Luka Tak Berdarah

166 12 2
                                    

Sampainya Annisa dirumahnya.
"Ko aku seneng ya, kayak gini ya kalo lagi pdkt,eh emang aku lagi pdkt ya sama dia? Apaan sih aku ini mikir yang aneh-aneh!"
Gumam Annisa pelan.

Annisa mengambil hpnya dan mulai menjadi stalker Bintang, dan ternyata Bintang baru memposting foto diperahu, pemandangannya indah.

"Udah ganteng, cool, bagus fotonya... lebih bagus lagi kalo aku disampingnya! Hehehehe!"
Ucap Annisa sambil melihat foto Bintang.

Tak lama kemudian, "kling-kling!"
Batre tinggal 5%.

"Ish ngeselin bener lagi asik ngestlak doi malah lowbat!"
Kesel Annisa karena batre hpnya lowbat.

Annisa langsung mencharger hpnya.
"Seandainya yang makan baso bareng dia itu aku...."
Gumam Annisa.

Keesokan harinya....
"Waduh telat, nah gimana ini??"
Ucap Annisa.

Gerbang sekolah sudah ditutup, Annisa terlambat. Namun siapa sangka Bintangpun terlambat datang.

"Lu telat?"
Tanya Bintang.

"Iya!"
Jawab Annisa.

"Gak usah takut, nanti juga dibukain pintu gerbangnya sama satpam!"
Ucap Bintang.

"Gak kena hukum?"
Tanya Annisa.

"Aneh sih lu,  yapasti kena hukumanlah, namanya juga telat, paling suru bersihin halaman!"
Ucap Bintang.

"Ooh... ada hukuman juga!"
Ucap Annisa.

"Btw.... nama gua Bintang!"
Ucap Bintang sambil mengajak Annisa berjabat tangan.

"Annisa!"
Ucap Annisa sambil menjabat tangan Bintang.

"Pipi lu kenapa merah gitu? Lu ketakutan? Tenang gua gak makan lu kok! Apa lu sakit gara-gara kemaren? Maaf ya!"
Ucap Bintang sambil menunduk melihat muka Annisa.

Annisa langsung memalingkan wajahny, ia malu, dia senang dan salah tingkah,

"Menjabat tangannya saja aku senang, haduh kenapa jantungku berdetak begitu kencang? Hooh aku gak boleh ketauan kalo aku suka sama dia.... Annisa kontrol diri!"
Gumam Annisa dalam hatinya.

"Enggak!"
Ucap Annisa.

"Gua aneh sama temen lu itu, padahal lu yang kena bola tapi ko dia yang marah padahal lu biasa aja, tapi temenlu kek mau nerkam gua! Hahaha"
Ucap Bintang.

"Hehehe!"
Tawa Annisa.

"Dia tertawa? Dia ganteng... dia tertawa bersamaku... Apa ini mimpi? Terasa nyaman!"
Gumam Annisa dalam hatinya.

"Kalian berdua bersihkan lapangan!"
Perintah guru bk.

"Iya pak!"
Ucap Annisa dan Bintang.

Saat membersihkan lapangan,
"Gile berat bener ni tempat sampah!"
Keluh Annisa sambil berusaha mengangkat tempat sampah untuk dibuang kepembakaran sampah.
Bintang sepontan menghampiri Annisa.

"Sini biar gua aja, lu lanjut nyapu aja!"
Ucap Bintang sambil mengangkat tempat sampah!"
Ucap Bintang.

"Makasih!"
Ucap Annisa sambil tersenyum.

Selesai membersihkan lapangan, Annisa dan Bintang kekelasnya masing masing-masing, Annisa merasa senang.

"Kalo dihukumnya bareng dia aku bakal rajin telat terus! Senengnya pagi-pagi gini bersihin lapangan bareng dia!"
Gumam Annisa dalam hatinya.

Annisa langsung memasuki kelasnya.
Dan saat waktu istirahat tiba.

"Annisa mau beli nasi gak?"
Tanya Umi.

"Ayo!"
Jawab Annisa.

Annisa dan Umi ke warung nasi, setibanya diwarung nasi ada Bintang dan teman-temanya. Annisa duduk tepat dibelakang Bintang.

"Bintang, lu tadi ko bisa bareng sama anak kelas sebelah?"
Tanya Hadid.

"Tadi gua sama dia telat terus ya dihukum bareng!"
Jawab Annisa.

"Ciee, tumben lu mau bersihin lapangan! Biasanyakan enggak, jangan-jangan karena anak cewe kelas sebelah itu ya!"
Ucap Rizki.

"Apaansih lu, gua bersihin karena gua pengen bantuin dia aja kasian, diakan cewe!"
Ucap Bintang.

"Lu suka sama dia?"
Tanya Rafly.

"Apaansih lu fy, orang gua ngebantuin dia karena gua ngerasa bersalah aja gara-gara kemaren dia pings an kena tembak bola yang gua tendang!"
Jawab Bintang.

Annisa tersontak kaget dan keselek.

"Uhuk Uhuk....!"
Batuk Annisa.

Umi langsung memberi Annisa air minum, Anniapun langsung minum.

"Pelan-pelan Nis!"
Ucap Umi.

"Kasian? Ngerasa bersalah? Semua itu hanya karena merasa bersalah? Jadi itu semua bukan murni dia lakuin untuk aku? Tapi cuman untuk menutupi rasa bersalahnya? Kenapa hati ini rasanya sakit!"
Gumam Annisa dalam hatinya.

"Ooh, Jadi lu masih berjuang dan berharap sama Suci.... semangat ya bro!"
Ucap Rizki.

"Iyalah guamah sukanya sama Suci bukan sama anak cewe kelas sebelah!"
Ucap Bintang.

"Aku bodoh, aku berharap sama orang yang salah, dia baik semua itu hanya karena rasa bersalahnya bukan karena memiliki rasa padaku.... mengapa hati ini rasanya sakit sekali! Salahlah aku mencintaimu yang tak sedikitpun memiliki rasa kepadaku?"
Gumam Annisa dalam hati.

Tanpa disadari air mata Annisa mengalir begitu deras tak terbendung, sakit hati yang dia rasakan. Setelah dibuat terbang tinggi lalu dijatuhkan begitu saja.

Annisa langsung membayar nasi dan berlari pergi meninggalkan warung nasi.

"Aku salah apa sama kamu Bintang? Kenapa kamu begitu kejam sama aku? Apa salah aku mencintaimu? Aku memang tak secantik cewe yang bernama Suci itu, tapi... mungkin bila aku tidak mengenalmu mungkin tak akan seperti ini....  semua kebaikanmu seakan-akan membuat aku buta bahwa kamu tidak mencintaiku.... Aku berusaha memberimu kode tapi.... ya ini salahku karena terlalu berharap agar kamu memiliki perasaan yang sama denganku.... aku memang bodoh telah berharap kepadamu Bintang!"
Gumam Annisa dalam hatinya dengan penuh kesedihan dan penyesalan.

Air mata membasahi wajah manisnya Annisa. Sakit hati yang mendalam, itulah yang dia rasakan.





To be continue
*Jangan lupa kasih ☆ dan komentarnya*
~Thank you~

Salahkah Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang