Tiga

9.8K 1.1K 52
                                    

Semalaman seperti orang bodoh Alannis menunggu kepulangan Nico, ia hanya berdiam diri di kamar Nico tanpa mau menyentuh makanan yang di antarkan pelayan. Pelayan yang bekerja di rumah Nico tidak asing lagi atas keberadaan Alannis walau majikan nya itu tidak berada di rumah.

Alannis sedari tadi hanya duduk di sofa dengan tv yang di biarkan bernyala tanpa sekali pun di tontonnya, ia melirik ke arah tempat tidur dimana lagi tadi Nico bercumbu dengan wanita itu.

Wanita yang sama sekali tidak pernah di kenal Alannis, telah menyentuh tubuh Niconya. Alannis menyentuh dadanya yang berdenyut sakit, hatinya terluka, sangat perih melebihi apapun.

Rasa sakit nya itu hanya Alanis yang menerima nya tidak juga Nico, karena pria itu tidak pernah mencintai Alannis.

Alanis tau dirinya hanya sebagai alat pemuas nafsu Nico menghangatkan tempat tidur Nico di saat pria itu membutuhkan nya, tapi memang ia sudah tidak sanggup lagi hanya di jadikan pelarian seorang Nicolas. tidak waktu sebentar Alannis di perlakukan layaknya pelacur, sudah 2 tahun dan selama itu Alannis selalu berharap Nicolas membuka hatinya untuk nya, rupanya semua hanya harapan semu berbagai cara sudah Alannis lakukan agar Nico sadar akan cinta tulus nya tapi malah semakin Alannis menjauh pria itu tidak memperdulikannya.

Alannis berdiri, melangkah ke arah meja nakas di atas nya ada vigura yang menampkan foto berduanya dengan Nicolas. foto layak nya sepasang kekasih yang saling mencintai sayang nya semua berbeda, hubungan ini pun palsu.

Hampir Alannis tidak bisa menangis lagi menahan rasa sesak menguncang jiwanya, rasa pening begitu hebat mendera nya, membuat pandangannya mengabur, Alannis tidak bisa melihat apa pun lagi semua menjadi gelap dan ia terjatuh terkapar di lantai dalam keadaan tidak sadarkan diri.

***

"Hai Nicolas." Seorang pria tampan hampir berumur 30 an melangkah bersama seorang wanita mendekati Nico yang duduk bersama rekannya Paul di sebuah club ternama.

"Bagai mana kabar mu Nico." Ujar nya lagi menepuk tangan Nico saling berjabatan saat Nico mengulurkannya.

"Sangat baik, Billy."sahut Nico melirik pada seorang wanita bersama Billy. wanita yang nyaris boleh di katakan sempurna dengan rambut pirang nya dan bekulit putih bersih, Wanita itu memberi senyum menawannya menatap lekat pada Nicolas.

"Hai Paul."Billy menyapa dan menjabat tangan paul juga.

"Lama tidak melihatmu, kemana saja kamu." tanya Paul.

"Sekarang aku menetap di Korea, biasa ada bisnis kecil kecilan di sana, aku hanya dua minggu di sini jadi ku sempatkan bertemu dengan sahabat sahabat ku antara lainnya dengan wanita cantik satu ini, "Tujuk Billy pada wanita di sampingnya.

"Bukan nya kamu adik Alannis!" Kata Nico.

"Apa kalian sudah saling kenal." Kata Billy menatap mereka bergantian.

"Sebenarnya tidak juga Billy, dia hanya berteman dengan kakak ku Alannis dan aku hanya bertemu dengan nya beberapa kali." kata Farra tidak mau mengalihkan tatapan nya pada Nico.

"Jadi tuan Nicolas Wagner, mau kah kau berkenalan dengan ku." kata Farra mengulurkan tangan nya.

Paul dan Billy terdiam menunggu respon Nico ternyata Nico menyambut tangan Farra mengecup punggung tangan wanita itu dengan mesra.

"Senang berkenalan dengan wanita secantik kamu." puji Nico membuat Farra merona.

Paul menghela nafas nya dengan malas ia menjuh dari kursi sofanya bersama Billy melangkah ke meja bartender, pasti lah Nico perlu privasi untuk hubungan nya dengan wanita yang baru di kenalnya.

Paul kadang merasa bersalah, Nicolas sangat berbeda dari yang dulu ia kenal, Pria yang baik tanpa tersentuh wanita dan minuman keras, kini sudah banyak wanita yang berakhir di tempat tidur Nicolas, setiap malamnya Nicolas menghabiskan waktu bersenang senang di Club.

Cinta butanya lah yang mengantar sahabatnya itu ke dalam lubang kegelapan, Paul tau Nicolas hancur tidak bersisa saat Devanna tidak memilih Nico. lebih bersanding dengan Gideon Nells miliarder kaya dari Jerman. bukan salah siapa pun di antara hubungan pelik mereka bertiga dulu, Devanna memang terlebih dahulu milik Gideon, katakan lah Nico hanya orang ketiga yang sudah hadir di antara hubungan mereka. Kini Devanna sudah bahagia hanya tinggal Nico yang masih bertahan dalam kesengsaraan walau sahabatnya pandai berkilah sudah melupakan masa lalu nya namun Paul tau itu tidak lah mudah.

Farra duduk di samping Nico yang asik menegak segelas wine, Farra memberanikan diri memulai pembicaraan, wanita itu semakin merapat pada Nico mengambil gelas di tangan Nico dengan lembut gelas itu di letakanya di atas meja.

Nico menyipitkan matanya memperhatikan Farra yang mengelayut di pundaknya, dengan sengaja Farra menyilangkan kaki jenjangnya memperlihatkan paha mulusnya.

" Ku dengar kau kekasih Alannis." Tanya Farra dengan suara menggodanya.

"Kata siapa?" sahut Nico tidak suka dengan ucapan Farra.

"Tentu kata Alannis sendiri." kata Farra melengkungkan bibir nya ke samping kiri.

"Aku tidak pernah tertarik menjalin asmara serius dengan wanita manapun." kata Nico meraih gelas wine nya lagi.

"Benarkah? "Bisik Farra di telinga Nico." tapi aku jamin saat kau merasakan tubuh ku kau akan jatuh cinta padaku."Lanjutnya vulgar.

Nico menatap jijik pada Farra ia mengangkat alisnya ke atas, sungguh murahan wanita ini tapi kalau di lihat wanita ini memiliki tubuh menarik. Namun Nico enggan bermain dengan Farra antara lain wanita ini adalah adik dari Alannis. dan Nico tidak mau terlibat skandal di antara bersaudara. cukup dengan Alannis saja sudah membuat Nico pusing.

Nico Muak dengan tingkah Farra yang semakin merapat ke tubuhnya. rasanya suhu semakin panas. ponsel Nico bergetar, ia merogoh sakunya mengangkat panggilan tanpa ia lihat terlebih dahulu.

"Hallo!" Nico terdiam mendengar si penelpon yang terdengar panik lalu Nico mematikan ponselnya menyimpan nya kembali ke dalam saku celananya.

"Ada apa?" tanya Farra penasaran.

"Aku pergi." kata Nico berdiri melangkah menjauh dari Farra.

Farra melongo tidak percaya, Nicolas Devon Wagner mengacuhkan dirinya bahkan ia di tinggal begitu saja. pasti yang menelpon tadi Alannis si anak pungut. Farra berdecak kesal menatap punggung Nico semakin menjauh.

"Ku pastikan kau  Wagner akan jatuh cinta padaku."gumam Farra menyeringai.

Tbc


I Love You Mr Wagner(end)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang