"Tadi gue liat ada cewek. Adik kelas mungkin, masuk ke-kelasnya Derren."
"Derren? Anak kelas 12 IPA 1 'kan?
"Iya. Menurut gue tuh cewek belum rasain dipelototin sama Derren."
"Udah kayak medusa aja si Derren."
Begitulah yang terdengar ditelinga Salsha saat melewati depan koridor kelas XII IPS 3.
Dibunuh?, Medusa?
Gila! siapa sih yang dibunuh sama medusa?
Salsha menyenggol lengan Audrey yang berada disebelahnya, namun tidak dihiraukan. Kemudian Salsha mencoba memanggil nama Audrey berkali-kali, namun hasilnya nihil. Tapi yah, emang dasar anak K-POP kalo udah ketemu earphone sama gadget, udah berasa didunia sendiri sahabatnya aja dicuekin alias dikacangin.
Salsha melihat Audrey yang senyam-senyum gak jelas, kemudian menarik salah satu earphone yang tertancap ditelinga Audrey yang sebelah kiri.
"Ih! Salsha kenapa sih?!"
"Bisa nggak, lo kalo dengerin lagu, pelanin dikit volumenya?"
"Loh, emang kenapa?" tanya Audrey polos. Seolah ia tidak merasa bersalah
"Emangnya enak apa dikacangin!"sahut Salsha geram.
"Hehe,mianhae-mianhae."
Salsha mendengus.
"Lo tadi denger gak mereka ngomongin sesuatu?." Tanya Salsha sambil menoleh ke arah belakang mereka, Audrey pun mengikuti arah pandang Salsha tepatnya melihat kearah kakak kelas tadi.
"Gak, tadi gue gak denger apa-apa. Emangnya mereka lagi ngomong apa?"
"Tadi gue gak salah denger mereka lagi ngomongin tentang kak Derren, mereka bilang kalo dipelototin dia pasti bakal mati."
"Oh, kak Derren. Emang kenapa?"
"Gue penasaran banget gimana orangnya, sampe mereka bilang bakal mati kalo liat tatapannya."
"Bilang aja lo mau deket sama dia?"tebak Audrey sambil menyenggol pelan lengan Salsha dengan bermaksud menggodanya.
"Ih, apaan sih. Siapa juga yang mau deket sama dia?"
Tanpa disadari mereka sudah berada didepan kelas, dan langsung menuju ke tempat mereka yang berada dipojok kiri.
Baru saja Salsha dan Audrey mendaratkan bokong mereka ke tempat duduknya, Valerie langsung berteriak tepat didepan mereka.
"GUYS! GUE ADA GOSIP BARU."
Seru Valerie dengan mata yang berapi-api."WOY! Ngga sekalian aja pake toa sekolah?!"balas Salsha dan Audrey langsung melayangkan jitakan supernya ke dahi Valerie.
"Aduh sakit Drey!"ucap Valerie sambil mengusap-usap dahinya yang sangat sakit. Memang kekuatan jitakan Audrey tidak ada bandingannya.
"Gosip darimana lagi?"tanya Salsha.
"Tadi ada ade kelas masuk kedalam kelasnya kak Derren, dan kalian tau apa yang terjadi selanjutnya?"ucap Valerie dengan dramatisnya.
"Gak."ucap Audrey datar.
"Mana gue tau, 'kan elo yang mau ngasih tau. Tapi tadi gue juga sempet denger sih, ada kakak kelas gosipin si Derren."
Valerie menyengir. "Dan apa yang terjadi? cewe itu langsung keluar dari kelas kak Derren, dan mukanya itu loh kayak pengen nangis. Sumpah."ucap Valerie dengan nada dramatisnya(lagi), sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya membentuk huruf V.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Be Her?
Dla nastolatkówSalshadilla Alicia Radyana, si cantik yang manis dan ceria. Derren Brave Dhevian, si ganteng yang datar dan dingin. Jika mereka berdua disatukan, apakah mereka bisa saling mencintai? Menyayangi? Dan saling melindungi satu sama lain? *** Berawal dari...