Amazing Eyes Academy [COMPLETED]

Chapter 37 "The Heir Amazing Eyes Academy"

SELAMAT MALAM

HAPPY READING...

TYPO DIMANA-MANA

"apakah anda tidak mengenaliku?" tanyaku

"hmmm tidak! yang aku kenal hanya seorang murid wanita bernama Stella" ucapnya

"anda hanya mengenal dia?" tanyaku serius

"ya aku hanya mengenalnya, karena dia telah mampir ke kedaiku ini" ucapnya bahagia

"apakah anda tidak mempunyai televisi?" tanyaku

"tidak! akan taruh dimana jika tempat tinggalku kedai seperti ini" ucap alasannya

"baiklah, apakah anda mengenal lima rank, yang salah satunya Stella?" tanyaku

"aku mengenal nama Antha, yang pernah aku dengar dia begitu tampan dan menawan dan juga hebat bahkan dia selalu ada di urutan pertama!!" ucapnya terkagum-kagum

"Hoax!!!!" teriaku dengan kencang

"ada apa denganmu?" tanyanya kepadaku ketika melihat ekspresiku

"tidak! tidak!" ucapku mengelak

"apakah anda tidak mengenal yang lainnya?" tanyaku lagi mengalihkan pembicaraan

"aku pernah dengar namanya Siren, katanya dia itu manis dan Cool, dan yang kudengar lagi dia mempunyai mata dengan kemampuan Ice" ucapnya

"hei jangan dengarkan mereka!" peringatanku

"kenapa?" tanyanya serius

"mereka hanya mengada-ada" ucapku

"benarkah" ucapnya tidak yakin

"sebaiknya kamu tanyakan murid yang bernama Steny, yang aku lihat dia begitu cantik" ucapku dengan percaya diri

"ohh Steny! aku dengar dia begitu hebat, bahkan dia pernah menyerang pemburu mata itu" ucapnya

"memang benar" ucapku sambil tersenyum

"andai saja aku tahu wajah mereka, pasti aku akan senang sekali" ucapnya dengan pilu, aku mengambil smartphoneku dan segera memesan sebuah televisi

"tunggu beberapa menit lagi" ucapku dan segera melahap lagi mie ramen, sedangkan dia hanya diam

"bolehkan aku minta minum?" tanyaku kepadanya

"akan aku ambilkan" ucapnya yang segera kebelakang, tidak lama setelah dia kembali dengan membawa satu gelas air minum

"ini" ucapnya, tiba-tiba

"permisi! apakah anda yang memesan televisi?" tanya seorang pria

"aku tidak memesan" ucap wanita itu bingung

"aku yang memesan, dan segera pasangkan televisinya" ucapku

"baik!" ucap pria itu dan segera mengambil televisi dari sebuah mobil

"kamu memesannya untukku?" tanyanya tidak percaya

"saya ingin melihat anda bahagia" ucapku tersenyum

"terimakasih! terimakasih banyak!!" ucapnya sambil meloncat-loncat

"televisinya akan ditaruh dimana?" tanya pria itu

"disana saja!" ucap senang wanita itu sambil menunjuk sebuah meja, sedangkan aku melanjutkan kegiatan makanku ini

"sudah beres" ucap pria itu

"terimakasih" ucap wanita itu

"ini uangnya" ucapku sambil menyodorkan uang

"terimakasih" ucapnya