak sambil menggelengkan kepala.

"Terus apa?". Tanyaku lagi.

"Udah.. Jangan didengerin kak. Dia pasti GaJe". Ucap Siddiq asal.

"Uuuuu.... Gini kak. Tadi aku lihat kak Siddiq bawa pacarnya kesini. Hahaha, badannya besar kak, Hahahah". Sahut Razak sambil tertawa.

"Gajah dong... Paling cinta monyet". Ucapku.

"Bukan kak. Adek bohong, pacarku bukan besar tapi berisi". Sahut Siddiq membela pacarnya.

"Sekarang kamu udah mulai pacaran ya. Hati-hati, jangan pernah sakitin hati dia, nanti kamu akan menyesal. Karena disakitin itu gak enak, satu kali saja kamu menyakiti hati cewek. Kamu gak bakalan dapat kesempatan untuk bersamanya. Kalau memang udah gak cocok, putusin aja. Jangan sakiti hati dia. Kamu tau gak nyakiti hati cewek sama kayak nyakitin hati ibu, soalnya mereka sama-sama perempuan, bukan?". Ucapku sambil menatap langit indah dan Bintang-bintang.

"Emang kakak pernah disakiti ya?". Tanya Razak polos.

"Gak". Sahutku.

"Gak salah lagi. Hahahahah". Jawab Razak dengan tawanya.

Sontak Siddiq menutup mulut adeknya. Aku membalikkan badan, dan menggeletiki perut Razak. Sekarang suasana menjadi pecah karena tawa mereka. Mama yang berlalu didepan pintu kamarku, tersenyum lebar.

"Udah, udah.. Ayo shalat Isya". Ucap Mama lembut.

Aku menghentikan kejahilanku.

"Okay, ma". Ucap mereka bertiga.

Dan mereka masing-masing berjalan menuju tempat wudhu. Walaupun aku cewek yang nakal, tapi aku tidak akan lupa dengan kewajiban ku sebagai hamba, hanya saja sifatku tidak bisa dirubah. Karena sudah kebiasaan sejak kecil.







~Kebiasaan tidak akan mudah hilang, dan akan sulit untuk mengubahnya. Akan tetapi, kalau hatimu dan niatmu ingin berubah maka kebiasaan itu akan berubah entah baik atau buruk. Itu tergantung kemaun kamu. Yang memiliki dirimu itu ialah dirimu sendiri maka yang dapat merubah kebiasaan adalah diri kamu juga bukan orang lain. Tapi, jangan lupa berdo'a kepada Allah, dan berusaha. Supaya kebiasaan itu adalah kebiasaan yang baik dan selalu diRidhoi Allah~




#hai semua, tunggu kelanjutannya.semoga kalian senang

Save Me From MyselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang